Naomi Seibt (lahir 18 Agustus 2000) adalah seorang penyangkal perubahan iklim Jerman. Hingga April 2020, ia bekerja untuk Heartland Institute, sebuah wadah pemikir kebijakan publik konservatif sayap kanan yang mempopulerkannya sebagai "anti-Greta" (merujuk kepada aktivis lingkungan Swedia Greta Thunberg). Ia telah menjadi pembicara di berbagai acara yang diselenggarakan oleh wadah pemikir konservatif.
Masa muda
Dalam sebuah wawancara 19 Februari 2020 dengan Die Weltwoche,
Seibt menyatakan bahwa ia tertarik pada politik pada 2015, ketika ia berusia 14 tahun, dan mulai menghadiri acara-acara politik bersama ibunya. Pada saat itu, ia kritis terhadap partai Persatuan Demokrat Kristen Jerman (CDU).
Seibt tinggal di pinggiran kota Münster, negara bagian Nordrhein-Westfalen, bersama saudara perempuannya dan ibunya, seorang pengacara, yang dijuluki The Guardian sebagai representasi politikus partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD).
Seibt lulus pada September 2017 dari Gimnasium St. Mauritz Bischöfl, sebuah sekolah menengah Katolik. Saat bersekolah, ia mengikuti sebuah kompetisi sains regional yang diselenggarakan oleh Jugend forscht yang disebut "Eksperimen Siswa". Ia meraih juara pertama dalam bidang fisika dan juara kedua dalam matematika.
Karier aktivisme
Ketika
Seibt berusia enam belas tahun, puisinya "Terkadang Aku Diam", yang berisi tentang nasionalisme, diterbitkan di blog anti-Islam milik David Berger Philosophia Perennis, sebagai bagian dari kompetisi yang diselenggarakan AfD.
Pada Mei 2019,
Seibt mulai merekam video YouTube menggunakan ponselnya dengan berbagai topik mulai dari "imigrasi, feminisme hingga perubahan iklim", menurut The Washington Post. Dalam videonya, ia menyebut dirinya "realis iklim".
Pada tanggal 4 November 2019, Süddeutsche Zeitung, salah satu surat kabar harian terbesar Jerman, mengomentari penampilannya di acara tahunan "Konferensi Iklim dan Energi Internasional" yang diselenggarakan oleh Konferensi Iklim dan Energi Eropa (EIKE) yang diadakan di Munich pada tanggal 2 November , dengan mengatakan: "Mereka memiliki Greta sendiri. Sang penantang Greta." Dalam pidatonya,
Seibt mengatakan bahwa sebelum dia mulai mempertanyakan banyak hal seperti feminisme dan "sosialisme budaya", dia juga seorang "pengamat iklim".
Pada 3 Desember 2019,
Seibt berbicara sebagai bintang tamu di Forum "Realita Iklim Madrid", sebuah forum yang diselenggarakan untuk menentang peringatan perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa, sementara Greta Thunberg saingannya berbicara pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP25) 2019. Pada tahun 2019, AfD Jerman memasukkan penyangkalan perubahan iklim sebagai bagian dari kampanye politik mereka di Eropa, dan karenanya, juga diselaraskan dengan EIKE. Ia adalah satu-satunya wanita yang diundang untuk berbicara di sebuah acara yang "secara tradisional didominasi oleh pria yang lebih tua".
Seibt sebelumnya telah berbicara di The Heartland Institute dan pada Konferensi Tindakan Politik Konservatif (CPAC) di Maryland,
Seibt berbicara di hadapan sekitar seratus tokoh politik konservatif.
Seibt menolak tuduhan bahwa ia adalah "boneka sayap kanan atau boneka Heartland Institute."
Sebuah artikel 28 Februari 2020 di The Guardian mengatakan bahwa
Seibt terinspirasi oleh nasionalis kulit putih Alt-right Stefan Molyneux setelah mengenalnya melalui blog-nya. Ia dituduh sebagai antisemit dan supermasis kulit putih karena dukungannya terhadap alt-right, suatu klaim yang dibantah oleh
Seibt.
Pada April 2020,
Seibt mengatakan pekerjaan formalnya dengan The Heartland Institute telah berakhir. Dia mengatakan bahwa itu adalah keputusannya untuk tidak memperpanjang kontrak, dan itu dibuat karena Landesanstalt für Medien NRW mengancam akan menghapus kanal YouTube-nya dengan alasan
Seibt ingin memengaruhi politik Jerman guna menguntungkan wadah pemikir Amerika.
Referensi