1 Korintus 8 (atau "I
Korintus 8", disingkat "1Kor
8") adalah bagian surat rasul Paulus yang pertama kepada jemaat di
Korintus dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Dikarang oleh rasul Paulus dan Sostenes di Efesus.
Teks
Surat aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
Sejumlah naskah tertua yang memuat salinan pasal ini antara lain adalah
Papirus 15 (abad ke-3; terlestarikan: ayat
1-4).
Codex Vaticanus (~325-350 M)
Codex Sinaiticus (~330-360 M)
Codex Alexandrinus (~400-440)
Pasal ini dibagi atas 13 ayat.
Berisi pengajaran tentang persembahan berhala.
Struktur
Pembagian isi pasal:
1 Korintus 8:
1–3 = Tentang daging persembahan berhala
1 Korintus 8:4–
8 = Tentang hal makan daging persembahan berhala
1 Korintus 8:9–13 = Menjaga supaya kebebasan jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah
Ayat 6
Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang daripada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.
Ayat 7
Tetapi bukan semua orang yang mempunyai pengetahuan itu. Ada orang, yang karena masih terus terikat pada berhala-berhala, makan daging itu sebagai daging persembahan berhala. Dan oleh karena hati nurani mereka lemah, hati nurani mereka itu dinodai olehnya.
Ayat 8
"Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan."
Ayat 9
Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah.
Dalam pasal ini Paulus menangani pertanyaan jemaat
Korintus mengenai daging persembahan berhala dan apakah dibenarkan untuk membeli atau makan daging itu dan ikut serta dalam pesta pora di kuil berhala (
1 Korintus 8:10).
Dalam menangani pokok ini Paulus menyingkapkan suatu prinsip penting yang harus dipraktikkan oleh orang Kristen pada segala zaman. Prinsip ini berlaku untuk kegiatan yang diragukan, yang dapat mencobai beberapa orang percaya untuk berdosa dan membawa mereka kepada kehancuran rohani (
1 Korintus 8:11). Roh Kudus, melalui Paulus, telah mengarahkan orang Kristen untuk selalu bertindak dengan kasih bagi orang percaya lain yang mungkin menuntut penyangkalan diri.
Penyangkalan diri berarti membatasi kebebasan diri dan menyingkirkan segala kegiatan yang meragukan agar tidak mengganggu pikiran atau melemahkan keyakinan tulus orang Kristen lain, yang mereka yakini didasarkan pada prinsip-prinsip alkitabiah. Lawan dari penyangkalan diri adalah mempertahankan hak pribadi untuk tetap terlibat dalam kegiatan yang meragukan, tindakan yang mungkin akan mengajak orang lain untuk ikut serta dan merugikan diri mereka sendiri (bandingkan Roma 14:
1–15:3; juga lihat Kisah Para Rasul 15:29;
1 Korintus 9:19).
Ayat 12
Jika engkau secara demikian berdosa terhadap saudara-saudaramu dan melukai hati nurani mereka yang lemah, engkau pada hakekatnya berdosa terhadap Kristus.
Mereka yang dengan teladannya memimpin orang percaya lain ke dalam dosa dan kehancuran rohani (
1 Korintus 8:11) tidak hanya berdosa terhadap orang itu, melainkan juga berdosa terhadap Kristus sendiri. Suatu dosa yang besar telah dilakukan; maksud kematian Kristus dianggap bernilai kecil dalam perbandingan dengan hasrat diri seorang yang berpusat pada dirinya sendiri (lihat Matius 18:7).
Referensi
Lihat pula
Bagian Alkitab lain yang berkaitan: Matius 18, Kisah Para Rasul 15, Roma 14,
1 Korintus 9.
Pranala luar
(Indonesia) Teks
1 Korintus 8 dari Alkitab SABDA
(Indonesia) Audio
1 Korintus 8
(Indonesia) Referensi silang
1 Korintus 8
(Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk
1 Korintus 8
(Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk
1 Korintus 8