Natrium iodida (rumus kimia NaI) adalah sebuah senyawa ionik yang terbentuk dari reaksi kimia antara logam
Natrium dan iodin. Dalam kondisi standar, senyawa ini merupakan padatan berwarna putih yang dapat larut dalam air yang terdiri atas campuran kation
Natrium (Na+) dan anion
iodida (I−) dengan perbandingan 1:1 dalam sebuah kisi kristal. Senyawa ini digunakan terutama sebagai suplemen nutrisi dan dalam kimia organik. NaI diproduksi secara industri sebagai garam yang terbentuk ketika suatu senyawa
iodida asam bereaksi dengan
Natrium hidroksida. NaI adalah garam kaotropik.
Kegunaan
= Suplemen makanan
=
Natrium iodida, serta kalium
iodida, biasanya digunakan untuk mencegah dan mengobati kekurangan iodin. Garam meja beriodin mengandung 10 ppm
iodida.
= Sintesis organik
=
Natrium iodida digunakan untuk mengubah alkil klorida menjadi alkil
iodida. Metode ini, yang juga disebut reaksi Finkelstein, bergantung pada ketidaklarutan
Natrium klorida dalam aseton untuk mendorong reaksi:
R–Cl + NaI → R–I + NaCl
= Kedokteran nuklir
=
Beberapa garam natrium iodida radioaktif, seperti Na125I dan Na131I, memiliki kegunaan radiofarmasi untuk kanker tiroid dan hipertiroidisme atau sebagai pelacak radioaktif dalam pencitraan (lihat Isotop iodin > Radioiodin I-123, I-124, I-125, dan I-131 dalam bidang kedokteran dan biologi).
= Sintilator NaI(Tl) yang didoping talium
=
Ketika terkena radiasi pengion,
Natrium iodida yang diaktifkan dengan talium, NaI(Tl), akan memancarkan foton (bersintilasi) dan digunakan dalam detektor sintilasi, yang secara tradisional digunakan dalam kedokteran nuklir, fisika nuklir, geofisika, dan pengukuran lingkungan. NaI(Tl) adalah bahan detektor sintilasi yang paling banyak digunakan. Kristal biasanya digabungkan dengan tabung fotopengganda, dalam rakitan yang tertutup rapat, karena
Natrium iodida bersifat higroskopis. Penyetelan beberapa parameter (misalnya kekerasan radiasi, afterglow, transparansi) dapat dicapai dengan memvariasikan kondisi pertumbuhan kristal. Kristal dengan tingkat doping yang lebih tinggi digunakan dalam detektor sinar-X dengan kualitas spektrometrik yang tinggi.
Natrium iodida dapat digunakan baik sebagai kristal tunggal maupun polikristal untuk tujuan ini. Panjang gelombang emisi maksimumnya adalah 415 nm.
= Radiokontras
=
António E. Moniz ingin mencari suatu agen radiokontras untuk angiografi otak. Setelah melakukan beberapa percobaan pada kelinci dan anjing, dia memilih
Natrium iodida sebagai media terbaik.
Data kelarutan
Natrium iodida menunjukkan kelarutan yang tinggi dalam beberapa pelarut organik, tidak seperti
Natrium klorida atau bahkan
Natrium bromida:
Stabilitas
Senyawa
iodida (termasuk
Natrium iodida) dapat teroksidasi oleh oksigen atmosfer (O2) menjadi iodin molekuler (I2). I2 dan I− berkompleks untuk membentuk kompleks triiodida, yang memiliki warna kuning, tidak seperti warna putih dari
Natrium iodida. Air akan mempercepat proses oksidasi ini, dan
iodida juga dapat menghasilkan I2 melalui fotooksidasi. Oleh karena itu, untuk stabilitas maksimum,
Natrium iodida harus disimpan dalam kondisi gelap, serta dengan suhu dan kelembapan rendah.
Lihat pula
Pencacah sintilasi
Spektroskopi gama
Teratologi
Referensi
Sumber terkutip
Haynes, William M., ed. (2016). CRC Handbook of Chemistry and Physics (edisi ke-97). CRC Press. hlm. 4.49. ISBN 9781498754293.
Pranala luar
(Inggris) "ICSC 1009 – Sodium Iodide (Anhydrous)". International Chemical Safety Card. 20 April 2005. Diakses tanggal 24 Februari 2024.
(Inggris) "Material Safety Data Sheet (MSDS) – Safety data for sodium iodide". ScienceLab.com. 21 Mei 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Juni 2018. Diakses tanggal 24 Februari 2024.
(Inggris) "Sodium iodide (Oral route, Injection route, Intravenous route)". Drugs.com. 2017. Diakses tanggal 24 Februari 2024.
(Inggris) "Safety Data Sheet – Sodium iodide" (PDF). Global Safety Management. 23 Januari 2015. Diakses tanggal 24 Februari 2024.