Hasil Pencarian:
Artikel: Ngerebong
Baca di Wikipedia
Ngerebong adalah sebuah tradisi di bali. dalam bahasa Desa Kesiman, Denpasar, berarti berkumpul, yakni berkumpulnya para dewa.
Ngerebong merupakan tradisi yang digelar oleh umat Hindu di Pura Pangrebongan. Tradisi ini biasanya dilakukan setiap enam bulan dalam penanggalan kalender Bali yakni pada hari Minggu atau Redite Pon wuku Medangsia. Biasanya jalanan ditutup apabila tradisi ini dilaksanakan, karena masyarakat percaya tradisi ini merupakan tradisi sakral. Masyarakat mengawali upacara
Ngerebong dengan sembahyang di pura.
Ngerebong bersamaan dengan digelarnya tabuh rah/tajen atau mengadu ayam, kemudian dilanjutkan dengan keluar dari pura.
Puncak dari acara
Ngerebong adalah penyisiran jalan oleh polisi adat setempat (pecalang), kemudian pengikut upacara keluar dari pura untuk melanjutkan ritual dengan mengelilingi wantilan (tempat adu ayam)sebanyak 3 kali. Pada saat mengitari watilan, ada peserta upacara mengalami kesurupan atau kerasukan dengan berteriak, menangis, menari dengan diiringi bale ganjur (alunan musik tradisional Bali). Dalam keadaan kesurupan ada yang menghujamkan keris ke dada, leher, bahkan ubun-ubun (hal ini disebut juga dengan ngurek). Selama aksi itu berlangsung, warga yang tidak kesurupan mengamankan agar tidak melukai warga lainnya yang tidak kesurupan. Ritual
Ngerebong akan berakhir pada saat matahari tenggelam, karena roh-roh yang merasuki tubuh warga akan dipulangkan ke alamnya dengan menggunakan persembahyangan bersama dan mendapat siraman air yang telah disucikan. Upacara ini wajib dilaksanakan karena dipercayai sebagai manifestasi dari pengabdian kepada Ida sang Hyang Widi Wasa.
Referensi
ngerebong