Norry atau nori (bahasa Khmer: ណូរី, Nori [nouriː]) adalah angkutan berbasis rel yang diimprovisasi dan berasal dari Kamboja. Lonely Planet menyebutnya sebagai "kereta bambu Kamboja".
Norry dapat ditemukan pada rel kereta api di sekitar Battambang dan dapat melaju hingga 40 km/jam.
Meski Kamboja memiliki layanan kereta api reguler, pembiaran sektor perkeretaapian selama rezim Khmer Merah membuat sarana dan prasarana perkeretaapian Kamboja terbengkalai dan tidak terawat selama bertahun-tahun. Pada tahun 2006, BBC melaporkan bahwa hanya ada satu layanan kereta api terjadwal dalam seminggu sementara warga tetap harus melakukan mobilitas. Di sanalah
Norry mengisi kekosongan tersebut.
Pada tahun 2017 keberadaan
Norry mulai 'terancam' seiring dengan dimulainya upaya pemerintah Kamboja untuk merevitalisasi layanan perkeretaapian.
Asal-usul
Norry populer di kalangan masyarakat karena tarifnya yang murah meski desain angkutan informal tersebut sederhana dan agak berbahaya (seperti rem yang seadanya dan kendaraan berjalan di atas rel yang rusak karena tidak terawat). Konstruksinya yang sederhana dan bobotnya yang ringan membuat
Norry dapat dipindahkan dari atas rel dengan mudah. Jika dua
Norry berpapasan,
Norry dengan beban yang lebih ringan akan diangkat agar
Norry yang lebih berat bebannya dapat melintas sebelum ia dipasang kembali di atas rel. Sementara apabila
Norry telah mencapai ujung lintasan, ia akan diangkat dan diputar untuk melanjutkan perjalanan pulang.
Norry dibuat oleh penduduk desa yang dilintasi oleh rel kereta api. Dibutuhkan waktu sekitar empat hari untuk membangun satu unit
Norry yang terdiri atas kerangka baja ditindih bilah-bilah bambu serta roda yang diambil dari tank-tank yang ditelantarkan.
Perkembangan terkini
Pada Januari 2018
Norry kembali beroperasi tetapi dengan lokasi yang berbeda yakni 20 km dari Battambang. Jalur
Norry yang baru tersebut dimulai di dekat Phnom Banan, sebuah bukit di mana terdapat kuil era Angkor, dan berakhir 4 kilometer kemudian di Chhoeuteal. Tarif
Norry dipatok sekitar US$2,50 untuk warga negara Kamboja dan sekitar US$5 untuk warga negara asing.
Meski beberapa kalangan menganggap bahwa pengalaman menaiki
Norry tidak lagi sama seperti dulu dan lokasinya yang terlalu jauh dari pusat kota, keberadaan
Norry patut diapresiasi karena berhasil meningkatkan minat berwisata ke provinsi Battambang. Pada tahun 2018, 670.000 wisatawan mengunjungi Battambang, sebuah peningkatan sebesar 8 persen dari tahun sebelumnya yang mana 30 persen uang yang berputar di sektor pariwisata provinsi tersebut berasal dari
Norry.
Lihat pula
Kereta api di Kamboja
Draisine
Referensi