Operasi Hiram adalah sebuah
Operasi militer yang dilancarkan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) semasa Perang Arab-Israel 1948.
Operasi ini dipimpin oleh Jenderal Moshe Carmel, dan bertujuan untuk merebut region Galilea Atas dari pasukan Tentara Pembebasan Arab (ALA) yang dipimpin oleh Fawzi al-Qawuqji dan sebuah batalion Suriah.
Operasi ini, yang hanya berlangsung 60 jam (29-31 Oktober), ditandai dengan pertempuran sengit antara Arab dan Yahudi dan berakhir tepat sebelum gencatan senjata dengan negara-negara Arab tetangganya mulai berlaku.
Sebagai hasil dari
Operasi, Galilea Atas, yang pada awalnya diatur melalui rencana pembagian oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menjadi bagian dari sebuah negara Arab, akan dikendalikan oleh negara Israel yang baru terbentuk, dan bahwa lebih dari 50.000 pengungsi Palestina keluar menuju Lebanon.
Ikhtisar
Pada 18 Juli, gencatan senjata kedua dari konflik mulai berlaku. Pada 26 September 1948, David Ben-Gurion mengatakan kepada kabinet dia bahwa jika pertempuran akan dilanjutkan kembali di utara, maka Galilea akan menjadi "bersih" [naki] dan "kosong" [reik] dari orang Arab, dan memberi petunjuk bahwa dia telah diyakinkan mengenai hal ini oleh para jenderalnya.
Sebelum fajar tanggal 22 Oktober, ALA melanggar gencatan senjata ketika ia menyerang posisi puncak bukit IDF di Sheikh Abd, menghadap kibbutz Manara dari utara. Selama 24-25 Oktober, pasukan ALA secara teratur menyerang Manara dan lalu lintas di sepanjang jalan utama. Fawzi al-Qawuqji menuntut agar Israel mengevakuasi kibbutz Yiftah dan mengurangi pasukannya di Manara. Israel, pada gilirannya, menuntut penarikan ALA dari posisi yang direbutnya dan, setelah sebuah kata "tidak" dari Qawuqji, memberi tahu Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa ia merasa bebas melakukan apa yang diinginkannya.
Operasi ini dilancarkan pada malam tanggal 28-29 Oktober 1948, menerjunkan empat brigade IDF, Brigade ke-7, Brigade Carmeli, Brigade Golani, dan Brigade Oded. Perintah operasionalnya adalah "untuk menghancurkan musuh di "kantong" Galilea pusat, untuk menduduki seluruh Galilea, dan untuk membentuk garis pertahanan di perbatasan utara negara itu". Pada 29 Oktober, Weitz, mengetahui tentang dimulainya
Operasi, mengirim Yigael Yadin sebuah nota yang mendesak bahwa tentara harus mengusir "para pengungsi" dari daerah yang baru ditaklukkannya.
Referensi
Bibliografi
Walid Khalidi (editor), All that remains: the Palestinian villages occupied and depopulated by Israel in 1948. (1992). Institute of Palestine Studies. ISBN 0-88728-224-5.
Benvenisti, Meron (2000). Sacred Landscape: The Buried History of the Holy Land Since 1948. University of California Press. ISBN 0-520-21154-5,
Morris, Benny (2004). The Birth of the Palestinian Refugee Problem Revisited Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0-521-00967-7
Nazzal, Nafez (1978): The Palestinian Exodus from Galilee 1948, The Institute for Palestine Studies, (Safsaf, p. 93–96, 107)
Ilan Pappé (2006) The Ethnic Cleansing of Palestine Oneworld publications ISBN 978-1-85168-467-0
Pranala luar
The sons of Eilaboun tells the story of the human toll that Operation
Hiram claimed on in the village Eilaboun. Diarsipkan 2020-02-01 di Wayback Machine.