Orbital atom adalah sebuah fungsi matematika yang menggambarkan perilaku sebuah elektron ataupun sepasang elektron bak-gelombang dalam sebuah
atom. Fungsi ini dapat digunakan untuk menghitung probabilitas penemuan elektron dalam sebuah
atom pada daerah spesifik mana pun di sekeliling inti
atom. Dari fungsi inilah kita dapat menggambarkan sebuah grafik tiga dimensi yang menunjukkan kebermungkinan lokasi elektron. Oleh karena itu, istilah
Orbital atom dapat pula secara langsung merujuk pada daerah tertentu pada sekitar
atom yang ditentukan oleh fungsi matematis kebermungkinan penemuan elektron. Secara spesifik,
Orbital atom menyatakan keadaan-keadaan kuantum yang mungkin dari suatu elektron dalam sekumpulan elektron di sekeliling
atom.
Walaupun beranalogi dengan planet mengelilingi Matahari, elektron tidak dapat digambarkan sebagai partikel padat, sehingga
Orbital atom pula tidak akan menyerupai lintasan revolusi planet. Analogi yang lebih akurat adalah membandingkan
Orbital atom dengan atmosfer (elektron) yang berada di sekeliling planet kecil (inti
atom).
Orbital atom dengan persis menggambarkan bentuk geometri atmosfer ini hanya ketika terdapat satu elektron yang ada dalam
atom. Ketika elektron yang lebih banyak ditambahkan pada
atom tersebut, elektron tambahan tersebut cenderung akan mengisi volume ruang di sekeliling inti
atom secara merata sehingga kumpulan elektron (kadang-kadang disebut "awan elektron") tersebut umumnya cenderung membentuk daerah probabilitas penemuan elektron yang berbentuk bola.
Gagasan bahwa elektron dapat berevolusi di sekeliling ini
atom dengan momentum sudut yang pasti diargumenkan dengan penuh keyakinan oleh Niels Bohr pada tahun 1913, dan fisikawan Jepang Hantaro Nagaoka pun telah mempublikasi hipotesis perilaku orbit elektron seawal tahun 1904. Namun adalah penyelesaian persamaan Schrödinger pada tahun 1926 untuk gelombang elektron pada
atom yang memberikan fungsi matematis
Orbital atom modern.
Oleh karena berbeda dengan "orbit" mekanika klasik, istilah "orbit" elektron pada
atom digantikan dengan istilah
Orbital, yang diciptakan oleh kimiawan Robert Mulliken pada tahun 1932.
Orbital atom umumnya dideskripsikan sebagai fungsi gelombang "bak hidrogen" dengan bilangan kuantum n, l, m yang berkorespondensi dengan energi, momentum sudut, dan arah momentum sudut pasangan elektron secara berurutan. Tiap-tiap
Orbital (ditentukan oleh sehimpunan bilangan kuantum yang berbeda) yang secara maksimal hanya dapat menampung dua elektron ini memiliki nama klasik s,p,d, dan f. Nama-nama ini berasal dari karakteristik yang terpantau pada garis spektroskopi masing-masing, yakni sharp, principal, diffuse, dan fundamental. Nama
Orbital setelah
Orbital f dinamakan secara alfabetis mulai dari g.
Referensi