Pagindar adalah sebuah kecamatan di Kabupaten
Pakpak Bharat, Sumatera Utara, Indonesia. Kecamatan Pagindar dikategorikan sebagai salah satu kecamatan yang tertinggal di Kabupaten
Pakpak Bharat. Jarak antara ibu kota Kabupaten
Pakpak Bharat menuju kecamatan ini adalah sekitar 120 km dikarenakan akses menuju Kecamatan Pagindar hanya bisa ditempuh dengan melintasi Kabupaten Aceh Singkil yang berada di Provinsi Aceh.
Sejarah Kecamatan Pagindar
Adanya aspirasi untuk mengoptimalisasi dalam pelayanan publik terhadap masyarakat di desa yang semakin berkembang baik pertanian, ekonomi, politik, dan sosial budaya, maka pemekaran kecamaan di Kabupaten
Pakpak Bharat pun diadakan. Adapun Kecamatan Pagindar merupakan salah satu dari empat kecamatan yang dimekarkan dari Kecamatan Salak pada tahun 2005. Kecamatan lainnya yang turut dimekarkan melalui Perda no. 8 tahun 2005 adalah Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut, Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu (dimekarkan dari Kecamatan Salak), Kecamatan Siempat Rube, dan Kecamatan Tinada (dimekarkan dari Kecamatan Kerajaan).
Geografi
Kecamatan Pagindar memiliki wilayah seluas 75,45 km2. Persentase luasnya adalah 6,19% dari total luas Kabupaten
Pakpak Bharat. Kecamatan Pagindar berada pada 98°15’ Lintang Utara dan 2°48’ Bujur Timur. Wilayah Kecamatan Pagindar pada umumnya adalah berbukit-bukit. Ketinggian wilayahnya rata-rata pada 450 meter di atas permukaan laut.
Iklim di Kecamatan Pagindar adalah tropis dengan musim hujan dan musim kemarau. Rata-rata hari hujan di Kecamatan Pagindar sebanyak 11 hari dalam sebulan dengan kondisi hujan yang tidak merata.
= Sungai
=
Sungai yang mengalir di Kecamatan Pagindar meliputi Lae Pagindar, Lae Tumbago, Lae Kerebaren, Lae Sinendang, Lae Naparohen, dan Lae Kite Batu.
= Batas wilayah
=
Wilayah Kecamatan Pagindar berbatasan dengan:
Pemerintahan
Kecamatan Pagindar terdiri dari 4 desa yang terbagi menjadi 12 dusun. Desa Pagindar adalah ibu kota dan pusat pemerintahan Kecamatan Pagindar.
Desa Sibagindar merupakan desa dengan wilayah terluas yaitu 22,19 km² atau 29,41% dari total luas Kecamatan Pagindar, sementara Desa Napatalun Perlambukan merupakan wilayah terkecil yaitu 14,31 km² atau 18,97% dari total luas Kecamatan Pagindar.
Desa Lae Mbentar merupakan desa yang paling jauh dari ibu kota Kecamatan Pagindar. Jarak wilayahnya sekitar 14 kilometer.
= Daftar desa/kelurahan di Kecamatan Pagindar
=
= Daftar Camat yang pernah menjabat di Kecamatan Pagindar
=
Sosial Kemasyarakatan
= Suku
=
Mayoritas penduduk yang mendiami Kecamatan Pagindar berasal dari suku
Pakpak Suak Simsim, sebagian kecil suku lain meliputi Toba, Karo, Simalungun, Jawa, dan Nias.
Terdapat wilayah Transmigrasi di Desa Lae Mbentar dimana hampir seluruh penduduknya berasal dari Suku Jawa.
= Agama
=
Penduduk Kecamatan Pagindar menganut agama Kristen Protestan, Kristen Katolik, dan Islam.
Di Kecamatan Pagindar terdapat 11 sarana ibadah yang terdiri dari 7 bangunan Gereja, 3 bangunan Masjid, dan 1 Langgar.
= Pendidikan
=
Pada tahun 2017, terdapat 5 bangunan sekolah di Kecamatan Pagindar yang terdiri dari 4 sekolah SD dan 1 sekolah SMP.
= Kesehatan
=
Kecamatan Pagindar memiliki 8 unit sarana kesehatan yang terdiri dari:
1 unit Puskesmas, terletak di Desa Sibagindar
1 unit Puskesmas Pembantu (Pustu), terletak di Desa Napatalun Perlambukan
2 unit Poskesdes, terletak di Desa Lae Mbentar dan Pagindar
4 unit Posyandu, tersebar secara merata di masing-masing desa
Perekonomian
Mayoritas penduduk Kecamatan Pagindar hidup dari bertani, sebagian penduduk juga berdagang, dan lainnya.
= Pertanian & Peternakan
=
Sumber penghasilan utama penduduk di Kecamatan Pagindar adalah di sektor pertanian dan perkebunan rakyat. Hasil pertanian yang paling luas untuk tanaman pangan adalah padi ladang, padi sawah, jagung, ubi kayu, ubi jalar, dan kacang tanah, sedangkan untuk tanaman perkebunan yang paling luas adalah kelapa sawit, karet, gambir, serta untuk tanaman hortikultura adalah tanaman durian, pisang, jengkol, dan petai.
Sementara untuk ternak yang dipelihara oleh masyarakat di Kecamatan Pagindar adalah babi, kambing, sapi, dan juga ternak unggas seperti ayam dan itik.
Sarana & Prasarana
= Listrik & air minum
=
Seluruh desa di Kecamatan pagindar tidak dialiri oleh listrik dari PLN, namun oleh pihak swasta. Hingga Tahun 2016, Kecamatan Pagindar masih belum diakses oleh listri dari PLN. Sebanyak 13% rumah di Kecamatan Pagindar malah tidak menggunakan listrik sama sekali. Hal tersebut seharusnya merupakan perhatian khusus pemerintah, menimbang listrik merupakan kebutuhan utama masyarakat selain pangan dan sandang.
= Transportasi
=
Dari total 84,19 km panjang jalan di Kecamatan Pagindar, hanya sepanjang 10,99 km panjang jalan yang telah diaspal, selebihnya merupakan jalan yang diperkeras (39,60 km) maupun jalan tanah (33,60 km). Hal ini menunjukkan bahwa infrastruktur di Kecamatan Pagindar dari segi jalan belum memadai, sehingga Kecamatan Pagindar ini seperti sulit sekali dijangkau. Angkutan yang banyak digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Pagindar adalah sepeda motor. Hingga Tahun 2016 Kecamatan pagindar belum memiliki angkutan umum dalam kecamatan maupun menuju ke ibu kota kabupaten.
Referensi
Pranala luar
Kecamatan Pagindar Dalam Angka 2017