Paus tanduk atau
Paus ekacula (bahasa Inggris: narwhal) merupakan jenis
Paus putih yang sepanjang tahun hidup di perairan Arktika sekitar Greenland, Kanada, dan Rusia.
Paus bertanduk narwhal terbiasa hidup di perairan yang airnya sangat dingin.
Paus tanduk adalah
Paus yang berasal dari keluarga Monodontidae, bersama dengan
Paus beluga. Selain itu
Paus tanduk juga memiliki tampilan yang bisa dikatakan unik karena berbeda dengan
Paus pada umumnya yaitu sebuah
tanduk panjang yang ada pada kepala ikan
Paus narwhal.
Paus tanduk juga sering disebut dengan nama "duyung ekacula", yang merupakan nama salah satu
Paus yang paling tidak diketahui manusia. Alasan ketaktahuannya adalah karena habitat makhluk laut ini hanya hidup di perairan Kutub Utara, tepatnya di Samudra Arktika yang jangkauannya sangat sulit.
Paus tanduk termasuk dalam jenis hewan karnivora, karena
Paus ini memiliki deretan gigi yang tajam yang bisa digunakan untuk memakan hewan-hewan laut seperti ikan, udang, atau cumi-cumi.
Keunikan
Paus tanduk adalah salah satu jenis
Paus yang memiliki keunikan berupa
tanduk spiral menyerupai unicorn.
tanduk narwhal bisa tumbuh hingga panjangnya mencapai 2–3 meter. Banyak praduga yang menganggap bahwa
tanduk itu digunakan untuk berburu atau untuk bertarung memperebutkan betina saat musim kawin. Sebelumnya, peneliti-peneliti berpikir bahwa fungsi utama
tanduk Paus ini hanya berhubungan dengan cara
Paus tanduk dalam menentukan pasangannya, tetapi setelah diteliti lebih dalam, ternyata pengamatan terbaru menunjukkan fungsi lain
tanduk pada
Paus tanduk.
tanduk spiral yang misterius tersebut ternyata memiliki fungsi sebagai alat sensor raksasa yang akan membantunya untuk mengetahui kualitas air, untuk mendeteksi
Paus tanduk lainnya, dan
tanduk itu juga mereka gunakan untuk berburu ikan-ikan. Meskipun belum ada teori yang menyatakan jika
tanduk Paus tanduk itu memang dipakai untuk berburu ikan. Alasannya sangat sederhana karena makanan
Paus narwhal adalah hewan-hewan laut kecil, mulai dari ikan, udang, sampai gurita. Hewan-hewan tersebut bentuknya kecil, sehingga akan sangat sulit jika
Paus tanduk harus menyerang hewan kecil itu dengan menggunakan tanduknya. Banyak peneliti sebenarnya ingin mengetahui kehidupan
Paus tersebut lebih jauh dan menjaga keberadaan mereka di tempat tinggalnya. Namun, penelitian terhadap
Paus tanduk masih mengalami kendala di antaranya adalah masalah habitat dari spesies ini yang sangat jauh yaitu di Laut Arktik yang dingin. Pada tahun 2014 tim ilmuwan internasional melakukan penelitian pada
Paus narwhal khususnya pada tanduknya. Hasil dari penelitian itu adalah
tanduk tersebut sebenarnya gigi
Paus tanduk yang tumbuh ke atas dan terus tumbuh hingga menembus dahi. Berbeda dengan gigi pada manusia,
tanduk Paus ini lunak di bagian luar dan akan makin mengeras di bagian dalam. dari penelitian ini muncullah anggapan jika
Paus tanduk, atau narwal (Monodon monoceros), adalah
Paus bergigi ukuran sedang yang juga memiliki gading atau
tanduk yang menonjol ke atas. Lebih spesifik keunikan
Paus narwhal adalah sebagai berikut:
Paus tanduk sering disebut
Paus beluga dengan
tanduk yang panjang. Hal tersebut disebabkan
Paus tanduk berkerabat dekat dengan
Paus beluga, bahkan mereka mempunyai kemiripan tubuh yang hampir sama.
Paus beluga dan
Paus narwhal juga tinggal di perairan yang sama yaitu Laut Kutub Utara dan di Laut Arktika dalam kelompok kecil. Perbedaan dari mereka hanya terdapat di bagian kepala yaitu
Paus beluga memiliki benjolan serupa melon sedangkan
Paus bertanduk punya
tanduk panjang.
tanduk Paus tanduk tidak sepenuhnya berupa
tanduk tapi gigi yang tumbuh ke atas. Banyak peneliti yang berpikir jika
tanduk panjang
Paus ini adalah alat perlindungan diri seperti halnya
tanduk yang dimiliki hewan lain seperti badak. Namun pada kenyataannya
tanduk Paus tanduk merupakan bagian dari gigi
Paus yang tumbuh ke atas menyerupai
tanduk.
tanduk panjang yang menonjol itu adalah gigi
Paus tanduk yang tumbuh melebihi batas.
Paus Paus tanduk memiliki gigi dengan ukuran yang cukup panjang. Meskipun
tanduk tersebut termasuk gigi
Paus, tetapi gigi tersebut bisa tumbuh hingga mencapai panjang 50 cm atau 10 kaki panjangnya.
tanduk Paus tanduk merupakan kumpulan kalsium dan mineral sehingga gigi atau
tanduk tersebut sangat kuat dan juga bisa menjadi identitas penanda dari kerumunan
Paus tanduk.
Paus tanduk hidup di alam bebas. Untuk melakukan penelitian terhadap
Paus bertanduk, para ilmuwan pernah mencoba untuk dikembangbiakkan di penangkaran. Namun percobaan tersebut gagal karena ternyata
Paus tanduk tidak bisa bertahan hidup.
Paus tersebut mati dan akhirnya tidak lagi dijaga populasinya dalam penangkaran. Karena kejadian tersebut, sehingga para ilmuwan akhirnya memantau atau meneliti populasi hewan tersebut dari alam bebas yaitu langsung di habitat aslinya di kawasan Laut Arktika dekat Kanada
Populasi ikan di lautan terus mengalami penurunan. Salah satu jenis spesies yang juga terindikasi mengalami penurunan populasi adalah
Paus tanduk. Memiliki keunikan berupa
tanduk dengan uliran yang nyata menyebabkan para pemburu liar tertarik untuk melakukan perburuan terhadap spesies ini. Menurut situs WWF populasi
Paus bertanduk ini hampir terancam punah karena dengan jumlah populasi yang kurang lebih berjumlah 80.000 di habitat aslinya yaitu Laut Antartika.
Kulit mereka kaya akan vitamin C . Sebenarnya, ada banyak kandungan vitamin C dalam satu ons kulit
Paus tanduk. Kulit
Paus tanduk merupakan sumber vitamin utama bagi orang-orang Inuit di Arktika, Kutub Utara. Pada tahun 60-an dan 70-an, beberapa upaya dilakukan untuk menangkap dan menjaga
Paus tanduk mengakibatkan semua hewan sekarat hanya dalam beberapa bulan dan mengakibatkan semua
Paus tanduk yang ditangkap tewas semua.
Morfologi Paus narwhal
Paus tanduk memiliki morfologi yaitu
Paus narwhal memiliki bentuk lonjong yang memanjang silindris, membulat pada bagian tengahnya dan semakin mengecil hingga bagian ekornya. Bentuk kepala
Paus tanduk yang bertanduk ini menjadi ciri khas dari
Paus tanduk. Sirip pada punggung
Paus narwhal hampir tidak terlihat karena hanya terlihat seperti guratan lurus pada bagian punggungnya.
Paus tanduk tidak memiliki sirip di duburnya dan warna
Paus tanduk adalah putih dengan corak hitam yang menyelimuti seluruh tubuhnya
Asal-usul
Paus tanduk adalah
Paus bertanduk yang sering disebut “
tanduk gading” karena
tanduk panjang muncul di kepalanya. Mamalia ini sangat unik, dan sering dikaitkan dengan adanya mitologi mistik yaitu makhluk berkuda bernama kuda ekacula, hanya saja bedanya
Paus tanduk hidup di samudra sedangkan unicorn hidup di darat. Berdasarkan informasi pada abad pertengahan, gading
Paus tanduk yang panjang sering diberikan kepada bangsawan sebagai hadiah tak ternilai. Sebuah
tanduk gading
Paus tanduk bernilai £10.000 diberikan kepada Ratu Elizabeth.
Paus ini banyak hidup di Kutub Utara dan di masa lalu menjadi santapan suku asli Eskimo Inuit. Sampai hari ini, keberadaan
Paus tanduk masih tetap menjadi salah satu hal paling misterius tentang makhluk di lautan yang jumlahnya kian menyusut.
Referensi