Pelontar api (dari bahasa Inggris: flamethrower) adalah alat yang dirancang untuk menembakkan aliran
api.
Pelontar api dapat menggunakan bahan bakar cair maupun gas.
Pelontar api modern pertama kali digunakan dalam perang sebagai senjata pada peperangan parit Perang Dunia I.
Pelontar api juga digunakan oleh sipil, misalnya pada agrikultur dan industri film.
Namun, tabung
Pelontar api tidak akan langsung meledak bila ditembak, apalagi bila hanya terkena peluru biasa. Ledakan yang terjadi pada tiap operator
Pelontar api ketika tabungnya ditembak di film-film ataupun permainan video, sebetulnya adalah sesuatu yang dilebih-lebihkan. Komponen tabung pada
Pelontar api militer pada umumnya terdiri dari dua bagian, yaitu tabung propelan dan tabung cairan mudah terbakar. Tabung propelan berisi gas bertekanan tinggi, sedangkan seperti namanya, tabung cairan mudah terbakar berisi cairan mudah terbakar.
Pelontar api bekerja dengan cara menggunakan propelan untuk mendorong bahan bakar keluar tabung ke komponen "pistol" yang dipegang operator. Komponen "pistol" memiliki sistem pemicu yang membakar cairan yang mudah terbakar begitu tersembur keluar dari tabung.
Bila tabung propelan yang tertembak, gas bertekanan tinggi yang berada didalamnya akan bocor dan mendorong operator
Pelontar api ke depan, tetapi tidak akan meledak karena tidak memakai gas yang mudah terbakar. Hal yang serupa akan terjadi pada tabung aerosol bila ditusuk. Lalu bila terkena cairan yang mudah terbakar yang dipakai oleh
Pelontar api, juga tidak akan langsung meledak bila ditembak peluru biasa. Itulah mengapa
Pelontar api masih memerlukan sistem pemicu yang spesifik agar bisa membakar cairannya, contohnya
Pelontar api M1A1 yang menggunakan
api hidrogen untuk menyalakan napalm. Resiko
Pelontar api meledak baru ada bila peluru yang menembus adalah amunisi tracer atau peluru incendiary.
Daftar pustaka