Penyakit jantung bawaan (PJB), atau juga disebut kelainan
jantung kongenital, merupakan kelainan pada struktur
jantung sejak lahir. Tanda dan gejala tergantung pada jenis kelainan yang muncul. Gejala dapat bervariasi dari tanpa gejala, batuk pilek, sesak napas, gagal tumbuh, hingga mengancam jiwa. Ketika muncul gejala dapat berupa napas cepat, kulit membiru, penurunan berat badan, dan kelelahan. Tidak menimbulkan nyeri dada. Namun pada kasus ringan atau defek yang kecil, gejala bisa saja tidak terlihat pada waktu bayi lahir atau masa kecil, dan baru muncul saat mencapai usia remaja atau menjelang dewasa. Sering sekali secara tidak sengaja ditemukan murmur yang menyebabkan pasien datang ke rumah sakit. Sebagian besar kelainan
jantung tidak muncul dengan
Penyakit lainnya. Komplikasi yang dapat muncul yaitu gagal
jantung.
Beberapa jenis
Penyakit jantung bawaan:
Kebocoran Sekat Serambi
jantung atau Atrial Septal Defect (ASD)
Kebocoran Sekat Bilik
jantung atau Ventricular Septal Defect (VSD)
Tetralogi Fallot
Transposisi pembuluh darah besar
Patent Ductus Arteriosus (PDA)
Penyebab PJB sering tidak diketahui. Pada kasus tertentu disebabkan oleh infeksi selama kehamilan seperti rubella, penggunaan obat-obatan atau zat tertentu seperti alkohol atau tembakau, terkait keturunan, status gizi yang buruk ataupun obesitas pada ibu. Orang tua dengan riwayat PJB juga salah satu faktor risiko. Banyak kelainan genetik terkait kelainan pada
jantung seperti sindrom Down, sindrom Turner, dan sindrom Marfan. Kelainan
jantung kongenital dapat dibagi dalam dua kelompok utama: kelainan
jantung sianotik dan kelainan
jantung non-sianotik, tergantung pada apakah anak tersebut berpotensi menjadi kebiruan. Kelainan yang timbul dapat melibatkan dinding
jantung, katup
jantung, atau pembuluh darah yang berasal atau berjalan ke
jantung.
Kelainan
jantung bawaan sebagian dapat dicegah melalui vaksinasi rubella, makan dengan memakai garam beryodium, dan mengonsumsi produk makanan yang mengandung asam folat. Beberapa kelainan tidak perlu ditatalaksana. Sebagian lainnya dapat diterapi secara efektif baik dengan kateterisasi
jantung, atau operasi
jantung. Kadang-kadang diperlukan beberapa kali tindakan operasi, ataupun transplantasi
jantung. Penatalaksanaan yang tepat dapat memberikan hasil yang baik, walaupun dengan kelainan yang kompleks.
Rujukan