Penyu atau katung adalah kura-kura laut yang ditemukan di semua samudra di dunia.
Penyu sudah ada sejak akhir zaman Kapur atau seusia dengan dinosaurus. Fosil
Penyu tertua setidaknya berumur 120 juta tahun. Fosil itu menunjukkan semua ciri khas
Penyu modern.
Archelon, yang berukuran panjang badan 4,5 meter, 75-65 juta tahun lalu telah berenang di laut purba seperti
Penyu masa kini.
Deskripsi
Penyu memiliki sepasang tungkai depan yang berupa kaki pendayung yang memberinya ketangkasan berenang di dalam air. Pada umumnya, kaki depan hanya memiliki satu cakar. Cakar kedua biasanya tidak ada atau berukuran sangat kecil. Hewan jantan dapat dibedakan dari betina dengan melihat ukuran cakar kaki depan dan ekor yang relatif panjang.
Walaupun seumur hidupnya berkelana di dalam air,
Penyu tetap harus naik ke permukaan air untuk mengambil napas. Hal itu disebabkan sistem pernapasan
Penyu yang menggunakan paru-paru. Untuk memudahkannya mengambil udara dari permukaan air,
Penyu memiliki lubang hidung yang dekat dengan permukaan atas tengkorak.
Tidak diketahui seberapa jauh
Penyu bisa berenang tanpa istirahat. Beberapa
Penyu telah menempuh jarak 3.000 km dalam waktu sekitar 3 bulan.
Masa bertelur
Penyu mengalami siklus bertelur yang beragam, dari 2 - 8 tahun sekali. Sementara
Penyu jantan menghabiskan seluruh hidupnya di laut, betina sesekali mampir ke daratan untuk bertelur.
Penyu betina menyukai pantai berpasir yang sepi dari manusia dan sumber bising dan cahaya sebagai tempat bertelur yang berjumlah ratusan itu, dalam lubang yang digali dengan sepasang tungkai belakangnya. Pada saat mendarat untuk bertelur, gangguan berupa cahaya ataupun suara dapat membuat
Penyu mengurungkan niatnya dan kembali ke laut, juga
Penyu menggunakan magnetism bumi sebagai bantuan untuk kembali ke kampung halamannya ketika saat masih menjadi tukik, dan kembali saat sudah dewasa untuk bertelur.
Penyu yang menetas di perairan pantai Indonesia ada yang ditemukan di sekitar kepulauan Hawaii.
Penyu diketahui tidak setia pada tempat kelahirannya.
Tidak banyak regenerasi yang dihasilkan seekor
Penyu. Dari ratusan butir telur yang dikeluarkan oleh seekor
Penyu betina, paling banyak hanya belasan tukik (bayi
Penyu) yang berhasil sampai ke laut kembali dan tumbuh dewasa. Itu pun tidak memperhitungkan faktor perburuan oleh manusia dan pemangsa alaminya seperti kepiting, burung dan tikus di pantai, serta ikan-ikan besar begitu tukik tersebut menyentuh perairan dalam.
Di tempat-tempat yang populer sebagai tempat bertelur
Penyu biasanya sekarang dibangun stasiun penetasan untuk membantu meningkatkan tingkat kelulushidupan (survival).
Di Indonesia misalnya terdapat stasiun penetasan di:
Pantai selatan Jawa Barat (Pangumbahan dan Cikepuh)
Pantai selatan Bali (di dekat Kuta)
Kalimantan Tengah (Sungai Cabang)
Pantai selatan Lombok
Jawa Timur (Alas Purwo)
Bengkulu (Retak Ilir, Mukomuko Selatan)
Pulau Cangke, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan
Pulau Jemur, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau
Pulau Sangalaki, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur
Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Pantai Sakerah, Pantai Trikora, Tanjung Uban, Bintan Timur, Desa Mepar, Kepulauan Tambelan)
Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Pulau Karimun)
Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Pulau Damar, Pulau Mangkai, Pulau Durai, Pulau Pahat)
Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Pulau Senua dan Pulau Sekatung)
Jenis
Di dunia saat ini hanya ada tujuh jenis
Penyu yang masih bertahan, yaitu:
Penyu hijau (Chelonia mydas)
Penyu sisik (Eretmochelys imbricata)
Penyu Kemp’s ridley (Lepidochelys kempi)
Penyu lekang (Lepidochelys olivacea)
Penyu belimbing (Dermochelys coriacea)
Penyu pipih (Natator depressus)
Penyu tempayan (Caretta caretta)
Dari ketujuh jenis ini, hanya
Penyu Kemp's ridley yang tidak pernah tercatat ditemukan di perairan Indonesia.
Dari jenis-jenis tersebut,
Penyu belimbing adalah yang terbesar dengan ukuran panjang badan mencapai 2,75 meter dan bobot 600 - 900 kilogram.
Penyu Lekang adalah yang terkecil, dengan bobot sekitar 50 kilogram. Namun demikian, jenis yang paling sering ditemukan adalah
Penyu Hijau.
Penyu hijau adalah hewan pemakan tumbuhan yang sesekali memangsa beberapa hewan kecil seperti plankton
Isu konservasi
Dalam laporan Conservation International (CI) yang diumumkan pada simposium tahunan ke-24 mengenai usaha pelestarian
Penyu di Kosta Rika disebutkan, banyaknya
Penyu belimbing turun dari sekitar 115.000 ekor betina dewasa menjadi kurang dari 3.000 ekor sejak tahun 1982.
Penyu belimbing telah mengalami penurunan 97% dalam waktu 22 tahun terakhir. Selain itu, lima spesies
Penyu juga berisiko punah, meski tidak dalam jangka waktu yang singkat seperti
Penyu belimbing.
Hampir semua jenis
Penyu termasuk ke dalam daftar hewan yang dilindungi oleh undang-undang nasional maupun internasional karena dikhawatirkan akan punah disebabkan oleh jumlahnya makin sedikit. Di samping
Penyu belimbing, dua spesies lain,
Penyu Kemp’s Ridley dan
Penyu sisik juga diklasifikasikan sebagai sangat terancam punah oleh The World Conservation Union (IUCN).
Penyu hijau (Chelonia mydas),
Penyu lekang atau
Penyu abu-abu (Lepidochelys olivacea), dan
Penyu tempayan atau loggerhead (Caretta caretta) digolongkan sebagai terancam punah. Hanya
Penyu pipih (Natator depressus) yang diperkirakan tidak terancam.
Sebagian orang menganggap
Penyu adalah salah satu hewan laut yang memiliki banyak kelebihan. Selain tempurungnya yang menarik untuk cendramata, dagingnya yang lezat ditusuk jadi Sate
Penyu berkhasiat untuk obat dan ramuan kecantikan. Terutama di Tiongkok dan Bali,
Penyu menjadi bulan-bulanan ditangkap, disantap, tergusur dari pantai, telurnyapun diambil. Meski sudah ada Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang Pelestarian Jenis Tumbuhan dan Satwa, yang melindungi semua jenis
Penyu, perburuan terhadap hewan yang berjalan lamban ini terus berlanjut. Untuk mencegah kepunahan
Penyu, terutama
Penyu belimbing, beberapa negara telah melindungi tempat bertelur
Penyu. Salah satunya adalah di Jamursba Medi, yang terletak di pantai utara Irian. Pantai itu baru-baru ini ditetapkan sebagai wilayah konservasi.
Lihat pula
Kura-kura darat sejati
Referensi
Pranala luar
(Inggris) Sea Turtle Research and Conservation - Center for Biodiversity and Conservation, American Museum of Natural History
(Inggris) Juara Turtle Project, Tioman, Malaysia
(Inggris) Sea Turtle Video, Praslin Island in Seychelles