Perangkap ekstraseluler neutrofil (Inggris: neutrophil extracellular traps (NETs)) merupakan jaringan serat
ekstraseluler yang utamanya terdiri dari DNA
neutrofil yang akan mengikat patogen.
neutrofil merupakan sistem pertahanan tubuh pertama untuk pertahanan terhadap infeksi dan secara konvensional diduga berfungsi untuk membunuh patogen lewat dua mekanisme: menyelimuti mikroba dan menghasilkan antimikroba. Pada tahun 2004, fungsi ketiga
neutrofil berhasil ditemukan yaitu pembentukan NET. NET memungkinkan
neutrofil membunuh patogen
ekstraseluler dan meminimalisir kerusakan sel inang. Pada aktivasi in vitro dengan agen farmakologik seperti phorbol myristate acetate (PMA), interleukin 8 (IL-8) atau lipopolisakarida (LPS),
neutrofil melepaskan protein granula dan kromatin untuk membentuk matriks fibril
ekstraseluler dalam hal ini adalah NET melalui proses aktif.
Struktur dan komposisi
Hasil pemindaian resolusi tinggi dari mikroskop elektron memperlihatkan bahwa NET terdiri dari DNA berdiameter 15-17 nm dan protein globular berdiameter 25 nm. Gabungan keduanya menghasilkan struktur berdiameter 50 nm. Di dalam aliran darah, NET dapat membentuk struktur yang lebih besar hingga mencapai panjang dan lebar ratusan nanometer.
Analisis imunofluorosensi menunjukkan bahwa NET terdiri atas protein dari granula azurofilik (elastase
neutrofil, cathepsin G, dan mieloperoksidase), granula spesifik (laktoferin), granula tersier (gelatinase), dan sitoplasma (meskipun CD63, aktin, tubulin, dan beberapa protein sitoplasma tidak terdapat di dalam NET).
Aktivitas antimikroba
NET melucuti patogen dengan protein antimikroba seperti elastase
neutrofil, cathepsin G, dan histon yang memiliki afinitas tinggi untuk DNA. NET menyediakan komponen antimikroba konsentrasi tinggi yang berikatan dengan patogon, melucutinya, lalu membunuh mikroba
ekstraseluler melalui mekanisme fagositik. Sebagai tambahan untuk sifat antimikrobanya, NET kemungkinan berfungsi sebagai barier fisik yang mencegah penyebaran patogen. Lebih lanjut, pengiriman protein granula ke dalam NET kemungkinan berfungsi untuk menjaga protein penghancur seperti protease agar tidak berdifusi sehingga dapat menginduksi kerusakan pada jaringan yang berdekatan dengan lokasi inflamasi. Pembentukan NET juga terbukti meningkatkan aktivitas bakterisida makrofag terhadap berbagai jenis bakteri patogen.
Belakangan baru diketahui bahwa bukan hanya bakteri patogen yang dapat merangsang pembentukan NET, tetapi juga jamur patogen seperti Candida albicans. NET juga diketahui berhubungan dengan infeksi Plasmodium falciparum pada anak.
Referensi