Perry Pattiselanno (Surabaya, 25 Juli 1960–Amman, Yordania, 9 November 2005) adalah seorang musisi jazz Indonesia.
Memainkan instrumen bas,
Pattiselanno pernah bergabung dengan kelompok jazz terkenal, Indonesian All Stars, yang beranggotakan seniman jazz terbaik Indonesia pada zamannya, yaitu Bubi Chen, Jack Lesmana, Benny Mustapha van Diest, dan Maryono, pada tahun 1967. Saat itu ia menggantikan posisi bas yang ditinggalkan Jopie Chen, kakak Bubi.
Perry, yang merupakan bungsu dari empat bersaudara keluarga
Pattiselanno juga pernah mendukung kelompok The Jazz Riders. Ia juga menjadi pemain bas untuk kelompok Embong Rahardjo sampai Idang Rasjidi. Di kalangan seniman jazz,
Pattiselanno dikenang sebagai pemusik yang rendah hati, tidak suka menonjolkan diri. Dalam pandangan Ireng Maulana,
Pattiselanno adalah pemain bas yang kaya harmoni dengan pengetahuan chords yang sangat luas.
Ia meninggal dalam perjalanan dari Hotel Grand Hyatt di Amman, Yordania ke sebuah rumah sakit militer di sana setelah terjadinya serangan bom bunuh diri di hotel itu. Pada saat pengeboman tersebut,
Pattiselanno sedang bermain di sebuah bar di hotel tersebut. Ia tampil bersama dua rekannya dari Jakarta, yaitu penyanyi Pinky Safira dan pianis Haryono Puspaningrat, yang selamat dari musibah. Saat meninggal dunia, ia baru saja berada di Amman selama enam hari dari kontrak selama enam bulan yang seharusnya dijalaninya.
Dari pernikahannya dengan Fitri, ia memperoleh tiga orang anak bernama Cindy, Pedro, dan Pierre.
Pranala luar
(Indonesia) "
Perry Pattiselanno, Tewas Saat Pentas", KOMPAS, 11 November 2005
(Indonesia) "Pemain Bas
Perry Pattiselano Meninggal Karena Ledakan Bom Bunuh Diri", KOMPAS, 10 November 2005
(Indonesia) "Bom Amman Turut Menewaskan Seorang Musisi Indonesia", Liputan 6, 11 November 2005