- Source: Persiraja Banda Aceh
Persatuan Sepak bola Indonesia Kutaraja Banda Aceh (Jawoë: ڤرستون سيڤك بول إندونيسيا كوترج بند اچيه; disingkat Persiraja Banda Aceh) adalah sebuah klub sepak bola profesional Indonesia asal Kota Banda Aceh, ibu kota Aceh yang didirikan pada 28 Juli 1957. Kutaraja merupakan nama lama Kota Banda Aceh yang sekarang menjadi Kecamatan Kuta Raja. Klub saat ini berkompetisi di Liga 2 kasta kedua sepak bola di liga Indonesia.
Sejarah
Persiraja Banda Aceh didirikan pada tanggal 28 Juli 1957 dan telah mengikuti berbagai kompetisi sepak bola tanah air. Prestasi terbaik yang dicapai Persiraja yakni tampil sebagai juara perserikatan pada tahun 1980. Di babak final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Persiraja sukses mengalahkan Persipura Jayapura dengan skor 3-1. Kala itu, 2 gol Persiraja berhasil disarangkan oleh Bustamam dan 1 gol lainnya dicetak oleh Rustam Syafari.
Pada musim 2008/2009 Persiraja bermain di Divisi Utama Liga Indonesia. Persiraja terkenal dengan permainan taktis dan kerasnya, terutama saat bermain di kandangnya yang terkenal angker bagi tim-tim lawan yang bermain di Kota Banda Aceh.
Salah satu yang membuat Persiraja sulit dikalahkan di kandangnya sendiri adalah dukungan luar biasa yang ditunjukkan oleh para pendukung dari seluruh penjuru Aceh dan juga suporter mereka yang dikenal dengan SKULL (Suporter Kutaraja Untuk Lantak Laju). SKULL sendiri didirikan pada tahun 2007.
Persiraja berhasil mengangkat marwah persepakbolaan Aceh yang sebelumnya tenggelam akibat Konflik Aceh dengan menjadi juara 2 Divisi Utama Liga Indonesia 2010–2011 setelah kalah tipis dengan skor 1-0 di partai final oleh tim asal Daerah Istimewa Yogyakarta, Persiba Bantul. Dengan lolosnya Persiraja sebagai runner-up, maka untuk musim 2011/2012 Persiraja bermain di kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia yang lebih dikenal Liga Super Indonesia.
Namun pada pertengahan tahun 2011, terjadi kisruh di tubuh PSSI (Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia) dikarenakan kepengurusan yang saat itu dipegang oleh rezim Nurdin Halid dianggap gagal memajukan prestasi sepak bola Indonesia. Lalu PSSI akhirnya membentuk kepengurusan yang baru dan diketuai oleh Djohar Arifin Husin. Nama kompetisi pun berubah, yang dulunya LSI kemudian diganti nama dengan IPL (Indonesian Premier League) atau Liga Prima Indonesia.
Dengan terbentuknya kepengurusan PSSI yang baru serta mewajibkan tim-tim sepak bola agar tidak menggunakan dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) pada era industri sepak bola modern, maka pada bulan Agustus tahun 2011 Persiraja melakukan kerjasama merger bersama Aceh United yang merupakan tim peserta Liga Primer Indonesia (LPI) asal Aceh dan berada di bawah naungan PT. Aceh Sportindo Mandiri untuk mengarungi kompetisi Liga Prima Indonesia 2011–2012.
Pada musim 2014/2015 Persiraja mengalami perselisihan internal dengan Pemerintah Kota Banda Aceh yaitu dengan Kadis DPKAD Banda Aceh Drs Purnama Karya dan Pejabat Pemkot Banda Aceh yang terlibat dalam klub Persiraja Banda Aceh, adanya pejabat kota yang menjabat di kerangka pimpinan di klub Persiraja mengakibatkan sebenarnya telah melanggar Peraturan (Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2011 : melarang pejabat menjabat/menggunakan dana APBD ke Klub Sepak Bola dan Politik dilarang dalam sepak bola).
Persiraja awalnya secara resmi tergabung di grup 1 DU, namun pihak Persiraja mengumumkan di laman resmi mereka pada 8 April 2014 secara resmi bahwa mereka tidak akan mengikuti kompetisi D 2014 yang akan dihelat 15 April 2014 mendatang, akibat perselisihan internal antara Pemkot Banda Aceh dan Persiraja.
Pada musim 2015/2016 Persiraja ikut terkena imbas dari permasalahan PSSI dan Pemerintah Pusat, Pemain Persiraja tidak mendapatkan gaji dan klub kekurangan sponsor yang menjadikan Pemain Persiraja tidak mendapatkan kepastian masa depan akibat dari penghentian sementara liga-liga di Indonesia.
Tahun 2017, adalah awal mula bagi persepakbolaan Indonesia berjalan setelah terkena sanksi FIFA. Persiraja Banda Aceh memulai musim di Liga 2, dan gagal melaju Liga 1 setelah di sesi grup 1 setelah kalah 1 poin dari PSMS Medan di akhir musim. Persiraja mampu bertahan di Liga 2, dengan memimpin juara Grup E di Play Off 2 dan tidak didegradasi ke Liga 3.
Pada Liga 2 2018, Persiraja berhasil memperoleh posisi ke-2 di klasemen Grup Wilayah Barat dan melaju ke babak-2 yang menggabungkan 4 tim yang memperoleh poin tertinggi dari 2 Wilayah Barat & Timur Liga 2. Namun Persiraja hanya mampu mendapatkan posisi ke-3 di Grup B kalah 1 Poin dari PSS Sleman dan Persita Tangerang, yang menggagalkan Persiraja selangkah dari memasuki Liga 1.
Pada musim Liga 2 2019, Persiraja berhasil menjadi juara 3 setelah di pertandingan perebutan tempat ketiga mengalahkan Sriwijaya FC 1-0. Dan berhak promosi ke Liga 1 2020.
Persiraja Banda Aceh sementara ini bermarkas di Stadion Harapan Bangsa yang beralamat di Jalan Sultan Malikul Saleh No. 97 Gampong Lhong Raya, Kecamatan Banda Raya, Kota Banda Aceh, Aceh. Tim ini memiliki julukan Laskar Rencong dengan motto Lantak Laju (Hajar Terus). Persebakbolaan di Banda Aceh menjadi hidup dengan kehadiran Persiraja Banda Aceh dan didukung oleh para tifosi penggemar sepak bola Aceh yang terus bertambah.
Tanah rencong memiliki potensi besar karena tersedia bakat-bakat pemain muda dan suporter sepak bola yang aktif. Klub kebanggaan masyarakat Aceh ini akan menampung bakat-bakat pemain muda lokal untuk berprestasi, dan menyuguhkan tontonan menghibur kepada para penonton juga suporter.
Rivalitas
Persiraja dulu berselisih dengan sesama klub Aceh, PSAP Sigli. Derby ini biasa disebut dengan Derbi Klasik Aceh. Pertandingan mereka selalu dalam suasana panas. Satu kejadian paling tragis terjadi pada 2014, saat kiper PSAP Sigli, Agus Rahman, melakukan tekel keras terhadap striker Persiraja, Akli Fairuz. Akli mengalami kebocoran kandung kemih dan, beberapa hari setelah pertandingan, meninggal karena luka dalam akibat tekel tersebut. Dia menerima skorsing setahun yang diberikan oleh PSSI. Saat ini, sejak Persiraja dan PSAP Sigli tidak lagi berada di level yang sama, persaingan telah mereda. Selain itu, Persiraja juga memiliki rivalitas dengan klub Aceh lainnya, PSBL Langsa.
Prestasi
= Perserikatan (Divisi Utama PSSI)
=1980 Juara
Tanggal 31 Agustus 1980 mengalahkan Persipura Jayapura dengan skor 3-1 final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Gol Dicetak:
Persiraja: Rustam Syafari 45', Bustamam 55' 81'
Persipura Jayapura: Leo Kapisa 15'
Rekor
= Kasta Tertinggi
=Kejurnas PSSI
1975 - Peringkat 3 Grup B 8 Besar Kejurnas PSSI 1975
1978 - Juara ke-5 Kejurnas PSSI 1978
1978/79 - Peringkat 5 Kejurnas PSSI 1978–1979
Divisi Utama PSSI
1980 - Juara Divisi Utama PSSI 1980
1983 - Peringkat 4 Wilayah Barat Divisi Utama PSSI 1983
1985 - Peringkat 4 Wilayah Barat Divisi Utama PSSI 1985
1986 - Peringkat 4 Wilayah Barat Divisi Utama PSSI 1986
1993/94 - Peringkat 4 Grup K 8 Besar Divisi Utama PSSI 1993–1994
Divisi Utama Liga Indonesia
1994/95 - Peringkat 6 Wilayah Barat Divisi Utama Liga Indonesia 1994–1995
1995/96 - Peringkat 7 Wilayah Barat Divisi Utama Liga Indonesia 1995–1996
1996/97 - Peringkat 3 Grup A 12 Besar Divisi Utama Liga Indonesia 1996–97
1997/98 - "Kompetisi dihentikan" saat Persiraja berada di peringkat 3 Wilayah Barat Divisi Utama Liga Indonesia 1997–98
1998/99 - Peringkat 6 Grup 1 Wilayah Barat Divisi Utama Liga Indonesia 1998–1999
1999/00 - Peringkat 7 Wilayah Barat Divisi Utama Liga Indonesia 1999–2000
2001 - Peringkat 12 Wilayah Barat Divisi Utama Liga Indonesia 2001 (Degradasi ke Divisi Satu Liga Indonesia 2002)
2007 - Peringkat 17 Wilayah Barat Divisi Utama Liga Indonesia 2007
Liga Prima Indonesia
2011/12 - Peringkat 7 Liga Prima Indonesia 2011–2012
2013 - Peringkat 10 Liga Prima Indonesia 2013
Liga 1
2020 - "Kompetisi dihentikan" saat Persiraja berada di peringkat 7 Liga 1 2020
= Kasta Kedua
=Divisi Satu
2002 - 8 Besar
2003 - 8 Besar
2004 - Peringkat 8 Wilayah Barat
2005 - Juru kunci (Namun tidak degradasi karena dispensasi Tsunami Aceh 2004)
2006 - Runner-Up (Promosi ke Divisi Utama Liga Indonesia 2007)
Divisi Utama
2008/09 - Peringkat 6 Wilayah Barat Divisi Utama Liga Indonesia 2008–2009
2009/10 - Peringkat 7 Grup 1 Divisi Utama Liga Indonesia 2009–2010
2010/11 - Runner-Up Divisi Utama Liga Indonesia 2010–2011 (Promosi ke Liga Prima Indonesia 2011–2012)
2014 - Peringkat 6 Grup 1 Divisi Utama Liga Indonesia 2014
Liga 2
2017 - Peringkat 3 Grup 1 Liga 2 2017
2018 - Peringkat 3 Grup B 8 Besar Liga 2 2018
2019 - Juara ke-3 Liga 2 2019 (Promosi ke Liga 1 2020)
= Piala domestik
=Copa Indonesia
2006 - Putaran Pertama Copa Indonesia
2008/09 - Putaran Pertama Copa Indonesia
Piala Indonesia
2012 - Putaran Ketiga Piala Indonesia 2012
2018/19 - 128 Besar Piala Indonesia 2018–2019
Stadion
= Stadion Harapan Bangsa
=Didirikan pada tahun 1998 Stadion Harapan Bangsa terletak di Gampong Lhong Raya, Kecamatan Banda Raya, Kota Banda Aceh, Aceh yang juga merupakan markas klub sepak bola Persiraja Banda Aceh mulai tahun 2011/2012, namun status Stadion Harapan Bangsa sering dijadikan tempat Event tertentu oleh seluruh Provinsi Aceh dan tidak hanya dimiliki khusus oleh Persiraja atau Pemkot Banda Aceh karena stadion tersebut dibangun dengan APBA Aceh dan secara otomatis stadion tersebut milik Pemerintah Aceh. Stadion ini direnovasi setelah bencana Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004. Stadion Harapan Bangsa memiliki kapasitas 45.000 tempat duduk. Stadion kebanggaan Tanah Rencong ini sempat menjadi salah satu stadion termegah di Indonesia pada rentang tahun 1998-2000 namun akibat kurangnya perawatan di stadion ini dan terjadinya gempa tsunami membuat julukan itu tinggal kenangan.
= Stadion Haji Dimurthala
=Berbeda dari Stadion Harapan Bangsa, Stadion Haji Dimurthala adalah markas Persiraja yang dibangun oleh Pemerintah Kota Banda Aceh khusus untuk menjadi home base Persiraja. Stadion Haji Dimurthala adalah sebuah stadion yang terletak di Gampong Kota Baru, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh, Negara Indonesia. Stadion ini dinamakan seperti nama legenda Persiraja Banda Aceh, H. Dimurthala atau lebih dikenal dengan nama Bang Mur dipergunakan untuk menggelar pertandingan sepak bola dan merupakan markas dari klub sepak bola Persiraja Banda Aceh. Stadion ini memiliki kapasitas 20.000 orang. Stadion tersebut juga terkena dampak akibat Tsunami 2004 dan direnovasi terutama saat Presiden FIFA, Sepp Blatter dalam kunjungannya ke Stadion Haji Dimurtala, Selasa 4 April 2006.
Pendukung
Dukungan luar biasa yang ditunjukkan oleh para penonton setia dari berbagai penjuru Aceh dan juga suporter Persiraja yang dikenal sebagai organisasi S.K.U.L.L. (Suporter Kutaraja Untuk Lantak Laju). Organisasi S.K.U.L.L. yang didirikan pada tahun 2007 ini juga terkenal sebagai suporter yang sangat sportif dan hampir tidak memiliki catatan buruk dari Komdis PSSI.
Pemain
Per 24 Mei 2021.
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
Mantan pemain
= Pemain Terkenal
=Irwansyah
Tarmizi Rasyid
Dahlan Djalil
Abdul Musawir
Fahrizal Dillah
Andria
Mukhlis/Nakata
Wahyudi
Zulbahra
Ismed Sofyan
Miftahul Hamdi
Akli Fairus
Antônio Teles
Esaiah Pello Benson
Amos Marah
Christian Bekatal
Mario David Salas
= Pemain Legenda
=Irwansyah
Bustamam Ibrahim
M. Basir
Samsul Bahri
Dahlan Djalil
Mustafa Djalil
Tarmizi Rasyid
Azhari
Ridwan Salam
Sofyan
M. Nasir Gurumud
A. Rani
Jauharuddin
Kamaruzzaman
M. Daan
Ramadana
Zaim Merdeka
Rustam Safaril
Edi Gunawan
Zulkifli Daud
Zulkifli Alfat
Saiful Bintang
Burhanuddin
T. Usman
Zulkarnaen
Darmawan AG
Teuku Hervin
Referensi
Pranala luar
Situs web resmi
(Indonesia) Persiraja Banda Aceh dalam situs web resmi Liga Indonesia Baru
Persiraja Banda Aceh di FootballDatabase.
(Indonesia) Persiraja Banda Aceh di Facebook
(Indonesia) Persiraja Banda Aceh di Instagram
(Indonesia) Official Video di YouTube
Templat:Liga 1
Kata Kunci Pencarian:
- Kota Banda Aceh
- Persiraja Banda Aceh
- Ferdinand Sinaga
- Andik Vermansah
- Stadion Harapan Bangsa
- Nazaruddin Dek Gam
- Yasvani Yusri
- Husnuzhon
- Subhan Fajri
- Muhammad Rifaldi
- Persiraja Banda Aceh
- Banda Aceh
- 2011–12 Persiraja Banda Aceh season
- Léo Lelis
- 2010–11 Persiraja Banda Aceh season
- Assanur Rijal
- PSBS Biak
- Ricardo Pires
- Andik Vermansah
- Rizky Yusuf Nasution