- Source: Pertempuran Slavutich
Pertempuran Slavutich adalah konflik militer selama terjadinya serangan Kyiv dalam peristiwa invasi Rusia ke Ukraina tahun 2022 di kota Slavutich, yakni kota dengan pemukiman khusus untuk para pekerja yang bekerja di Zona Pengecualian Chernobyl. Penyerangan dan pengepungan kota oleh pasukan Rusia, berlangsung selama sembilan hari pada Maret 2022. Sebagaimana yang terjadi di Konotop, Rusia setuju dengan pihak otoritas Ukraina untuk tidak memasuki kota, selagi penduduk tidak menyerang atau melawan pasukan Rusia.
Linimasa
= Pengepungan awal dan krisis kemanusiaan
=Pada 18 Maret, Slavutich dikepung oleh pasukan Rusia, kemudian memutus jalur pasokan seluruh persediaan makanan dan obat-obatan dari luar kota. Pasukan Rusia juga memutus aliran listrik di kota, meskipun saluran listrik sempat diperbaiki oleh karyawan dari Ukrenergo, pasukan Rusia tetap memutus kembali aliran listrik tersebut dengan merusak fasilitas dan sarana infrastruktur yang sempat diperbaiki sebelumnya. Selain itu Rusia juga mendirikan pos-pos pemeriksaan keamanan di pinggiran kota, kendati evakuasi penduduk tetap tidak mungkin dilakukan.
Intensitas pertempuran mulai meningkat di Slavutich pada 23 Maret setelah pasukan Rusia melepaskan tembakan di pos pemeriksaan keamanan. Penembakan-penembakan di pinggiran kota tersebut berlanjut hingga 24 Maret, dengan situasi yang digambarkan sebagai "bencana kemanusiaan", di dalam kota yang terkepung. Pada 25 Maret, muncul laporan bahwa terdapat penembak jitu Rusia yang berpotensi menyusup ke dalam kota, hingga Dewan Kota Slavutich memberlakukan jam malam dan melarang penduduk untuk melakukan aktivitas di dalam kota.
= Kesudahan dan penarikan mundur Rusia
=Pada 26 Maret, angkatan bersenjata Rusia memasuki Slavutich tanpa perlawanan setelah menghalau Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina dari pos pemeriksaan keamanan di pinggir kota dengan tembakan artileri dan tank. Hal ini mengakibatkan seorang tentara Ukraina tewas di pos pemeriksaan dan tiga lainnya tewas oleh penembak jitu saat pasukan bergerak mundur. Pasukan Rusia juga berhasil menguasai Rumah Sakit di kota tersebut. Muncul laporan bahwa pasukan Rusia telah menculik walikota Slavutich, Yuriy Fomichev, hingga akhirnya ia dibebaskan bersamaan dengan adanya aksi protes yang menentang invasi Rusia di alun-alun kota, yang berlangsung pada hari itu. Lebih dari 5.000 warga kota turut serta dalam aksi damai tersebut, hingga kemudian aksi tersebut dibubarkan oleh pasukan Rusia yang melepaskan tembakan peringatan dan meluncurkan granat kejut ke arah kerumunan, melukai setidaknya satu warga sipil. Cuplikan video para pengunjuk rasa yang melarikan diri dari granat kejut, beredar secara internasional melalui media daring. Serangan terhadap unjuk rasa damai oleh warga sipil adalah kemungkinan kejahatan perang.
Dalam pidatonya di tengah aksi unjuk rasa, walikota Fomichev meyakinkan pasukan Rusia bahwa tidak ada pasukan militer atau persenjataan di Slavutich, oleh karenanya Rusia harus menarik mundur pasukannya. Selanjutnya, pasukan Rusia bergerak mundur mengarah ke pinggir kota.
Walikota Fomichev mengizinkan pasukan Rusia menggeledah persenjataan di Slavutich agar mereka setuju untuk mundur dari kota. Proses ini selesai pada 27 Maret dan setelahnya pasukan Rusia keluar dari Slavutich. Kemudian, dibentuk koridor kemanusiaan atau posko bantuan agar memungkinkan pasokan perbekalan dan bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Slavutich dan memberi kesempatan bagi warga sipil mengungsi untuk pertama kalinya dalam sembilan hari.