- Source: Pindah agama menjelang ajal
Konversi menjelang ajal (bahasa Inggris: deathbed conversion) adalah tindakan menerima dan menganut suatu keyakinan agama tertentu sesaat sebelum orang tersebut wafat atau meninggal dunia. Seseorang yang melakukan konversi agama di ranjang kematiannya mungkin mencerminkan perubahan keyakinan yang seketika, keinginan menjadikan formal seperangkat keyakinan untuk jangka panjang, atau juga keinginan menyelesaikan proses konversi yang sedang berlangsung. Klaim seputar konversi menjelang ajal pada tokoh-tokoh terkenal atau berpengaruh sering digunakan sebagai perangkat retorik, dan jarang dapat diverifikasi.
Ikhtisar
Konversi atau perpindahan keyakinan pada momen menjelang kematian memiliki sejarah panjang. Konversi menjelang ajal pertama yang tercatat dapat ditemukan dalam Injil Lukas, yang mengisahkan salah seorang penjahat yang disalibkan di samping Yesus mengungkapkan keyakinannya akan Kristus. Yesus menerima konversinya dengan mengatakan, "Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Konversi yang paling dikenal dan penting dalam sejarah Barat kemungkinan adalah yang dilakukan Konstantinus I, seorang kaisar Romawi yang kelak dinyatakan sebagai seorang Santo Kristen oleh Gereja Ortodoks Timur. Kendati kepercayaan atau keyakinannya akan Kekristenan terjadi jauh hari sebelum wafatnya, ia baru dibaptis di ranjang kematiannya pada tahun 337. Sumber-sumber tradisional meragukan mengapa hal ini terjadi sedemikian terlambat, namun historiografi modern menyimpulkan bahwa Konstantinus memilih toleransi keagamaan sebagai sarana untuk memperkuat pemerintahannya.
Laporan konversi menjelang ajal
= Raja Charles II
=Charles II dari Inggris memerintah di suatu negara Protestan pada saat berlangsungnya konflik besar keagamaan. Meskipun ia agak bersimpati pada iman Katolik, ia memerintah sebagai seorang Anglikan, kendati ia berulang kali berupaya mengurangi penganiayaan dan sanksi hukum terhadap orang-orang yang bukan penganut Anglikan di Inggris. Ketika ia terbaring sekarat akibat stroke, terbebas dari kepentingan politik, ia diterima dalam Gereja Katolik.
= Jean de La Fontaine
=Jean de La Fontaine, pengarang fabel yang paling terkemuka dari Prancis, menerbitkan edisi revisi dari karya terbesarnya, Contes, pada tahun 1692, tahun yang sama ia mulai menderita penyakit parah. Dalam keadaan sedemikian, ia berpaling ke agama. M. Poucet, seorang imam muda, mencoba membujuknya untuk menyampaikan ketidakpantasan dari Contes, serta dikatakan bahwa ia memenuhi permintaan untuk memusnahkan sebuah karya barunya yang tidak pantas dan hal ini diajukan sebagai satu bukti pertobatannya. La Fontaine menerima Viaticum ("bekal perjalanan"), dan pada tahun-tahun berikutnya ia tetap menulis puisi dan fabel. Ia wafat pada tahun 1695.
= Sir Allan Napier MacNab
=Sir Allan Napier MacNab, seorang pemimpin politik Kanada, meninggal dunia pada tanggal 8 Agustus 1862 di Hamilton, Ontario. Konversinya ke iman Katolik mengakibatkan kehebohan di media massa pada hari-hari berikutnya. Toronto Globe dan Hamilton Spectator mengungkapkan keraguan besar mengenai konversinya, dan rektor Anglikan dari Christ's Church di Hamilton menyatakan bahwa MacNab wafat sebagai seorang Protestan. Baptisan Katolik MacNab tercatat dalam arsip St. Mary's Cathedral di Hamilton, dilakukan oleh John, Uskup Hamilton, pada tanggal 7 Agustus 1862. Kredibilitas atas peristiwa konversinya diperkuat dengan kenyataan bahwa istri kedua MacNab, yang telah meninggal mendahuluinya, adalah seorang penganut Katolik, dan kedua putri mereka dibesarkan dalam iman Katolik.
= Oscar Wilde
=Penyair dan dramawan Oscar Wilde diduga berpindah keyakinan ke Katolik saat menderita penyakit terakhirnya menjelang ajal. Satu-satunya sumber adalah Robert Ross temannya, yang bersaksi: "Saat itu ia sadar bahwa orang-orang berada di dalam kamarnya, dan mengangkat tangannya ketika saya bertanya kepadanya apakah ia mengerti. Ia menekan tangan kami. Saya kemudian diutus untuk mencari seorang imam, dan setelah mengalami banyak kesulitan [akhirnya] menemukan Romo Cuthbert Dunne... yang datang bersama saya serta memberikan Baptisan dan Pengurapan Terakhir. – Oscar tidak mampu menerima Ekaristi". Rumah Pasionis di Avenue Hoche memiliki jurnal yang berisi suatu catatan yang ditulis oleh Romo Dunne bahwa ia telah menerima Wilde ke dalam persekutuan penuh dengan Gereja Katolik. Kendati konversi Wilde mungkin menjadi suatu kejutan, ia telah sejak lama menaruh minat pada Gereja Katolik, pernah bertemu dengan Paus Pius IX pada tahun 1877 serta mendeskripsikan bahwa Gereja Katolik Roma adalah "untuk orang-orang kudus dan orang-orang berdosa saja – untuk orang-orang terhormat, Gereja Anglikan tempatnya". Bagaimanapun, seberapa jauh Wilde meyakini semua ajaran Katolik menjadi bahan perdebatan: khususnya ketika ia melawan desakan Ross mengenai kebenaran Katolisisme: "Tidak, Robbie, itu tidak benar."
Dalam puisinya yang berjudul The Ballad of Reading Gaol, Wilde menulis:
= Wallace Stevens
=Penyair Wallace Stevens dikatakan menerima baptisan Katolik pada momen terakhirnya ketika bergumul dengan kanker lambung. Laporan tersebut ditentang oleh putri Stevens, Holly, dan seorang kritikus bernama Helen Vendler, yang, dalam suratnya kepada James Wm. Chichetto, berpikir bahwa Romo Arthur Hanley "pelupa" karena "ia diwawancarai setelah dua puluh tahun wafatnya Stevens." Menanggapi surat itu, Chichetto menyampaikan bahwa Vendler mengabaikan "kesaksian Dr. Edward Sennett (penanggung jawab Departemen Radiologi Rumah Sakit St. Francis ketika Stevens dirawat dua kali dirawat di sana) dan para Suster dengan siapa ia [Chichetto] berbicara pada tahun 1977 (dan kemudian) yang memercayai laporan Romo Hanley."
Referensi
Pranala luar
Kata Kunci Pencarian:
- Pindah agama menjelang ajal
- Derry Sulaiman
- Hamka
- Abu Bakar ash-Shiddiq
- Daftar acara Trans TV
- Vincent van Gogh
- Cornel Simanjuntak
- Kleopatra
- Reconquista
- Kematian menurut Islam