Prancis adalah satu dari tujuh negara yang mengikuti
Kontes Lagu Eurovision dari pertama
Kontes ini digelar, yaitu pada tahun 1956. Secara total,
Prancis hanya dua kali absen dari kompetisi.
Prancis mencatatkan lima kali kemenangan sepanjang sejarah penyelenggaraan
Kontes Lagu Eurovision.
Prancis bersama dengan Jerman, Italia, Spanyol, dan Britania Raya adalah The Big Five. Negara yang tergabung
dalam The Big Five mendapat keistimewaan dapat secara langsung masuk babak final karena negara-negara The Big Five ini merupakan penyokong dana terbesar
dalam Uni Penyiaran Eropa.
Kemenangan pertama
Prancis diraih pada tahun 1958 dengan
Lagu Dors, mon amour yang dibawakan oleh André Claveau. Pada dekade 1960-an
Prancis berhasil meraih tiga kali kemenangan. Kemenangan kedua diraih pada tahun 1960 oleh Jacqueline Boyer dengan
Lagu Tom Pillibi. Berselang dua tahun kemudian
Prancis kembali menjadi juara lewat
Lagu Un Premier Amour yang dibawakan oleh Isabelle Aubret pada gelaran
Kontes Lagu Eurovision tahun 1962.
Prancis meraih kemenangan ketiga pada tahun 1969 dengan
Lagu Un jour, un enfant yang dinyanyikan oleh Frida Boccara. Kemenangan kelima
Prancis diraih pada tahun 1977 dengan
Lagu L'oiseau et l'enfant yang dibawakan oleh Marie Myriam.
Prancis juga tercatat sebanyak empat kali meraih tempat kedua, yaitu oleh Paule Desjardins pada tahun 1957, Catherine Ferry pada tahun 1976, Joëlle Ursull pada tahun 1990 dan Amina pada tahun 1991.
Prancis berhasil masuk jajaran lima besar sepanjang abad ke-20 gelaran
Kontes Lagu Eurovision. Namun, prestasi
Prancis cenderung menurun sepanjang abad ke-21, tercatat
Prancis hanya masuk lima besar sebanyak dua kali, yaitu diraih oleh Natasha St-Pier di posisi keempat pada tahun 2001 dan oleh Sandrine François yang berakhir di posisi kelima pada tahun 2002. Bahkan
Prancis untuk pertama kalinya berada di peringkat akhir pada
Kontes Lagu Eurovision 2014. Pada tahun 2014
Prancis diwakilkan oleh Twin Twin yang hanya berhasil mengumpulkan dua poin.
Organisasi Penyelenggara
Beberapa lembaga penyiaran
Prancis menyelenggarakan
Kontes Lagu Eurovision di tingkat nasional, di antaranya adalah RTF (1956–1964), ORTF (1965–1974) dan TF1 (1975–1981). Sejak 1983, France Télévisions dipercaya untuk mempersiapkan tim
Prancis di
Kontes Lagu Eurovision. Putaran final disiarkan di France 2 (1983–1998) dan France 3 (1999–2014), dan babak semifinal di mana masyarakat
Prancis melakukan vote disiarkan di saluran France 4 (2005–2010, dan 2016) lalu France Ô (2011–2015).
Semifinal tahun 2004 untuk pertama kalinya tidak disiarkan. Semenjak 2015 saluran France 2 bertanggung jawab untuk mempersiapkan
Prancis di putaran final sekaligus memegang hak siar final
Kontes Lagu Eurovision. Hak siar semifinal dipegang oleh France 4. Berbagai perubahan pada pengelola dan stasiun televisi penyiar dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan prestasi yang lebih baik serta memperbaiki rating. Ajang ini juga disiarkan melalui radio meski tidak setiap tahun, di antaranya adalah France Inter dari tahun 1971 hingga 1998 dan sejak 2001, France Bleu (juga 1976).
Prancis termasuk
dalam jajaran negara tersukses sepanjang sejarah
Kontes Lagu Eurovision, dengan mengoleksi lima kali kemenangan, empat kali menduduki tempat kedua, dan tempat ketiga sebanyak tujuh kali. Pada rentang tahun 1960 hingga 1993
Prancis merupakan negara dengan koleksi gelar juara terbanyak saat itu (pada tahun tertentu gelar juara terbanyak ini disandang bersama dengan negara lain). Pada
Kontes Lagu Eurovision tahun 1991 perwakilan
Prancis Amina dengan
Lagu Le Dernier qui a parlé... hampir saja menyabet gelar juara. Saat itu nilai yang dikumpulkan Amina sama dengan perwakilan dari Swedia, karena terjadi seri maka aturan countback berlaku sehingga setelah dilakukan vote ulang Swedia keluar sebagai pemenang. Setahun sebelumnya,
Prancis juga hampir mendapat gelar juara lewat perwakilannya saat itu Joëlle Ursull membawakan
Lagu White and Black Blues, ketika itu
Prancis mendapatkan hasil seri dengan Republik Irlandia.
Namun, pada tahun-tahun terakhir prestasi
Prancis menunjukkan penurunan. Semenjak tahun 1998 ketika sistem televoting diberlakukan,
Prancis hampir selalu berada di urutan sepuluh terbawah, seperti di urutan ke-18 pada tahun 2003 dan 2008; urutan ke-19 pada tahun 1999; urutan ke-22 pada tahun 2006, 2007, dan 2012; urutan ke-23 pada tahun 2000, 2005, dan 2013; urutan ke-24 pada tahun 1998; dan urutan ke-25 pada tahun 2015.
Prancis juga untuk pertama kali berada di urutan terakhir pada tahun 2014 dengan hanya mengumpulkan 2 poin saja.
Namun,
Prancis juga mendapatkan beberapa hasil yang bagus sepanjang abad ke-21 penyelenggaraan
Kontes Lagu Eurovision. Penyanyi Kanada, Natasha St-Pier berhasil meraih posisi ke-4 pada tahun 2001 dengan
Lagu Je n'ai que mon âme. Perolehan yang baik juga diikuti pada tahun berikutnya ketika Sandrine François berhasil duduk di peringkat ke-5 dengan
Lagu Il faut du temps di
Kontes Lagu Eurovision 2002.
Prancis juga pernah mengutus penyanyi Indonesia berkewarganegaraan
Prancis, Anggun C. Sasmi untuk berlaga di
Kontes Lagu Eurovision 2012. Anggun membawakan
Lagu Echo (You and I) di mana Ia ikut menuliskan lirik
dalam Lagu tersebut. Anggun merupakan orang Indonesia pertama yang berlaga di
Kontes Lagu Eurovision.
Kontestan
Keterangan warna
NOTE: Hasil keseluruhan pada
Kontes Lagu Eurovision tahun 1956 tidak diketahui, hanya juara yang diumumkan. Semua
Lagu lainnya ditempatkan di urutan kedua.
Tuan Rumah
Referensi