Proyek Willow (bahasa Inggris:
Willow Project) adalah usaha pengeboran minyak diusulkan oleh ConocoPhillips di Lereng Utara Alaska, tepatnya di National Petroleum Reserve yang mana milik pemerintah federal Amerika Serikat. Joe Biden telah memberikan izin pelaksanaan
Proyek ini pada 13 Maret 2023.
Proyek Willow memunculkan berbagai reaksi baik yang positif maupun negatif. Pada satu sisi,
Proyek ini dikecam karena akan mengakibatkan peningkatan krisis iklim, namun pada sisi lainnya
Proyek ini dianggap dapat membuat Amerika Serikat mandiri pada bidang energi.
Letak geografis
Prospek
Willow terletak di dalam National Petroleum Reserve di Alaska, di bagian yang disebut Bear Tooth Unit West of Alpine, Alaska di tanah asli, terletak seluruhnya di dataran pantai Arktik. Tanah ini terdiri dari tundra permafrost, 94% di antaranya adalah lahan basah dan 5% air tawar.
Proyek akan menempatkan timbunan kerikil di dataran banjir Sungai Ikan (Uvlutuuq) yang berusia 50 atau 100 tahun, Sungai Judy (Kayyaaq), Sungai Judy (Iqaliqpik), Sungai
Willow 2, Sungai
Willow 4, Sungai
Willow 4A, Sungai
Willow 8, dan Sungai Ublutuoch (Tiŋmiaqsiuġvik).
Berdasarkan ConocoPhillips,
Proyek ini senilai 8 miliar dolar AS. Area di mana
Proyek direncanakan menampung hingga 600 juta barel minyak. Minyak itu akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mencapai pasar karena
Proyek tersebut belum dibangun.
Proyek ini juga dapat memproduksi hingga 180.000 barel minyak setiap harinya dan selama konstruksi akan menghasilkan 1.800 pekerjaan serta 300 pekerjaan untuk jangka panjang. Kemudian juga menghasilkan royalti dan pendapatan pajak miliaran dolar untuk negara bagian dan pemerintah federal.
Proyek Willow dilaksanakan dengan mengembangkan minyak dan selama 30 tahun ke depan hasilnya akan mencapai 287 juta metrik ton karbon dioksida. Waktu tersebut akan membantu Amerika Serikat beralih dari bahan bakar fosil. 287 juta metrik ton karbon dioksida sebanding dengan emisi tahunan dari 76 pembangkit listrik batu bara, sepertiga dari semua pembangkit batu bara di AS. Emisi dari
Proyek Willow akan melampaui emisi yang dihindari melalui pencapaian tujuan energi terbarukan pemerintahan Biden di lahan dan perairan publik pada 2030.
Reaksi
Dengan dikeluarkannya izin pelaksanaan,
Proyek Willow mengakibatkan berbagai reaksi, sebagai berikut:
= Dukungan
=
Anggota parlemen negara bagian mengatakan
Proyek itu akan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produksi energi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan negara pada minyak asing. Ketiga anggota parlemen dalam delegasi kongres bipartisan Alaska bertemu dengan Presiden Joe Biden dan penasihat seniornya pada 3 Maret 2023, mendesak Biden dan pemerintahannya untuk menyetujui
Proyek tersebut. Sebuah koalisi kelompok penduduk asli Alaska di Lereng Utara juga mendukung
Proyek tersebut, dengan berpendapat bahwa
Proyek tersebut dapat menjadi sumber pendapatan baru yang sangat dibutuhkan untuk wilayah tersebut dan mendanai layanan termasuk pendidikan dan kesehatan.
= Penolakan
=
Penduduk Asli Alaska lainnya yang tinggal lebih dekat dengan
Proyek yang direncanakan, termasuk pejabat kota dan anggota suku di desa asli Nuiqsut, sangat prihatin dengan dampak kesehatan dan lingkungan dari pengembangan minyak yang dilakukan dalam jumlah besar ini. Dalam surat pribadi baru-baru ini kepada Sekretaris Dalam Negeri Deb Haaland, Walikota Nuiqsut Rosemary Ahtuangaruak dan dua pejabat kota serta suku Nuiqsut lainnya mengatakan bahwa desa tersebut akan menanggung beban dampak kesehatan dan lingkungan dari
Willow.
Selain itu, gerakan daring oleh para aktivis melawan
Willow telah muncul di TikTok pada minggu lalu sehingga menghasilkan lebih dari satu juta surat dikirim ke pemerintahan Biden menentang
Proyek tersebut dan lebih dari 2,8 juta tanda tangan pada petisi Change.org untuk menghentikan
Willow.
Referensi