Puting adalah bagian pada ujung payudara atau ambing mamalia tempat air susu dikeluarkan.
Puting susu juga disebut dengan pentil, terutama untuk merujuk pada non-manusia, dan dalam dunia medis dikenal dengan papilla. Dalam banyak budaya,
Puting susu wanita dianggap sebagai zona sensitif seksual dan memperlihatkannya kepada publik dianggap sebagai ketidaksenonohan.
Anatomi
Dalam anatomi mamalia,
Puting susu, papilla, atau pentil adalah proyeksi kecil kulit yang mengandung 15-20 duktus laktiferus yang berbentuk silinder di bagian ujung payudara. Kulit pembungkus
Puting susu kaya akan persediaan saraf khusus yang sensitif terhadap rangsangan tertentu. Tujuan psikologis dari
Puting susu adalah untuk menyalurkan air susu ibu (ASI) kepada bayi, yang diproduksi di kelenjar susu betina pada masa menyusui (laktasi).
Marsupial dan mamalia euteria biasanya memiliki jumlah
Puting susu yang tersusun secara bilateral, paling sedikit dua dan paling banyak sembilan belas
Puting susu.
Puting ini berkembang di dalam embrio. Pada ketakea seperti paus, bayi tidak bisa menghisap
Puting induk karena struktur mulutnya. Oleh sebab itu,
Puting susu paus berbeda dengan kebanyakan mamalia.
Puting susu pada hewan bervariasi dari segi ukuran, lokasi, dan struktur. Beberapa mamalia, seperti sapi, memiliki
Puting yang padat dan penuh, di mana air susu dapat keluar sendiri tanpa harus menyusui. Kambing dan domba betina memiliki dua
Puting susu, masing-masingnya dengan kelenjar susu tunggal.
Puting susu pada babi jumlahnya bervariasi, mulai dari enam sampai enam belas, yang letaknya sejajar dengan garis perut.
Kebanyakan mamalia euteria,
baik jantan atau betina, memiliki
Puting susu. Pada jantan,
Puting susu sering kali tidak dianggap fungsional untuk menyusui. Pengecualian terdapat pada tikus dan kuda, yang jantannya tidak memiliki
Puting susu.
Pada manusia
Manusia umumnya memiliki dua
Puting susu setelah lahir, yang terletak di ujung-tengah masing-masing payudara yang dikelilingi oleh daerah sensitif, atau pigmentasi kulit yang dikenal dengan areola.
Puting susu bisa mengalami ereksi, yang disebabkan oleh respons taktil terhadap suhu dingin, baik pada pria ataupun wanita. Ereksi
Puting juga bisa terjadi saat timbulnya gairah seksual pada wanita dan pria, atau selama menyusui. Kedua hal tersebut disebabkan oleh pelepasan oksitosin.
Puting susu pada pria dan wanita adalah salah satu zona erotis yang bisa dirangsang dengan tangan atau dengan mulut saat melakukan hubungan seksual dan menyebabkan timbulnya berahi.
Rata-rata ukuran
Puting susu wanita adalah lebih dari 3/8 inci (10 mm). Kehamilan dan menyusui memperbesar ukuran
Puting, kadang-kadang bersifat permanen. Kehamilan juga memperlebar pigmentasi di sekitar
Puting.
= Puting susu pada pria
=
Dari masa konsepsi sampai diferensiasi seksual, semua janin manusia, baik pria ataupun wanita, memiliki
Puting susu yang serupa. Hal ini berlangsung kurang lebih selama enam minggu, setelah itu gen pria mulai memproduksi hormon testosteron. Biasanya,
Puting susu pria tidak banyak berubah pada titik ini, namun beberapa pria mengalami kondisi yang dikenal dengan ginekomastia, di mana kelenjar lemak di sekitar dan di bawah
Puting berkembang dan meluas hingga menyerupai
Puting susu wanita. Hal ini bisa terjadi jika produksi hormon testosteron menurun. Ginekomastia, meskipun tidak parah, bisa terjadi pada anak laki-laki pubertas yang mengalami perubahan fisik karena pelepasan hormon, termasuk estrogen, yang cepat dan tidak terkendali. Tingginya produksi estrogen pada anak laki-laki pubertas menyebabkan terjadinya pembengkakan pada
Puting susu dan jaringan di sekitarnya. Pada kondisi ginekomastia akut, payudara pria juga dapat menghasilkan air susu dan mengalami kanker payudara.
Dalam makalahnya, Stephen Jay Gould dan Richard C. Lewontin menyatakan bahwa keberadaan
Puting susu pada pria merupakan produk sampingan arsitektur genetik dari
Puting susu wanita. Menurutnya, pria memiliki
Puting susu karena wanita juga memilikinya. Meskipun
Puting dan jaringan payudara pada pria tidak memiliki fungsi layaknya pada wanita, yaitu berupa fungsi laktasi (menyusui),
Puting dan payudara pria bisa berfungsi untuk melindungi jantung dan paru-paru dari cedera, dan masih berfungsi sebagai salah satu zona erotis, meski tak sesensitif pada wanita.
Lihat pula
Areola
Payudara
Air susu ibu
Laktasi
Kelenjar susu
Saluran susu
Tindik
Puting susu
Referensi