Rangda adalah ratu dari para leak dalam mitologi Bali. Makhluk yang menakutkan ini diceritakan sering menculik dan memakan anak kecil serta memimpin pasukan nenek sihir jahat melawan Barong, yang merupakan simbol kekuatan baik. Selain ratu dari para leak,
Rangda dianggap sebagai perwujudan dari Dewi Durga.
Etimologi
Menurut etimologi, kata
Rangda yang dikenal di Bali berasal dari Bahasa Jawa Kuno yaitu dari kata randa (bahasa Jawa: rondo) yang berarti janda.
Rangda adalah sebutan janda dari golongan Triwangsa, yaitu: waisya, kesatria, dan brahmana. Sedangkan dari golongan Sudra, janda disebut Balu. Maka kata
Rangda merupakan padanan dari kata Balu dalam bahasa Bali Alus (laras bahasa sopan).
Perkembangan selanjutnya, istilah
Rangda untuk janda makin jarang digunakan karena menimbulkan kesan kurang baik, mengacu kepada wujud
Rangda yang seram (bahasa Bali: aéng) dan menakutkan, serta identik dengan orang yang mempunyai ilmu kiri (pengiwa). Hal ini terutama kita dapatkan dalam pertunjukan-pertunjukan cerita rakyat. Dengan kata lain, ada kesan rasa takut, tersinggung dan malu bila dikatakan bisa neluh nerangjana (menjadi leak atau ngeleak). Pengertian di atas lebih banyak diilhami cerita-cerita rakyat yang di dalamnya terdapat unsur
Rangda. Cerita yang paling besar pengaruhnya adalah Calonarang.
Mitos
Kemungkinan besar, mitos
Rangda berasal dari ratu Mahendradatta yang hidup di pulau Jawa pada abad ke-11. Ia diasingkan oleh raja Dharmodayana karena dituduh melakukan perbuatan sihir terhadap permaisuri kedua raja tersebut. Menurut legenda, ia membalas dendam dengan membunuh setengah kerajaan tersebut melalui wabah penyakit. Kerajaan tersebut kemudian menjadi miliknya serta milik putra Dharmodayana, Erlangga. Kemudian, ia digantikan oleh seseorang yang bijak.
Rangda sangatlah penting bagi mitologi Bali. Pertempurannya melawan Barong atau melawan Erlangga sering ditampilkan dalam sendratari. Sendratari ini sangat populer dan merupakan warisan penting dalam tradisi Bali.
Rangda digambarkan sebagai seorang wanita dengan rambut panjang yang acak-acakan serta memiliki kuku-kuku panjang, lidah yang menjulur panjang, dan payudara yang panjang. Wajahnya menakutkan dan memiliki taring-taring yang panjang dan tajam.
= Wujud
=
Mengidentifikasi jenis-jenis
Rangda yang berkembang di Bali amat sulit. Hal ini mengingat wujud
Rangda pada umumnya adalah sama. Dalam cerita Calonarang ada wujud
Rangda yang lain seperti Rarung dan Celuluk, tetapi itu adalah antek-antek dari Calonarang dan kedudukannya lebih banyak dalam cerita-cerita, bukan disakralkan. Berdasarkan bentuk mukanya (prerai),
Rangda dapat dibedakan menjadi beberapa jenis:
Nyinga
Apabila bentuk muka
Rangda itu menyerupai singa dan sedikit menonjol ke depan (munju). Sifat dari
Rangda ini adalah galak dan buas.
Nyelema
Apabila bentuk muka
Rangda itu menyerupai wajah manusia dan sedikit melebar (lumbeng). Bentuk
Rangda seperti ini, menunjukkan sifat yang berwibawa dan angker.
Raksasa
Apabila bentuk muka
Rangda ini menyerupai wujud raksasa seperti yang umum kita lihat
Rangda pada umumnya. Biasanya
Rangda ini menyeramkan.
Referensi
Rangda dari bali bukanlah SETAN, bukanlah hantu, melainkan JANDA! di Kaskus.us Diarsipkan 2009-12-18 di Wayback Machine.
Pranala luar
(Inggris) Informasi tentang turismus di Bali dan kisah tentang
Rangda
Lihat pula
Mitologi Bali