Tari Bali adalah beragam tarian yang berasal dari pulau
Bali.
Tari Bali tidak selalu bergantung pada alur cerita. Tujuan utama penari
Bali adalah untuk menarikan tiap tahap gerakan dan rangkaian dengan ekspresi penuh. Kecantikan
Tari Bali tampak pada gerakan-gerakan yang abstrak dan indah.
Tari-
Tari Bali yang paling dikenal antara lain Pendet, Gambuh, Baris, Sanghyang dan Legong.
Tari Bali sebagian besar bermakna religius. Sejak tahun 1950-an, dengan perkembangan pariwisata yang pesat, beberapa tarian telah ditampilkan pada kegiatan-kegiatan di luar acara keagamaan dengan beberapa modifikasi.
Kategori
Dalam konvensi Komite Antarpemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda pada 29 November hingga 4 Desember 2015 di Windhoek, Namibia, UNESCO mengakui tiga genre tarian tradisional di
Bali, Indonesia, sebagai Warisan Budaya Takbenda setelah diusulkan sejak 2011.
Tiga genre yang diakui adalah jenis Wali (tarian sakral), Bebali (tarian semi-sakral/upacara) dan Balih-balihan (tarian untuk tujuan hiburan)..
Tari Wali dan Bebali hanya dapat ditarikan di tempat dan waktu tertentu.
Tari Wali dipentaskan di halaman bagian dalam pura dan
Tari Bebali di halaman tengah (jaba tengah).. Sebaliknya
Tari Balih-balihan ditarikan di halaman luar pura (jaba sisi) dalam acara yang bersifat hiburan.
Tiga genre diwakili oleh sembilan tarian, yang menggambarkan fungsi dan tradisi hidup dalam masyarakat
Bali.
Ragam
Tari sesuai kategori adalah sebagai berikut:
= Wali
=
Tari Wali ditarikan pada setiap kegiatan upacara adat dan agama Hindu di
Bali. Di Pura, tarian ini dipentaskan di area terdalam pura (Jeroan). Jenis tariannya antara lain:
Rejang, tarian yang ditampilkan oleh wanita secara berkelompok di halaman pura pada saat berlangsungnya upacara.
Tari rejang memiliki gerakan yang sederhana dan lemah gemulai.
Baris, jenis tarian pria, ditarikan dengan gerakan yang maskulin. Berasal dari kata bebaris yang bermakna prajurit, tarian ini dibawakan secara berkelompok, berisi 8 sampai 40 penari.
Pendet, adalah tarian pembuka upacara di pura. Penari yang terdiri dari wanita dewasa menari sambil membawa perlengkapan sesajen. Gerakan
Tari Pendet lebih dinamis dibanding
Tari Rejang. Kini, Pendet telah ditarikan untuk hiburan, terutama sebagai
Tari penyambutan.
Sanghyang Dedari adalah
Tari yang memasukkan unsur-unsur kerasukan guna menghibur dewa-dewi, meminta berkat dan menolak bala.
Barong adalah seni
Tari yang menceritakan pertarungan antara kebajikan dan kejahatan. Tokoh utama adalah barong, hewan mistik yang diperankan dua penari pria, seorang memainkan kepala dan kaki depan, seorang lagi jadi kaki belakang dan ekor.
= Bebali
=
Bebali adalah jenis tarian upacara, biasanya dipentaskan di halaman tengah pura.
Tari ini sifatnya di antara sakral dan hiburan.
Gambuh (Klungkung), adalah sendratari
Bali yang tertua. Musik, literatur dan kosakata yang digunakan dalam tariannya diturunkan dari periode Majapahit di Pulau Jawa. Pertunjukkan ini biasanya ditampilkan di pura pada saat hari-hari besar dan upacara.
Topeng Sidhakarya/Topeng Pajegan (Tabanan). Dilakukan oleh penari bertopeng untuk menetralisir roh jahat.
Wayang Wong, Drama
Tari (Buleleng). Menggabungkan tarian, drama epik, dan musik.
= Balih-balihan
=
Balih-balihan adalah jenis tarian yang bersifat non-religius dan cenderung menghibur. Ditampilkan di halaman depan atau luar pura. Jenis-jenisnya:
Janger adalah tarian pergaulan yang dibawakan oleh penari laki-laki maupun perempuan. Penari putri mengenakan mahkota berbentuk merak berwarna emas dan hiasan daun kelapa kering. Sebagian besar tarian ditampilkan dalam posisi duduk, dengan gerakan-gerakan tangan, bahu dan mata.
Kebyar atau kekebyaran dapat ditarikan secara solo, duet, trio, kelompok atau dalam sendratari.
Tari ini diiringi dengan permainan gamelan gong kebyar.
Legong adalah tarian yang diciptakan oleh Pangeran Sukawati berdasarkan mimpinya melihat bidadari. Penari legong yang berjumlah 3 orang menari mengikuti permainan gamelan semar pagulingan.
Kecak adalah tarian beramai-ramai yang dibawakan di malam hari mengelilingi api unggun. Ditampilkan oleh seratus atau lebih pria sambil duduk, dipimpin oleh pendeta di tengah-tengah.
Tari kecak tak diiringi musik, tetapi hanya tepukan telapak tangan yang memukul bagian-bagian dari tubuh agar menghasilkan suara. Mereka mengucapkan kata-kata "cak, cak, cak" untuk menghasilkan suatu paduan suara unik.
Joged Bumbung (Buleleng). Tarian sosial populer oleh pasangan, selama musim panen atau pada hari-hari penting.
Varian
Di
Bali ada berbagai kategori tarian, termasuk pertunjukan epik seperti yang ada di mana-mana seperti Mahabharata dan drama Ramayana.
Upacara-upacara tertentu di kuil-kuil desa menampilkan pertunjukan khusus drama-tarian, pertempuran antara tokoh-tokoh mitos Rangda, penyihir yang mewakili kejahatan, dan Barongan, singa atau naga, mewakili yang baik. Jenis pertunjukan ini secara tradisional ditampilkan selama wabah penyakit epidemi yang diyakini oleh orang-orang sebagai akibat dari gangguan keseimbangan 'kekuatan baik dan buruk', yang diwakili oleh Rangda dan Barong. Pertempuran biasanya berdamai dalam harmoni atau keseimbangan antara Rangda dan Barong, alih-alih mengalahkan kejahatan.
Di antara tradisi
Tari di
Bali adalah:
Barong, tarian raja para arwah.
Baris tarian perang.
Cendrawasih, mitologi burung surga.
Condong, tarian dasar, pengantar Legong.
Legong, tarian yang halus.
Kecak, tarian nyanyian monyet pada mitologi Ramayana.
Janger, sebuah tarian dengan gerakan bergoyang.
Pendet, tarian sederhana dilakukan sebelum membuat persembahan di sebuah pura.
Tari Topeng, Di
Bali, topeng dianggap sakral, seperti topeng barong ket (singa), barong macan, (harimau), barong bangkal (babi hutan), barong lembu (banteng) dan barong landung (raksasa). Menarikan
Tari topeng dilakukan untuk memainkan kisah kehidupan nenek moyang, kisah Ramayana atau riwayat sejarah.
Tari topeng yang terkenal antara lain Topeng Pajegan.
Tari ini dipentaskan pada saat upacara akil balig (metatah), pernikahan, dan perayaan di dalam pura. Cerita Topeng Pajegan didasarkan dari Babad
Bali yang menceritakan kisah raja-raja
Bali dan menteri-menterinya.
Teknik
Pengenalan terhadap
Tari & gamelan dimulai sejak anak-anak. Wanita hamil bahkan disarankan untuk sering mendengarkan gamelan untuk membiasakan bayi dalam kandungan. Pelatihan resmi sebagai penari
Bali dimulai sejak usia 7 tahun walau ada yang memulai dari usia lebih dini. Dalam tarian
Bali gerakan ini terkait erat dengan ritme yang dihasilkan oleh Gamelan
Bali, ansambel musik tradisional Jawa dan
Bali.
Hentakan & ritme dari berbagai alat musik gamelan yang mengiringi tarian, diterjemahkan lewat ekspresi wajah, kerling mata, gerak lentik jemari, lengan, pinggul dan kaki.
Mudra atau gestur dan sikap tubuh yang bersifat simbolis/ritual dalam Hinduisme dan Buddhisme pada
Tari Bali telah dikodifikasikan lebih rendah dari gerakan
Tari di India. Hal ini telah menimbulkan spekulasi bahwa kodifikasi itu telah terjadi ketika tarian itu diterjemahkan dari India ke Jawa. Posisi tangan dan gerak tubuh tetap sama pentingnya dalam Jawa dan tarian
Bali seperti di India. Baik di India, Indonesia atau Kamboja, tangan memiliki peran khas ornamental dan menekankan kerumitan tarian yang dibawakan.
Galeri
Pranala luar
Informasi Pertunjukan
Tari Bali Diarsipkan 2011-11-30 di Wayback Machine.
(Inggris)About Balinese Theatre and Dance Diarsipkan 2015-08-10 di Wayback Machine.
(Inggris) Three genres of traditional dance in
Bali - UNESCO: Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity - 2015
Referensi
Lihat juga
Gambuh
Cak
Topeng
Bali
Prembon
Walter Spies
Drama gong