Prof. Dr.
Rina Indiastuti, S.E., M.S.I.E. (lahir 10 Januari 1961) adalah seorang rektor Universitas Padjadjaran periode 2019-2024. Ia pernah menjabat sebagai bidang pembantu rektor Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Padjadjaran periode 2009-2012.
Latar Belakang
Ketika dilantik menjadi rektor perempuan pertama Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof. Dr.
Rina Indiastuti, S.E., M.SIE diberi target untuk membawa kampus masuk peringkat 500 besar dunia. Sebuah tugas yang bisa dikatakan tidak mudah, meskipun bukan hal mustahil. Berkat kerja kerasnya bersama seluruh civitas akademika Unpad, kini universitas yang berlokasi di Sumedang ini berhasil menduduki peringkat 661 pada QS WUR 2024 atau naik lebih dari 100 peringkat, dibandingkan tahun sebelumnya.
“Berbeda dengan korporasi, universitas itu berisi para academic leader yang berpotensi menjadi orang-orang dengan kiprah keilmuan yang diakui dunia internasional. Inovasi, engagement, dan collaboration, adalah tiga pilar yang menjadi misi Unpad untuk menjadi universitas terdepan,” tutur perempuan yang dilantik sebagai rektor untuk masa bakti 2019-2024 ini.
Setelah memetakan pola ilmiah dari program studi unggulan, inovasi-inovasi ditetapkan dan diakselerasi.
Rina juga mendorong semua pimpinan akademis untuk bergerak bersama, membangun leadership yang kuat. Begitu pula otonomi akademik dilakukan, agar tidak takut menghasilkan karya-karya yang bertanggung jawab.
Dia menerapkan prinsip Key Performance Indicator (KPI), seperti sebuah perusahaan, sehingga tidak hanya rektor, tapi juga wakil rektor, dekan, hingga individu peneliti diberi target masing-masing. Jika output tercapai, apresiasi berupa insentif diberikan, seperti membukukan karyanya. Tidak ada perbedaan antara laki-laki maupun perempuan di lingkungan kampus, termasuk dalam kesempatan untuk berkarya.
Meskipun demikian,
Rina tidak memungkiri adanya konstruksi sosial yang menempatkan kekuasaan atau power kepada laki-laki, sehingga seringkali ketika perempuan menjadi pemimpin dipertanyakan kapabilitasnya.
“Tetapi, di Unpad hampir separuhnya adalah perempuan. Jadi, mereka bukan minoritas, artinya buat saya pribadi agak aman, banyak teman perempuan yang mendukung, walaupun kita sebagai perempuan memiliki keterbatasan, karena harus mengurus keluarga misalnya,” ungkap perempuan kelahiran Kediri ini tentang tantangan yang dihadapi.
Untuk meningkatkan engagement, Unpad pun meluncurkan Program Unpad Luhung untuk menyebarluaskan ilmu kepada khalayak luas sebagai bagian dari misi mendukung lifelong learning. Program non-degree ini berupa short course atau modul-modul singkat yang dapat diakses publik, baik mahasiswa maupun umum. “Program yang ditawarkan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, seperti public speaking misalnya. Bagi siapa pun yang belum berkesempatan, saya yakin di masa depan paket-paket non-degree yang diberi imbalan kredit dapat diakumulasi menjadi kredit SKS dan bisa ditransfer menjadi degree. Itu yang telah kami inisiasi dan lakukan,” paparnya lebih lanjut.
Peluncuran MOOC (Massive Open Online Course)
Prof. Dr.
Rina Indiastuti, S.E., M.SIE. menyatakan pentingnya mengkalibrasi ekosistem masa dan menciptakan ekosistem baru yang berfokus pada teknologi dan inovasi.
“Unpad berterima kasih kepada MarkPlus Institute, Pak Arief Yahya selaku Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Padjadjaran, dan tentunya David Santoso selaku CEO Lokatekno. Kerjasama ini merupakan upaya Unpad untuk membawa kepentingan dalam pendidikan, teknologi, kolaborasi, dan dampak yang baik untuk keberlanjutan. Unpad tidak hanya peduli
dengan pendidikan yang maju, tetapi pendidikan yang sustain” sambut Prof. Dr.
Rina Indiastuti, S.E., M.SIE.
Unpad melakukan penguatan di bidang pembelajaran dan teknologi dengan menghadirkan Massive Open Online Course (MOOC) atau Universitas Padjadjaran Learning and Upskilling Hub for Next Generation (Unpad Luhung) yang merupakan hasil bentuk kerjasama antara Unpad dengan MarkPlus Institute dan Lokatekno Digital Indonesia. Hasil kolaborasi ini untuk
mempercepat pertumbuhan MOOC Unpad melalui pembuatan kelas bersertifikat untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta mahasiswa.
Learning Management System Unpad Luhung merupakan implementasi yang telah Unpad lakukan pada Program Pembelajaran terbaru. Sistem ini mencerminkan kemajuan yang signifikan dalam praktik pendidikan Unpad dan menunjukkan dedikasi pengalaman belajar yang lebih baik.
Dalam era digital yang terus berkembang, teknologi memainkan peran penting dalam mendukung model Learner-Centric ini. Perangkat lunak dan platform pembelajaran digital yang canggih memungkinkan peserta didik untuk mengakses sumber daya pembelajaran, berinteraksi dengan instruktur dan sesama peserta didik, serta mengikuti pembelajaran secara fleksibel. Ini memungkinkan pembelajaran yang kolaboratif, interaktif, dan personal sesuai dengan kebutuhan individu. Kolaborasi antara University-Industry-Government menjadi kunci dalam mewujudkan model Learner-Centric yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran Hybrid Unpad.
Referensi