Rujak adalah makanan yang dibuat dari buah-buahan kadang-kadang disertai sayuran yang diiris (ditumbuk dan sebagainya), kemudian diberi bumbu yang terdiri atas asam, gula, cabai, dan sebagainya. Istilah
Rujak juga berarti "menghancurkan", "memotong halus", atau "menyayat" dalam bahasa Jawa Kuno.
Rujak bisa ditemukan di semua daerah di seluruh Indonesia, dan ada banyak variasi di dalam negeri. Varian
Rujak yang paling populer adalah
Rujak buah, yang merupakan campuran irisan buah dan sayuran yang disajikan dengan saus gula aren pedas. Tidak seperti salad buah pada umumnya,
Rujak sering digambarkan sebagai salad buah yang tajam dan pedas karena sausnya yang manis dan pedas, yang terbuat dari cabai, gula aren, dan kacang tanah.
Rujak juga merupakan makanan jalanan yang populer di Bali.
Rujak Indonesia biasanya dibuat dari bahan-bahan segar terutama buah-buahan dan sayuran. Rojak di Malaysia dan Singapura memiliki pengaruh India yang kuat. Biasanya berisi tahu goreng, telur rebus, jícama parut dan cucur udang (udang goreng).
Rujak biasanya merupakan hidangan vegetarian yang tidak mengandung produk hewani, kecuali balutan manis dan tajam yang mungkin mengandung terasi. Meskipun demikian, beberapa resep mungkin mengandung makanan laut atau daging.
Rujak di Malaysia dan Singapura biasanya berisi sotong (sotong), sedangkan resep
Rujak tertentu di Indonesia mungkin berisi makanan laut atau daging.
Beberapa jenis
Rujak antara lain:
Rujak Cingur dengan tambah mulut atau bibir sapi
Rujak Manis
Rujak Petis
Rujak Soto
Rujak Tahu
Rujak India
Rujak Bebeg merupakan varian
Rujak yang berisi buah-buahan serut dengan rasa cenderung masam, buah khas yang dicampurkan biasanya adalah jeruk bali. Kuah dari
Rujak ini di beberapa daerah diberi tambahan ebi atau terasi sebagai penyedap rasa. Di daerah Sunda,
Rujak bebeg biasanya dibuat dengan buah-buahan seperti pisang mentah, lobi-lobi, rawit, jambu, terasi, dan buah rujakan lainnya. Kata "bebeg" sendiri berasal dari proses pembuatan rujaknya yaitu dengan "dibebeg" menggunakan ulegan atau lumpang dari kayu.
Etimologi
Rujak adalah salah satu hidangan tertua dan makanan paling awal yang diidentifikasi secara historis di Jawa Kuno. Kata "
Rujak" berasal dari bahasa Jawa (baru:
Rujak), di serap dari bahasa Jawa Kuno rurujak seperti dalam Prasasti Taji Jawa kuno (901 M) dari zaman Kerajaan Mataram di Jawa Tengah.
Hidangan ini kemudian diperkenalkan ke daerah lain dan negara tetangga oleh diaspora Jawa, serta keturunan India yang pernah tinggal di Pulau Jawa. Di Malaysia dan Singapura, itu dieja sebagai "rojak.
Sejarah
Rujak adalah salah satu hidangan tertua dan makanan Jawa Kuno yang diidentifikasi secara historis paling awal yang disebut Rurujak dalam Prasasti Taji Jawa Kuno (901 M). Orang Jawa di Indonesia telah memasukkan
Rujak ke dalam upacara pranatal mereka yang disebut Naloni Mitoni. Dalam budaya Jawa,
Rujak merupakan bagian penting dari upacara pralahir tradisional yang disebut Naloni Mitoni atau tujuh bulanan (harfiah: bulan ketujuh), dan dimaksudkan untuk mendoakan calon ibu agar persalinannya lancar, lancar dan sukses.
Rujak buah khusus dibuat untuk acara ini, dan kemudian disajikan kepada calon ibu dan tamunya, terutama teman wanitanya. Resep
Rujak untuk upacara ini mirip dengan
Rujak buah khas Indonesia, hanya saja buahnya diparut kasar, bukan diiris tipis, dan jeruk bali sebagai bahan utamanya. Dipercaya bahwa jika
Rujak secara keseluruhan rasanya manis, bayi yang dikandungnya perempuan, dan jika pedas, bayi yang dikandungnya laki-laki.
Masuknya cabai pedas dan kacang tanah mungkin telah terjadi pada awal era kolonial di abad ke-16, karena produk tersebut dibawa oleh pedagang Spanyol dan Portugis dari Amerika. Disarankan bahwa
Rujak mungkin terkait dengan gado-gado Indonesia, sedangkan
Rujak di Malaysia dan Singapura menunjukkan pengaruh India dengan kacang berwarna oranye dan saus ubi jalar sebagai saus untuk gorengan (dengan sayuran, kelapa, udang, atau bahan lainnya di dalamnya), telur dan kentang.
Di Indonesia,
Rujak adalah makanan tradisional yang dijual di pasar tradisional, warung atau gerobak keliling oleh penduduk setempat; terutama orang Jawa, Sunda dan Bali. Di Malaysia,
Rujak dikaitkan dengan kedai Mamak, yang merupakan kedai makanan Muslim Malaysia Malaysia di mana
Rujak mamak adalah hidangan yang populer. Di Singapura,
Rujak mamak umumnya dijual oleh Muslim India,
Rujak buah (
Rujak buah) terutama oleh orang Cina, dan
Rujak Bandung (Sotong) terutama oleh orang Melayu. Sekarang, mereka dijual di sebagian besar pusat jajanan di kota.
Lihat juga
Asinan
Gado-gado
Daftar hidangan Indonesia
Lalapan
Salad
Pasembur
Bacaan lanjutan
Mengenal 5 Kuliner khas Indonesia yang Awalnya Kuliner Kerajaan
Wajib Coba Nih! 6 Kuliner Indonesia yang Dulu Hanya Disajikan untuk Raja, Sekarang Bisa Ditemui Dimanapun!
6 Kuliner Khas Indonesia Dulu Sajian Buat Raja, Kini Dinikmati Orang Banyak
Mengenal Berbagai
Rujak Nusantara
Daftar pustaka
Titi Surti Nastiti. Perempuan Jawa: Kedudukan dan Peranannya dalam Masyarakat Abad VIII-XV
Jiri Jakl. Literary Representations of War and Warfare in Old Javanese Kakawin Poetry
Referensi