Elizabeth
Ruth Naomi
Belville (5 Maret 1854 – 7 Desember 1943), juga dikenal sebagai Greenwich Time Lady, adalah seorang pebisnis dari London. Ia, ibunya (Maria Elizabeth), dan ayahnya (John Henry), menjual waktu kepada orang-orang. Hal ini dilakukan dengan menyetel jam sesuai Greenwich Mean Time, lalu menjual waktu dengan mempersilakan orang-orang melihat jam mereka.
Sejarah
Ayah
Ruth Belville, John Henry
Belville, menciptakan sebuah jasa untuk 200 kliennya pada tahun 1836. Setiap pagi, John Henry pergi ke Greenwich Observatory, tempat kerjanya, dan menyetel jamnya sesuai Greenwich Mean Time. Ia berangkat dengan kereta kuda dan menyetel jam secara tepat kepada para pelanggan jasanya.
John Henry meneruskan jasa ini sampai meninggal dunia tahun 1856. Istrinya yang sekarang menjanda, Maria, diberi kesempatan melanjutkan usaha ini dan melanjutkannya sampai pensiun tahun 1982 pada usia 80 tahunan.
Ruth Belville kemudian mengambil alih usaha ini. Ia meneruskannya sampai tahun 1940, saat Perang Dunia Kedua dimulai.
Belville sudah berusia 80 tahunan ketika pensiun dan pada usia 86 tahun ia masih mampu bepergian dua belas mil dari rumahnya dan tiba di Observatorium pada pukul 9 pagi. Ia meninggal dunia pada usia 90 tahun.
Jam yang dipakai dalam bisnis ini adalah kronometer kantong John Arnold No. 485/786, dijuluki "Arnold". Jam ini awalnya dibuat untuk Adipati Sussex dan memiliki kotak emas. Setelah berpindah tangan ke John Henry, ia mengganti kotaknya menjadi perak karena khawatir sejumlah orang akan mencuri jam emasnya. Ketika
Ruth meninggal dunia, jam tersebut diberikan kepada Worshipful Company of Clockmakers.
Kritik
Bisnis
Belville dikritik oleh St John Wynne, direktur Standard Time Company, yang menjual layanan sinyal waktu telegrafis dan merupakan pesaing utama
Belville. Wynne berpidato menyerang
Belville di United Wards Club, mengklaim "bahwa metodenya sangat kedaluwarsa." Ia juga menekankan bahwa
Belville bisa saja memakai femininitasnya demi menyukseskan usahanya.
Pidatonya diterbitkan di The Times, tetapi artikelnya tidak menyebutkan Standard Time Company dan fakta bahwa ia adalah pesaing
Belville. Setelah komentarnya diterbitkan,
Belville dikejar-kejar wartawan yang tertarik dengan bisnisnya serta skandal yang mungkin terjadi akibat komentar Wynne. Akan tetapi,
Belville berhasil menguasai keadaan, dan publisitas yang muncul malah meningkatkan penjualannya.
Belville mengatakan bahwa semua yang Wynne lakukan adalah iklan gratis bagi dirinya.
Referensi