- Source: Saut Poltak Tambunan
Saut Poltak Tambunan (lahir 28 Agustus 1952) adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal secara luas melalui karya-karyanya berupa puisi, cerita pendek, novel, skenario, dan esai sastra yang dimuat di berbagai media massa. Beberapa novelnya telah diangkat ke layar lebar antara lain Jalur Bali, Harga Diri, Yang Perkasa, Dia Ingin Anaknya Mati, dan Hatiku Bukan Pualam. Judul terakhir, selain pernah diangkat ke layar lebar yang dibintangi oleh Yenny Rachman, Roy Marten, dan Deddy Mizwar, juga diangkat ke layar kaca (sinetron), dibintangi oleh Inneke Koesherawati, Rico Tampatty. Dan terakhir diangkat ke film televisi (FTV), dibintangi oleh Marshanda, (2014). Saut merupakan orang pertama dari Batak yang menerima penghargaan Hadiah Sastra Rancage, tahun 2015.
Latar belakang
Saut Poltak Tambunan lahir di Balige, sebuah kota kecil di pinggiran danau Toba, Sumatera Utara. Menikah dengan Lenny Runturambi, perempuan asal Kawanua, Manado, Sulawesi Utara. Sejak muda sudah bergelut dengan dunia kesusastraan dengan menulis puisi, cerpen, dan novel. Setelah dewasa barulah dia menulis artikel dan kolom di media massa. Saut pernah menjadi pegawai negeri sipil di Jakarta sambil menjalani profesi sebagai wartawan, editor, dan menulis kolom Perilaku Konsumen pada Majalah Kartini. Dia juga sempat menjadi dosen di Akademi Sekretaris Manajemen Indonesia (ASMI) dan Akademi Maritim Indonesia (AMI). Tahun 2008 dia ditunjuk menjadi co-writer dan editor untuk buku marketin manajemen, Launching.
Di ranah kajian seni, Saut Poltak Tambunan mendirikan Yayasan Pengarang Indonesia AKSARA di Jakarta dan menjabat sebagai ketua. Bersama Kurnia Effendi mendirikan komunitas sastra Kedai Ilalang di Bekasi, dan menyelenggarakan berbagai workshop penulisan cerita pendek dan novel, dengan buku pegangan yang ditulisnya, Kiat sukses menulis Novel.
Tahun 2011 Saut terpilih menjadi salah satu pembicara pada Festival Sastra Internasional Ubud Writers & Readers Festival (UWRF), dan untuk UWRF tahun 2012 dia diundang sebagai senior kurator. Tahun yang sama merintis penulisan sastra modern berbahasa Batak (Toba). Melalui penerbitan Selasar Pena Talenta yang didirikannya, Saut sudah menerbitkan lebih dari 20 buku berbahasa Batak.
Tahun 2022 bulan Juli, sastrawan asal Balige ini berperan sebagai sastrawan tuan rumah pada Festival Literasi Balige. Kemudian pada bulan Oktober di undang untuk ketiga kalinya ke Ubud Writers Festival di Ubud, Bali. Kali ini hadir sebagai sastrawan berbahasa daerah, diminta berbicara mengenai bahasa daerah (Batak) dalam perspektif Sastra Modern. Tahun 2023 kembali meraih penghargaan sastra daerah RANCAGE dengan novel BOAN AHU MULAK. Oktober 2023 sebagai pemenang RANCAGE kembali diundang (untuk ke-empat kali) ke Ubud Writers & Readers Festival.
Tahun 2022 bulan Desember, Dewan Pimpinan Nasional Batak Center memberikan penghargaan berupa gelar budaya "Pande Gurit", atas dedikasi dan perjuangannya merintis dan mengembangkan sastra modern bahasa Batak (Toba).
Tahun 2024 bulan Juli mendapat Penghargaan sebagai sastrawan 50 tahun berkarya dari Kemendikbud Ristek cq Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Bibliografi
Saut menyelesaikan/menerbitkan puluhan novel, ratusan cerita pendek/artikel dan skenario film/sinetron. Beberapa novelnya menjadi bestseller pada dekade tahun 1980-an, diangkat ke layar lebar, sinetron, dan film televisi. Berikut adalah daftar sebagian karya-karya Saut:
Hatiku Bukan Pualam (layar lebar)
Jangan Ada Dusta (sinetron)
Dia Ingin Anaknya Mati (sinetron miniseri)
Harga Diri (layar lebar)
Yang Perkasa (layar lebar)
Jalur Bali (layar lebar)
Harga Diri (sinetron)
Hari-hari Tersisa
Biarkan Aku Merejah
Parmi
Selembut Mega Seanggun Rembulan
Kembalikan Anakku (sinetron)
Lia Nathalia (sinetron)
Permata Hati (sinetron)
Rinai Cinta Seorang Sahabat (kumpulan cerpen, 1985)
Lanteung, (kumpulan cerpen, 2004)
Jangan Pergi (kumpulan cerpen, 2004)
Jonggi (kumpulan cerpen, 2005)
Di doa Ibu Ada Namaku (novel 2005)
Sang Juara (novel 2008)
Tempias di Beranda (novel 2009)
Mangongkal Holi (kumpulan cerpen bahasa Batak, 2012)
Mandera Na Metmet (novel bilingual, bhs Batak dan Indonesia, 2012)
MetamorHoras (novel 2013)
Toektak Mandoeda Eme (kumpulan cerita pendek bahasa Batak, 2018)
Si TUMOING (1) Manggorga Ari Sogot (novel bahasa Batak 2013)
Si TUMOING (2) Pasiding Holang Padimpos Holong (novel, 2014)
Si TUMOING (3) Maniti Nambur Manapu Nipi (Novel bahasa Batak 2016)
Si TUMOING (4) Manapu Nipi (Novel bahasa Batak, 2017)
Si TUMOING (5) Mamurpur Samon (Novel bahasa Batak, 2020)
Kumpulan Puisi MASIH Meski Bukan Yang Dulu (dua bahasa, 2013),
Don’t Go Jonggi (kumpulan cerpen bhs Inggris, 2013)
Embas Sian Dakdanak (antologi bersama 4 penulis lain berbahasa Batak, Februari 2015)
Natua-tua Parsaong Ulos Mangiring, (buku puisi dua bahasa, Batak-Indonesia, 2020)
Permainan Tradisional Anak Danau Toba (Februari 2022)
Boan Ahu Mulak (Novel bahasa batak, November 2022)
Penghargaan
Tahun 2015, Saut Poltak Tambunan menerima Hadiah Sastra Rancage. Inilah untuk kali pertama karya sastra berbahasa Batak menerima penghargaan dari Yayasan Kebudayaan Rancage sejak 1988.
Tahun 2017 kembali menerima Penghargaan Rancage untuk katagori Jasa atau pembina atas penulisan sastra daerah.
Tahun 2020 menerima Anugerah Sastra sebagai Tokoh Pelestari Bahasa Daerah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. cq Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Tahun 2022 menerima Anugerah gelar budaya PANDE GURIT' dari Dewan Pimpinan Nasional Batak Center.
Tahun 2023 menerima Penghargaan Rancage untuk ketiga kalinya atas karya novel BOAN AHU MULAK.
Tahun 2024 menerima Penghargaan sebagai Sastrawan 50 tahun Berkarya dari Kemendikbud Ristek cq Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Lihat pula
Sastra Indonesia
Film Indonesia
Hadiah Sastra Rancage
Anugerah Tokoh Pelestari Bahasa Daerah 2020 https://rumahpusbin.kemdikbud.go.id/penghargaan/penghargaan3_detail.php?id=90
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Tambunan
- Saut Poltak Tambunan
- Jangan Ada Dusta
- Nurhidayat Poso
- Daftar tokoh Batak
- Angkatan Kosong-kosong
- Hadiah Sastra Rancagé
- Hatiku Bukan Pualam
- Bukan Impian Semusim (film)
- Jimmi Limhoet Tambunan