Sekolah Murid Merdeka adalah
Sekolah non konvensional yang menggabungkan pembelajaran daring dan luring pertama di Indonesia. Berdiri pada 2019,
Sekolah Murid Merdeka membuka kelas pertamanya pada jenjang PAUD (3-6 tahun) dengan model kelas daring. Pembelajaran
Sekolah dimulai pada pertengahan 2020 tepat pada saat pandemi Covid-19 sedang marak menyebar di Indonesia.
Sekolah Murid Merdeka memberikan pilihan
Sekolah yang tetap dapat diakses tanpa keluar rumah.
Mulai 2021,
Sekolah Murid Merdeka meluncurkan kelas luring pertamanya yang berada di Kudus, Jawa Timur untuk jenjang PAUD. Kelas luring ini menjadi prototype
Sekolah blended learning yang menjadi cikal bakal pengembangan
Sekolah luring
Sekolah Murid Merdeka di berbagai kota lainnya.
Berpusat di Jakarta Selatan,
Sekolah Murid Merdeka menjalankan operasional
Sekolah bersama dengan jajaran tenaga pendidik dan perangkat
Sekolah lainnya secara daring dan luring. Tenaga pendidik tersebar di berbagai daerah mulai dari dalam negeri hingga luar negeri. Persebaran mengajar terdapat di Padang, Medan, Riau, Palembang, Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Bali, hingga Inggris.
Pendiri
Sekolah Murid Merdeka didirikan oleh Najeela Shihab. Selain
Sekolah Murid Merdeka, Najeela Shihab juga menjadi pendiri dari
Sekolah Cikal.
Sekolah Murid Merdeka memiliki ruang belajar daring dan luring yang bisa diakses oleh siswa dan orang tua sesuai dengan kebutuhannya.
Lokasi Daring
Sekolah dilakukan melalui aplikasi Zoom meeting sesuai jadwal belajar yang dipilih siswa, dan dilakukan dari lokasi tiap siswa.
Lokasi Luring
Sekolah luring
Sekolah Murid Merdeka disebut juga dengan istilah hub. Hub ini tersebar di berbagai pulau dan provinsi mulai dari Sumatra, Jawa, dan Bali.
Murid yang memilih program
Sekolah Tatap Muka Rutin (TMR), akan melakukan kegiatan pembelajaran di hub terdekat dari lokasi siswa. Menginduk pada satu hub utama, saat siswa berkunjung ke kota lain dan ingin belajar dari hub terdekat di kota tersebut, siswa dapat mendaftarkan diri untuk ikut belajar dengan menumpang pada hub terdekat. Berikut daftar lokasi luring
Sekolah Murid Merdeka:
Sumatera Utara Hub Medan
Gajah Mada
DKI Jakarta
Hub Jakarta Barat - Grogol
Hub Jakarta Timur - Cakung
Hub Jakarta Timur - Duren Sawit
Hub Jakarta Pusat - Tanah Abang
Hub Jakarta Selatan - Tebet
Hub Jakarta Selatan - Cilandak
Banten
Hub Tangerang Selatan - Bintaro Sektor IX
Hub Tangerang Selatan - Ciputat
Hub Tangerang Selatan - Pamulang
Hub Tangerang Selatan - Pondok Cabe
Hub Tangerang Selatan - Sarua Permai
Jawa Barat
Hub Bandung - Eduverse 1
Hub Bandung - Eduverse 2
Hub Bekasi - Kemang Pratama
Hub Bekasi - Agus Salim
Hub Bekasi - Harapan Indah
Hub Bekasi - Jati Bening
Hub Depok - Cibubur
Hub Depok - Depok Jaya
Hub Bogor - Pandu Raya
DI Yogyakarta
Hub Yogyakarta - Bantul
Jawa Tengah
Hub Solo - Laweyan
Hub Semarang - Gajahmungkur
Jawa Timur
Hub Malang - Raya Langsep
Hub Surabaya - Airlangga
Bali
Hub Bali - Denpasar Timur
Jenjang belajar
Sekolah Murid Merdeka membuka jenjang belajar mulai dari PAUD,
Sekolah Dasar (SD),
Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan
Sekolah Menengah Atas (SMA). Pada jenjang
Sekolah Dasar, siswa dapat diterima mulai dari usia 6 tahun, sedikit berbeda dengan
Sekolah konvensional.
Sekolah Murid Merdeka juga membuka kelas inklusi untuk siswa yang membutuhkan perhatian khusus non fisik seperti lambat belajar, komunikasi sosial, atau indikasi kebutuhan khusus lainnya.
Kurikulum
Sekolah Murid Merdeka menggunakan kurikulum
Merdeka dalam pembelajarannya. Kurikulum
Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Dalam penerapannya, kurikulum
Merdeka didampingi dengan prinsip 5M yang diaplikasikan dalam bahan ajar setiap jenjang. Prinsip 5M tersebut meliputi:
Memanusiakan hubungan,
Memahami konsep,
Membangun keberlanjutan,
Memilih tantangan,
Memberdayakan konteks.
Metode pembelajaran
Sekolah Murid Merdeka menggunakan metode pembelajaran yang disebut blended learning, yaitu metode pembelajaran dengan mengombinasikan praktik pendidikan konvensional tatap muka dengan metode digital atau daring. Metode blended learning memberikan siswa waktu belajar dalam ruang kelas yang lebih sedikit, sehingga punya waktu untuk melakukan eksplorasi materi diluar jam belajar.
Variasi kombinasi pembelajaran metode digital dilakukan dengan menggunakan fitur-fitur permainan daring seperti Gartic, Wheels of Name, Mentimeter, Word Wall, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk praktik metode tatap muka dilakukan dengan pembelajaran berbasis proyek seperti pameran karya.
Diagram metode pembelajaran ini dapat disimak sebagai berikut: [1]
Waktu belajar
Waktu belajar di
Sekolah Murid Merdeka menyesuaikan dengan pilihan kelas yang diambil siswa.
Kelas daring Pada kelas daring, siswa belajar lewat pertemuan tatap muka daring sebanyak 2 kali setiap minggu melalui aplikasi Zoom meeting. Jadwal yang
Sekolah Murid Merdeka sediakan adalah Senin & Rabu, Selasa & Kamis, Rabu & Jumat, Sabtu & Minggu, menyesuaikan dengan hari yang dipilih siswa. Setiap pertemuan tatap muka daring berdurasi 45-60 menit menyesuaikan jenjang kelas, dan tersedia pilihan jam untuk hadir baik pagi hari pukul 10.00 atau 16.00 WIB.
Kelas luring Dikenal juga dengan Tatap Muka Rutin (TMR) yang dilakukan di hub-hub
Sekolah Murid Merdeka 3 kali seminggu. Durasi pembelajaran adalah 120 menit.
Kompetensi yang dikembangkan
Sekolah Murid Merdeka menggunakan kurikulum berbasis kompetensi dengan metode pembelajaran blended learning. Terdapat 9 kompetensi yang diasah di
Sekolah ini. Kompetensi tersebut adalah:
Merdeka Belajar
Berkomitmen Anak yang memiliki tujuan secara spesifik, berfokus pada rencana strategis untuk mencapai tujuan belajar dan capaian keahlian, disiplin serta dapat menyelesaikan sebuah tugas tepat waktu, dan berkeinginan untuk melakukan lebih dari persyaratan minimum.
Mandiri Anak percaya bahwa dirinya memiliki kendali. Anak dapat mengatasi tantangan sendiri secara gigih dan tangguh, memiliki motivasi internal untuk belajar karena diri sendiri, dan dapat mengelola emosi dan perilaku yang dapat diterima oleh lingkungan sosial.
Reflektif Anak memiliki kemampuan mengevaluasi diri secara kritis untuk mengidentifikasi kekuatan dan batasan mereka, mengetahui kompetensi diri; menganalisa situasi untuk mendukung belajar, dan dapat mengkonstruksikan pemahaman dari apa yang sudah dipelajari.
Merdeka Berkolaborasi
Berprinsip Anak menunjukkan sikap berintegritas;
Murid dapat memahami, menghargai dan menjalankan sikap toleransi; Menyeimbangkan kesehatan fisik dan mental; Merupakan individu yang tanggap terhadap lingkungan sosial.
Komunikatif Anak mampu mengekspresikan diri mengungkapkan gagasan dan perasaan dengan bahasa yang jelas dan tepat; Mampu mengidentifikasi dan mengolah informasi berbagai konteks dan lingkungan; Berkomunikasi digital di berbagai media dengan bertanggung jawab dan bijaksana.
Bekerja sama Anak mempraktikkan interaksi yang efektif dan mengelola kerja sama dalam kelompok yang beragam, membangun hubungan sosial yang positif, dan dapat berkontribusi pada kegiatan untuk mencapai tujuan bersama.
Merdeka Berkarya
Cerdas Anak memiliki kemampuan memahami suatu konsep atau informasi baru dan merumuskan permasalahan dari latar belakang sebuah konsep; Kemampuan menyelesaikan permasalahan dengan mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari; Kemampuan berpikir kritis dengan mengurai permasalahan dan mengajukan hipotesis yang logis.
Inovatif Anak mampu menggunakan data dan atau informasi secara bijak dan tepat; Memiliki keluwesan berpikir dalam menyelesaikan masalah dengan desain produk dan servis yang sesuai, memodifikasi atau membuat gagasan sesuai dengan perubahan situasi untuk menciptakan sebuah dampak.
Berdaya Anak yang berorientasi tindakan sehingga dapat berdampak pada diri sendiri dan lingkungan sekitarnya; Memiliki kemampuan mengelola sumber daya dan berani mengambil keputusan; Dapat memfasilitasi, mengajarkan, dan mendorong kesuksesan kinerja bersama.
Dukungan pada sistem belajar
Sistem pembelajaran blended learning yang
Sekolah Murid Merdeka gunakan tidak dapat berjalan maksimal tanpa dukungan dari keluarga. Penggabungan teknologi dalam proses belajar memberi tuntutan untuk masyarakat meningkatkan kemampuan literasi digital. Porsi teknologi dalam pembelajaran tidak membuat orang tua semakin melepaskan anak untuk belajar tanpa pengawasan.
Selain dari dukungan keluarga, pembelajaran dengan metode blended learning, perlu didukung dengan learning management system yang lengkap.
Sekolah Murid Merdeka didukung oleh
Sekolah.mu dalam penyediaan platform belajar. Learning management system sangat dibutuhkan dalam pembelajaran ini karena memiliki fitur terbaru dalam memetakan kemajuan belajar siswa, modularisasi materi, serta kemungkinan pengembangan materi ke berbagai macam bentuk.
Blended learning dalam pendidikan
Adalah sebuah konsep yang inovatif dalam pembelajarn yang mengombinasikan keunggulan pembelajaran konvensional/tradisional dengan teknologi. Di Indonesia, konsep ini baru diterapkan di
Sekolah Murid Merdeka. Pembelajaran ini perlu didukung dengan Learning Management System untuk dapat mengintegrasikan pembelajaran, materi ajar, serta fitur penilaian yang efektif.
Referensi
Pranala luar
https://www.sekolahmuridmerdeka.id/
https://entrepreneur.bisnis.com/read/20200422/265/1230736/mimpi-najelaa-shihab-tokoh-di-balik-kesuksesan-
Sekolah-cikal
https://www.cikal.co.id/
https://news.detik.com/tokoh/d-6223465/najelaa-shihab-sosok-wanita-di-balik-lahirnya-
Sekolah-cikal
https://edukasi.kompas.com/read/2021/07/16/214010571/
Sekolah-
Murid-
Merdeka-blended-learning-juga-harus-didukung-pedagogi-yang