Shangguan Yi (Hanzi: 上官仪, ?-4 Januari 665), Adipati Chu (楚公), adalah seorang menteri pada masa Dinasti Tang dan akhirnya naik sebagai perdana menteri pada masa pemerintahan Kaisar Tang Gaozong. Ketika Kaisar Gaozong merasa tidak nyaman dengan permaisurinya, Wu Zetian, yang haus kuasa dan cenderung mendominasi, Sangguan menyarankan untuk menyingkirkan sang permaisuri. Sarannya diterima kaisar pada awalnya, namun belakangan setelah rencana ini bocor ke telinga Permasuri Wu, Gaozong menyangkal terlibat di dalamnya. Permaisuri Wu balik menuduhnya terlibat konspirasi dengan mantan putra mahkota Li Zhong (yang telah digantikan putra sang permaisuri, Li Hong) sehingga menyebabkan
Shangguan dihukum mati.
Kehidupan awal
Tidak diketahui dimana dan kapan
Shangguan Yi dilahirkan. Keluarganya berasal dari Shanzhou (sekarang Sanmenxia, Henan), namun sejak ayahnya,
Shangguan Hong menjabat sebagai deputi direktur di istana Kaisar Yang dari Sui di ibu kota kedua, Jiangdu (sekarang Yangzhou, Jiangsu), keluarganya pun ikut pindah dan menetap di sana.
Menjelang keruntuhan Dinasti Sui, ayahnya dibunuh oleh Jenderal Chen Leng yang memberontak dan menduduki Jiangdu.
Shangguan Yi muda berhasil lolos dari pembantaian dan bersembunyi. Belakangan ia menjadi biksu di sebuah kuil Budha dimana ia menghabiskan waktu mempelajari sutra. Selain itu ia juga sangat mendalami karya-karya Konfusius dan sangat berbakat dalam bidang sastra.
Di bawah pemerintahan Tang Taizong
Pada awal pemerintahan Kaisar Tang Taizong (kaisar ke-2 Dinasti Tang), Yang Gongren yang menjabat sebagai komandan di Yangzhou menemukan bakat
Shangguan dan menyarankannya agar mengikuti ujian kekaisaran. Kaisar Taizong pun akhirnya mendengar reputasinya dan mengangkatnya sebagai sarjana kekaisaran, belakangan ia menjadi pejabat di biro arsip. Kaisar Taizong yang suka menulis sering meminta
Shangguan memeriksa dan memberi tanggapan atas tulisannya, ia juga sering mengundang
Shangguan ke jamuan istana.
Shangguan turut berpartisipasi dalam penulisan Kitab Jin (晋书), sejarah resmi Dinasti Jin, yang dikoordinasi oleh perdana menteri Fang Xuanling. Setelah proyek itu rampung,
Shangguan diangkat menjadi sejarawan istana dan dihadiahi kain linen sebagai tanda penghargaan dari kaisar.
Di bawah pemerintahan Tang Gaozong
Setelah Kaisar Taizong mangkat tahun 649, putranya, Li Zhi, naik tahta dengan gelar Kaisar Tang Gaozong. Kaisar baru ini mengangkat
Shangguan sebagai deputi direktur biro arsip. Pada tahun 662, ia dipromosikan menjadi deputi kepala legislatif biro pemerintahan beserta gelar kehormatan Yinqing Guanglu Daifu (银青光祿大夫). Selain itu ia juga diberi sebuah jabatan yang setara dengan perdana menteri secara de facto. Ia juga terkenal dengan puisi-puisinya yang biasanya berisi lima karakter/huruf per barisnya, gaya bahasanya pun penuh kiasan dan dalam. Gaya ini banyak ditiru oleh generasi mendatang dan dikenal dengan Gaya
Shangguan (上官体). Konon ia menjadi semakin besar kepala karena bakatnya sehingga sering menimbulkan rasa kesal dan cemburu dari orang lain.
Hingga tahun 664, Kaisar Gaozong semakin kesal dan tidak nyaman dengan permaisuri keduanya, Wu Zetian, yang ambisius dan sering ikut campur urusan negara. Gaozong sangat marah ketika kasim Wang Fusheng melaporkan bahwa Permaisuri Wu menyewa seorang pendeta Tao, Guo Xinzhen untuk melalukan ritual magis, karena pada masa Dinasti Tang praktik sihir adalah hal yang dilarang. Kaisar mendiskusikan hal ini dengan
Shangguan yang menyarankan, “Permaisuri sungguh tidak bisa mengendalikan diri, seluruh kekaisaran juga tidak menyukainya, lebih baik Yang Mulia menyingkirkannya saja.” Saran ini disetujui oleh Gaozong yang segera memerintahkannya untuk menulis titah pencabutan status Permaisuri Wu sebagai permaisuri. Sayang rencana ini bocor melalui seorang pelayan kaisar yang adalah kaki tangan permaisuri. Permaisuri Wu segera menghadap kaisar dan membela diri. Karena tertangkap basah dengan naskah titah pemecatan di tangannya, Gaozong tertunduk malu dan memutuskan berdamai dengannya. Kaisar Gaozong malah menyalahkan
Shangguan atas sarannya yang membuat kesal permaisuri.
Shangguan dan Kasim Wang pernah menjadi staff Li Zhong, putra mahkota Gaozong yang pertama. Tahun 656, Li Zhong status putra mahkotanya dan digantikan oleh Li Hong, anak hasil hubungan Gaozong dan Permaisuri Wu dan Li Zhong diturunkan statusnya menjadi Pangeran Chen. Permaisuri Wu memfitnah bahwa
Shangguan dan Wang terlibat persekongkolan dengan mantan putra mahkota untuk membunuh kaisar. Keduanya ditahan lalu dihukum mati pada awal 665, putranya,
Shangguan Tingzhi juga turut dihukum mati sedangkan Li Zhong belakangan dipaksa bunuh diri. Seluruh harta benda
Shangguan disita dan keluarganya dijadikan budak. Sejumlah pejabat yang menjadi sekutunya dalam pemerintahan termasuk rekan perdana menterinya, Liu Xiangdao, diturunkan pangkatnya.
Salah satu cucu perempuan
Shangguan Yi dari
Shangguan Tingzhi, yaitu
Shangguan Wan'er juga memiliki bakat sastra. Ia dijadikan pelayan istana, namun belakangan Permaisuri Wu terkesan padanya sehingga mengangkatnya sebagai sekretarisnya. Permaisuri Wu akhirnya naik sebagai kaisar wanita satu-satunya dalam sejarah Tiongkok, namun ia dipaksa turun tahta tahun 705 oleh putranya Kaisar Tang Zhongzong. Kaisar Zhongzong tertarik pada
Shangguan Wan’er dan menjadikannya selirnya. Wanita ini sering membantu Zhongzong menuliskan titah kaisar sehingga Zhongzong akhirnya secara anumerta merehabilitasi nama kakek dan ayahnya serta menganugerahkan sejumlah gelar kehormatan. Jenazah mereka pun kembali dikuburkan dengan terhormat.