Kota Sigli adalah ibu
Kota Kabupaten
Pidie yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari Kabupaten
Pidie.
Kota Sigli juga merupakan sebuah wilayah kecamatan bukan kotamadya yang terletak di Kabupaten
Pidie, Provinsi Aceh, Indonesia.
Sejarah
Kota Sigli banyak menyimpan sejarah pada masa silam, menyangkut jalinan antara Aceh dengan Bugis tak lepas dari membicarakan jurusan perdagangan di Nusantara terhadap awal abad 15. Sejak era kuno pelayaran dan perdagangan dari Barat dan negara Tiongkok memerlukan pelabuhan area persinggahan buat lokasi membawa modal dan menumpuk barang. Untuk itu beberapa pelabuhan di
Pidie lah sebagai tempat persinggahannya, salah satunya Pelabuhan Kuala
Pidie.
Sejarah terus berlanjut dengan kedatangan bangsa asing ke nusantara, diantaranya Portugis, Inggris dan Belanda. Misi dagang yang dibawa Belanda kemudian berujung dengan kekerasan bersenjata. Perang Aceh dengan Belanda pun berlangsung dalam waktu yang lama. Ketika pusat Kerajaan Aceh berhasil direbut Belanda pada 24 Januari 1874, serta Sultan Alaiddin Mahmud Syah mangkat pada 28 Januari 1874 karena wabah kolera. Maka pusat kerajaan Aceh dipindahkan ke Keumala,
Pidie. Belanda baru bisa menguasai Aceh secara de facto pada tahun 1904, yaitu ketika Belanda dapat menduduki benteng Kuta Glee di Batee Iliek.
Kemudian dengan Surat Keputusan Vander Guevernement General Van nederland Indie tanggal 7 September 1934, Aceh dibagi menjadi 6 Afdeeling yang dipimpin oleh seorang Asisten Residen. Salah satunya adalah Afdeeling
Pidie. Dan setelah Indonesia merdeka pemerintah pusat mengeluarkan Undang-Undang Nomor 7 tahun 1956 tentang pembentukan Kabupaten
Pidie yang sejalan dengan meningkatnya aktivitas pemerintahan dan pembangunan pada saat itu.
Geografi
Kecamatan ini terletak 112 km di sebelah timur
Kota Banda Aceh, 231 km di sebelah barat
Kota Medan dan 561 km dari sebelah selatan
Kota Kuala Lumpur. Kecamatan
Kota Sigli dengan wilayah relatif sangat kecil dan kepadatan penduduk relatif tinggi terletak di wilayah strategis yang dilalui oleh jalan nasional Lintas Timur Sumatera yang padat yang menghubungkan
Kota Banda Aceh dan
Kota Medan. Selain itu
Kota Sigli juga berbatasan langsung dengan Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan laut utama dunia yang menghubungkan Asia Timur terutama Tiongkok, Jepang dengan Uni Eropa, Asia Selatan dan Asia Barat.
Kota Sigli dulunya merupakan markas bengkel kereta api terbesar di Aceh semasa perkeretaapian masih aktif di Aceh.
Iklim
Kecamatan
Kota Sigli memiliki iklim muson tropis (Am) dengan curah hujan sedang dari bulan Februari hingga September dan curah hujan lebat dari Oktober hingga Januari.
Referensi
Pranala luar