Stadion Nasional Jepang (国立競技場code: ja is deprecated , Kokuritsu kyōgijō) sebelumnya dikenal sebagai
Stadion Nasional Baru, secara resmi bernama
Stadion Nasional, adalah sebuah
Stadion serbaguna di Kasumigaoka, Shinjuku, Tokyo,
Jepang.
Pembongkaran
Stadion Nasional lama selesai pada Mei 2015, memungkinkan untuk pembangunan
Stadion baru dimulai pada 11 Desember 2016.
Rencana asli untuk
Stadion baru dibatalkan pada bulan Juli 2015 oleh Perdana Menteri
Jepang Shinzo Abe, setelah protes publik karena biaya pembangunan yang besar. Akibatnya, rancangan baru
Stadion tidak siap untuk Piala Dunia Rugbi 2019, seperti rencana semula. Rancangan baru yang dibuat oleh arsitek Kengo Kuma dipilih pada Desember 2015 untuk menggantikan rancangan awal dan akan selesai pada November 2019.
Stadion ini berfungsi sebagai tempat penyelenggaraan cabang olahraga atletik, serta upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade dan Paralimpiade Musim Panas 2020.
Sejarah
Setelah Tokyo mengajukan tawaran mereka untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2020, terdapat pembicaraan tentang kemungkinan merenovasi atau merekonstruksi
Stadion Olimpiade
Nasional.
Stadion ini akan menjadi tuan rumah upacara pembukaan dan penutupan serta tempat perlombaan cabang olahraga atletik.
Pada Februari 2012, dipastikan bahwa
Stadion lama akan dibongkar dan dibangun kembali, serta menerima peningkatan fasilitas senilai £ 1 miliar. Pada November 2012, rancangan
Stadion Nasional baru oleh arsitek Zaha Hadid diperlihatkan.
Stadion lama dihancurkan pada 2015 dan
Stadion baru semula dijadwalkan selesai pada Maret 2019.
Stadion baru akan menjadi tempat penyelenggaraan cabang atletik, rugbi, beberapa pertandingan sepak bola, dan upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade dan Paralimpiade.
Akibat keterbatasan anggaran, pemerintah
Jepang mengumumkan beberapa perubahan pada rancangan Hadid pada Mei 2015, termasuk membatalkan rencana untuk membangun atap yang dapat ditarik dan mengubah beberapa tempat duduk permanen menjadi tempat duduk sementara. Luas area
Stadion juga berkurang dari 71 menjadi 52 hektar. Beberapa arsitek
Jepang terkemuka, termasuk Toyo Ito dan Fumihiko Maki, mengkritik rancangan Hadid. Ito membandingkannya dengan seekor kura-kura dan Maki menyebutnya sebagai 'gajah putih'. Di sisi lain, Arata Isozaki mengomentari rancangan ulang
Stadion, dia terkejut melihat "dinamika yang ada dalam rancangan asli telah hilang”. Atap
Stadion baru sangat bermasalah dari sudut pandang teknik, karena membutuhkan konstruksi dua lengkungan baja sepanjang 370 meter. Bahkan setelah perubahan rancangan,
Stadion ini diperkirakan menelan biaya lebih dari 300 miliar yen, lebih dari tiga kali lipat biaya
Stadion Olimpiade di London dan lebih dari lima kali lipat biaya
Stadion Olimpiade di Beijing.
Namun, pada 17 Juli 2015, Perdana Menteri
Jepang Shinzō Abe mengumumkan bahwa rencana pembangunann
Stadion Nasional yang baru akan dibatalkan dan akibat ketidakpuasan publik atas biaya pembangunan
Stadion yang besar. Akibatnya, Abe mengatakan bahwa
Stadion pengganti harus dipilih untuk Piala Dunia Rugbi, karena
Stadion baru tidak akan siap sampai Olimpiade 2020.
Pada 28 Agustus 2015, Pemerintah
Jepang merilis standar baru untuk rekonstruksi
Stadion Nasional. Kapasitas tetap akan menjadi 68.000 dan dapat diperluas menjadi 80.000 melalui penggunaan kursi sementara di atas jalur atletik. Pemerintah juga meninggalkan atap yang bisa dibuka; sebaliknya atap permanen akan dibangun di atas tempat duduk penonton saja. Selain itu, museum olahraga dan sky walk, yang merupakan bagian dari rancangan awal, dihilangkan, sementara ruang dan tempat duduk VIP dikurangi, bersama dengan berkurangnya fasilitas parkir bawah tanah. Pendingin ruangan untuk
Stadion juga dihilangkan atas permintaan Perdana Menteri
Jepang Shinzō Abe, dan ketika ditanya mengenai hal ini, Menteri Olimpiade Toshiaki Endo menyatakan bahwa, "Pendingin udara dipasang hanya di dua
Stadion di seluruh dunia, dan mereka hanya dapat mendinginkan suhu 2 sampai 3 °C".
Pada 21 Desember 2015, Dewan Olahraga
Jepang mengumumkan bahwa Kuma dan Taisei Corporation telah dipilih untuk merancang dan membangun
Stadion Olimpiade
Nasional.
Stadion ini mulai dibangun pada Desember 2016, dan dijadwalkan berakhir pada 30 November 2019 kemudian
Stadion akan diserahkan kepada IOC untuk keperluan persiapan upacara dan pertandingan, termasuk ajang uji coba. Rancangan baru ini akan menampung 68.089 penonton dalam mode atletik dengan tambahan tempat duduk sementara di atas lintasan atletik untuk meningkatkan kapasitas penonton menjadi 80.016.
Acara olahraga pertama yang diselenggarakan di
Stadion ini, Final Piala Kaisar 2019, dijadwalkan berlangsung pada 1 Januari 2020.
Konser
Deskripsi
Stadion ini tidak biasa karena kayu digunakan sebagai komponen utama struktur, semuanya bersumber dari
Jepang untuk mengurangi dampak lingkungan. Banyak dari elemen kayu dalam bentuk modular, yang dapat diganti ketika kayu memburuk. kayu bersertifikat telah diambil dari 47 Prefektur
Jepang mengikuti tradisi yang dimulai oleh Kuil Meiji. Desain atap terinspirasi oleh Hryū-ji dan menggabungkan ruang udara yang memanfaatkan kondisi angin yang ada untuk ventilasi ruang interior. Bagian dari atap menggabungkan panel surya transparan dan air hujan dikumpulkan di tangki bawah tanah dan digunakan untuk mengairi rumput arena serta banyak tanaman di promenade lantai atas. Aksesibilitas telah menjadi perhatian utama, menghasilkan lebih dari 450 tempat untuk pengguna kursi roda, serta toilet yang menggunakan teknologi terbaru.
Galeri
= Tahap konstruksi
=
Referensi
Pranala luar
(
Jepang) (Inggris) Situs web resmi