Stanley Norman Cohen (lahir 17 Februari 1935 di Perth Amboy, New Jersey, Amerika Serikat) adalah seorang genetikawan Amerika Serikat dan Profesor Kwoh-Ting Li di Sekolah Kedokteran Universitas Stanford.
Stanley Cohen dan Herbert Boyer merupakan ilmuwan pertama yang mentransplantasi gen dari satu organisme hidup ke makhluk hidup lain, sebuah penemuan mendasar untuk rekayasa genetika. Ribuan produk telah dikembangkan berdasarkan karya mereka, seperti hormon pertumbuhan manusia dan vaksin hepatitis B. Menurut ahli mikrobiologi Hugh McDevitt, "teknologi kloning DNA
Cohen telah membantu ahli biologi di hampir semua bidang". Tanpa itu, "wajah biomedis dan bioteknologi akan terlihat sangat berbeda".
Pendidikan
Cohen lulus dari Universitas Rutgers dengan gelar B.S pada tahun 1956 dan menerima gelar M.D. dari Sekolah Kedokteran Universitas Pennsylvania pada tahun 1960.
Cohen kemudian menjadi magang dan mendapatkan beasiswa di berbagai institusi, yaitu: Rumah Sakit Mount Sinai di Kota New York, Rumah Sakit University di Ann Arbor, Michigan, dan Rumah Sakit Universitas Duke di Durham, Carolina Utara. Selama tinggal di Institut Nasional untuk Artritis and Penyakit Metabolik, ia memutuskan untuk menggabungkan penelitian dasar dengan praktik klinis. Pada tahun 1967, ia merupakan seorang peneliti pascadoktoral di Albert Einstein College of Medicine.
Karier
Cohen bergabung menjadi staf pengajar Universitas Stanford pada tahun 1968. Ia diangkat sebagai profesor kedokteran pada tahun 1975, dan sebagai seorang profesor genetika pada tahun 1977. Pada tahun 1993, dia menjadi profesor genetika Kwoh-Ting Li.
Di Stanford, ia mulai menjelajahi bidang plasmid bakteri, berusaha memahami bagaimana gen plasmid bisa membuat bakteri resisten terhadap antibiotik. Pada sebuah konferensi mengenai plasmid pada tahun 1972, ia bertemu dengan Herbert W. Boyer dan menemukan bahwa minat dan penelitian mereka saling melengkapi. Plasmid dikirim bolak-balik antara
Stanley Cohen, Annie C. Y. Chang, dan yang lainnya di Stanford, serta Herbert Boyer dan Robert B. Helling di Universitas California, San Francisco. Peneliti Stanford mengisolasi plasmid tersebut dan mengirimkannya kepada tim San Francisco, tim yang memotong plasmid tersebut dengan enzim restriksi EcoRI. Fragmen-fragmen tersebut dianalisis dan dikirim kembali kepada tim
Cohen di Stanford yang menggabungkan dan menyisipinya pada Escherichia coli. Kedua laboratorium kemudian mengisolasi dan menganalisis plasmid rekombinan yang baru dibuat.
Kolaborasi ini, khususnya publikasi "Konstruksi plasmid bakteri fungsional biologis secara in vitro" pada tahun 1973 oleh
Cohen, Chang, Boyer, dan Helling, dianggap sebagai tonggak dalam pengembangan metode untuk menggabungkan dan mentransplantasi gen. Tidak hanya plasmid yang berbeda dari E. coli yang berhasil digabung dan dimasukkan kembali ke dalam sel E. coli, tetapi juga sel-sel tersebut mereplikasi dan meneruskan informasi genetik baru. Percobaan selanjutnya yang memindahkan gen plasmid Staphylococcus ke E. coli menunjukkan bahwa gen dapat ditransplantasikan antarspesies. Penemuan ini menandai lahirnya rekayasa genetika yang memberikan
Cohen sejumlah penghargaan penting, dimulai dengan Penghargaan Albert Lasker untuk Penelitian Kedokteran Dasar pada tahun 1980 atas "penelitiannya yang imajinatif dan tekun mengenai plasmid bakteri karena telah menemukan peluang baru untuk memanipulasi dan menyelidiki genetika sel, serta untuk menetapkan harapan biologis mengenai metodologi DNA rekombinan".
Pada tahun 1976,
Cohen turut menulis sebuah proposal mengenai nomenklatur seragam untuk plasmid bakteri (bersama Royston C. Clowes, Roy Curtiss III, Naomi Datta,
Stanley Falkow, dan Richard Novick). Dari tahun 1978 hingga 1986,
Cohen menjabat sebagai Kepala Departemen Genetika di Stanford.
Antara tahun 1970-an hingga 1980-an,
Cohen merupakan pendukung aktif dari potensi manfaat teknologi DNA. Ia merupakan penandatangan "surat Berg" pada tahun 1974, yang meminta sebuah moratorium sukarela untuk beberapa jenis penelitian sambil menunggu evaluasi risiko. Ia juga menghadiri Konferensi Asilomar tentang DNA Rekombinan pada tahun 1975, dan
Cohen merasa tidak nyaman dengan proses dan nada pertemuan tersebut. Ia vokal terhadap kontroversi DNA rekombinan karena pemerintah Amerika Serikat berusaha mengembangkan kebijakan untuk penelitian DNA. Upaya pemerintah berbuah pada pembentukan Komite Penasihat DNA Rekombinan dan penerbitan pedoman penelitian DNA rekombinan pada tahun 1976, serta laporan dan rekomendasi selanjutnya.
Cohen mendukung proposal Baltimore-Campbell, dengan alasan bahwa tingkat pembatasan yang disarankan untuk jenis penelitian tertentu harus diturunkan karena tingkat risiko yang kecil, dan proposal tersebut haruslah "kode praktik standar yang tidak mengatur."
Saat ini,
Cohen adalah seorang profesor genetika dan kedokteran di Stanford, bekerja pada beragam masalah ilmiah yang melibatkan pertumbuhan dan perkembangan sel, termasuk mekanisme pewarisan dan evolusi plasmid. Ia terus mempelajari keterlibatan plasmid dalam resistensi antibiotik. Secara khusus, ia mempelajari unsur genetik bergeral seperti transposon yang dapat "melompat" di antara strain bakteri. Ia telah mengembangkan teknik untuk mempelajari perilaku gen pada sel eukariotik dengan menggunakan "reporter gen".
= Plasmid pSC101
=
Stanley Cohen dan Herbert Boyer membuat eksperimen rekayasa genetika pertama pada tahun 1973. Mereka mendemonstrasikan bahwa gen pengode RNA ribosom katak dapat dipindahkan ke dalam sel bakteri dan diekspresikan. Pertama, mereka mengembangkan metode transformasi sel secara kimia untuk Escherichia coli, kemudian mereka menyusun sebuah plasmid, yang merupakan vektor, disebut pSC101. Plasmid ini berisi satu situs untuk enzim restriksi EcoRI dan gen untuk resistensi tetrasiklin. Enzim restriksi EcoRI ini digunakan untuk memotong DNA kodok menjadi segmen-segmen kecil. Selanjutnya, fragmen DNA katak digabungkan dengan plasmid, yang juga telah dipotong dengan EcoRI. Ujung lengket segmen DNA menyelaraskan diri dan kemudian bergabung bersama menggunakan enzim ligase DNA. Plasmid kemudian dipindahkan ke dalam strain E. coli dan dilapisi ke media pertumbuhan yang mengandung tetrasiklin. Sel yang memiliki plasmid dengan membawa gen resistensi tetrasiklin tumbuh dan membentuk koloni bakteri. Beberapa koloni ini terdiri dari sel yang membawa gen RNA ribosom katak. Para ilmuwan kemudian menguji koloni-koloni yang terbentuk setelah pertumbuhan untuk keberadaan RNA ribosom katak.
= Paten
=
Cohen dan Boyer awalnya tidak tertarik untuk mengajukan hak paten atas karya mereka. Pada tahun 1974 mereka setuju untuk mengajukan permohonan paten bersama, yang dikelola melalui Stanford, dan menguntungkan kedua universitas. Tiga paten akhirnya diberikan untuk proses Boyer-
Cohen, satu pada proses aktual (1980), satu pada inang prokariotik (1984) dan satu pada inang eukariotik (1988). Lisensi diberikan secara noneksklusif dengan "biaya sedang".:166 478 perusahaan membeli hak paten tersebut, menjadikannya salah satu dari lima penerima penghargaan universitas teratas. Ribuan produk telah dikembangkan berdasarkan paten Boyer-
Cohen.:162,166 Paten Boyer-
Cohen bagaimanapun merupakan hal yang kontroversial akibat ruang lingkupnya, mereka mengklaim teknologi dasar penyambungan gen yang menyebabkan banyak tantangan terhadap validitas paten pada tahun 1980-an. Patennya tidak biasa karena mereka mendominasi hampir semua paten lain di bidang bioteknologi molekuler dan tidak ada industri lain yang memiliki hak paten yang memiliki dampak menyeluruh seperti ini. Hal ini juga membuat universitas lain di seluruh dunia menjadi sadar akan nilai komersial karya ilmiah para staf akademik mereka.
Penghargaan
1979 terpilih untuk bergabung dengan Akademi Sains Nasional Amerika Serikat
1980 Penghargaan Albert Lasker untuk Penelitian Kedokteran Dasar
1981 Penghargaan Wolf dalam bidang kedokteran
1988 Medali Sains Nasional dari Presiden Reagan
1989 Medali Teknologi Nasional (berbagi dengan Herbert Boyer) dari Presiden Bush
1996 Penghargaan Lemelson–MIT
2001 Hall of Fame Inventor Nasional
2004 Penghargaan Albany Medical Center (berbagi dengan Herbert Boyer)
2004 Penghargaan Shaw dalam bidang Ilmu Kehidupan dan Kedokteran (berbagi dengan Herbert Boyer)
2009 Medali Heliks Ganda
2016 Penghargaan Warisan Bioteknologi
Referensi