Stasiun Banda Aceh (BNA)–dikenal juga dahulu sebagai
Stasiun Koeta-Radja adalah
Stasiun kereta api nonaktif yang dahulu terletak di Kampung Baru, Baiturrahman,
Banda Aceh, berdekatan dengan Masjid Raya Baiturrahman.
Stasiun ini termasuk dalam Wilayah Aset Divre I Sumatera Utara dan
Aceh serta merupakan
Stasiun kereta api terbesar di
Aceh.
Dalam sejarahnya, penataan ruang
Banda Aceh dimaksudkan untuk kepentingan perang. Oleh karena itu, di
Banda Aceh dibangun sejumlah fasilitas seperti kantor pemerintahan, alun-alun, kantor pos, serta
Stasiun kereta api.
Stasiun ini dibuka oleh Atjeh Spoor (divisi dari KNIL) dan dioperasikan oleh Atjeh Tram (kelak menjadi divisi dari Staatsspoorwegen yaitu Atjeh Staatsspoorwegen (ASS)) pada tanggal 12 November 1876 sebagai bagian dari pembangunan jalur kereta api dari pelabuhan Oelëe Lheuë ke Koetta-Radja. Tahun 1885, jalurnya diperpanjang lagi ke Lambaro.
Berbeda dengan divisi lainnya dari SS, AT/ASS mengusung lebar sepur 750 mm karena diklaim lebih murah dan tidak memakan banyak tanah. Hambatan yang terjadi terkait pengembangan kereta api di
Aceh adalah adanya feodalisme politik Islam yang masih kuat di
Aceh. Akibatnya, terjadi perang melawan kolonialisme Belanda yang berkecamuk pada tahun 1873 hingga 1904 ketika jalur ini masih dikembangkan. Oleh karena itulah, pembangunan jalur ini harus dikebut agar dapat mewujudkan program kerja SS, yaitu hubungan AT dengan DSM.
Stasiun dan jalur kereta api ini akhirnya resmi ditutup tahun 1974 karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum. Walaupun saat ini sudah ada jalur kereta api di segmen Krueng Mane–Krueng Geukueh yang sudah dibuka sejak 1 Desember 2013, belum ada perpanjangan jalur kereta api di
Aceh. Dalam masterplan yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian, tidak akan ada perpanjangan jalur kereta api Trans-Sumatra sampai
Banda Aceh, hanya rute Sigli–Bireuen dan Lhokseumawe–Langsa–Besitang saja.
Sejak Tsunami
Aceh 2004, Bangunan
Stasiun ini hilang dan berubah menjadi taman kota. Untuk menandai bekas
Stasiun, saat ini telah ada monumen kereta api di
Banda Aceh. Lokomotif BB84 beserta sebuah gerbong dipajang di monumen tersebut. Letaknya persis di seberang
Stasiun.
Galeri
Referensi