- Source: Stasiun Tanah Abang
Stasiun Tanah Abang (THB) atau Stasiun Jakarta Tanah Abang merupakan stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, tepatnya berada di sebelah timur Kanal Banjir Barat dan di selatan Jembatan Layang Kalibaru. Stasiun yang terletak pada ketinggian +9 meter ini hanya melayani KRL Commuter Line. Stasiun Tanah Abang juga merupakan stasiun ujung bagi Commuter Line Rangkasbitung menuju wilayah barat daya Jabodetabek seperti sebagian besar Jakarta Selatan, sebagian selatan Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Banten, dan sebagian utara Bogor, Jawa Barat.
Stasiun ini letaknya berada di timur Kanal Banjir Barat sehingga stasiun ini merupakan salah satu stasiun kereta api di Jakarta yang sering langganan banjir ketika musim hujan.
Sejarah
Stasiun ini diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1899 oleh perusahaan kereta api Hindia Belanda yang bernama Staatsspoorwegen Westerlijnen (SS-WL), bersamaan dengan pengoperasian jalur KA baru Jakarta–Angke–Rangkasbitung.
Bangunan asli stasiun ini telah dibongkar dan digantikan dengan bentuk bangunan berlantai dua seperti sekarang serta dilengkapi jembatan penyeberangan penumpang dan eskalator. Bangunan ini diresmikan pada tanggal 3 Juni 1997 oleh Menteri Perhubungan kala itu, Haryanto Dhanutirto. Bangunan baru ini dibuat untuk mengakomodasi penumpang KRL Jabotabek yang kala itu sudah beroperasi di jalur Tanah Abang–Serpong.
Bangunan dan tata letak
Stasiun Tanah Abang pada awalnya memiliki lima jalur kereta api. Jalur 2 merupakan sepur lurus jalur ganda arah Duri-Kampung Bandan, jalur 3 merupakan sepur lurus jalur ganda arah Sudirman-Manggarai, dan jalur 5 merupakan sepur lurus jalur tunggal menuju Rangkasbitung-Merak. Setelah dilakukan pembangunan jalur ganda pada segmen Tanah Abang-Serpong pada 4 Juli 2007, tata letak stasiun ini dirombak sehingga jumlah jalur bertambah menjadi enam dengan jalur 5 merupakan sepur lurus jalur ganda dari arah Rangkasbitung-Merak dan jalur 6 merupakan sepur lurus jalur ganda ke arah Rangkasbitung-Merak. Stasiun ini juga dilengkapi depo lokomotif yang terdapat di sebelah timur laut stasiun dan terhubung langsung dengan jalur 1.
Kompleks stasiun ini berdiri di atas lahan seluas 2,4 hektare (5,9 ekar), dengan 9.000 meter persegi (97.000 sq ft) adalah luas bangunan depo lokomotif.
Seiring waktu, stasiun ini juga terus berkembang, dengan adanya bangunan pintu masuk dan keluar baru yang terletak dekat dengan Depo Lokomotif Tanah Abang. Bangunan pintu masuk dan keluar baru ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas baru, seperti berbagai toko. Pintu masuk dan keluar stasiun ini sudah diintegrasikan dengan JPO yang menghadap Jalan Jatibaru Bengkel, serta skybridge yang menghubungkan Stasiun Tanah Abang dengan Pasar Tanah Abang.
Stasiun ini dahulu memiliki depo lokomotif yang khusus untuk merawat lokomotif diesel hidraulik danelektrik, kereta penumpang, kereta inspeksi, dan kereta penolong. Sehubungan dengan rencana perluasan stasiun, depo lokomotif seluas 2,4 ha (260.000 sq ft) yang terletak di sebelah timur laut kompleks stasiun mulai dibongkar pada 25 Desember 2022, yang menyebabkan semua lokomotif, kereta penolong, dan kereta inspeksi harus dipindahkan perawatannya ke Depo Lokomotif Cipinang. Perluasan stasiun ini bertujuan untuk mewujudkan pembangunan berorientasi transit di kawasan Tanah Abang. Dua unit lokomotif diesel hidraulik yang tersisa, BB304 dan BB306 serta dua gerbong barang yang masih teronggok di depo tersebut akhirnya diafkirkan.
Layanan kereta api
Antarmoda pendukung
Insiden
Pada bulan 02 Februari 2007, terjadi banjir yang menggenangi Stasiun Tanah Abang. Akibatnya, jalur perjalanan KRL Commuter Line terganggu.
Pada tanggal 10 Februari 2007 pukul 08.47, KA Ekonomi 906 Tanah Abang-Rangkasbitung anjlok ketika hendak berangkat dari Stasiun Tanah Abang. Kejadian tersebut berlangsung karena sistem persinyalan kereta yang belum berfungsi dengan baik akibat banjir besar yang melanda DKI Jakarta beberapa pekan sebelumnya.
Pada tanggal 31 Oktober 2008 pukul 09.55, 3 gerbong kereta api batu bara dengan nomor gapeka 2012 anjlok di Stasiun Tanah Abang. Peristiwa ini kemungkinan besar disebabkan kelalaian masinis ketika mengerem kereta di atas wesel.
Pada bulan 17 Januari 2013, terjadi banjir yang menggenangi Stasiun Tanah Abang. Akibatnya, jalur perjalanan KRL Commuter Line terganggu.
Galeri
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Stasiun Tanah Abang
- Tanah Abang, Jakarta Pusat
- Commuter Line Rangkasbitung
- Pasar Tanah Abang
- Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat
- Jalur kereta api Anyer Kidul–Kampung Bandan
- Tanah Abang (disambiguasi)
- Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta
- Stasiun Tenjo
- Stasiun Tigaraksa
- Tanah Abang railway station
- KAI Commuter Rangkasbitung Line
- List of Transjakarta corridors
- Daru railway station
- Dukuh Atas BNI MRT station
- Kebayoran railway station
- Gambir railway station
- Manggarai railway station
- Depok Baru railway station
- BNI City railway station