Streptomyces adalah bakteri gram positif yang menghasilkan spora yang dapat ditemukan di tanah. Bakteri ini nonmotil dan berfilamen. Selain ditemukan pada tanah, bakteri ini juga dapat ditemukan pada tumbuhan yang membusuk.
Streptomyces dikenal juga karena memproduksi senyawa volatil yaitu Geosmin yang memiliki bau khas pada tanah.
Streptomyces termasuk ke dalam golongan Actinomyces yaitu bakteri yang memiliki struktur hifa bercabang menyerupai fungi dan dapat menghasilkan spora.
karakteristik:
Karateristik
Streptomyces yang lain adalah koloni mereka yang keras, berbulu dan tidak/jarang berpigmen.
Streptomyces adalah organisme kemoheteroorganotrof yaitu organisme yang mampu menggunakan materi organik yang kompleks sebagai sumber karbon dan energi. Materi yang mereka dapatkan berasal dari degradasi molekul ini di dalam tanah. Karena sifat ini bakteri ini penting untuk menjaga tekstur dan kesuburan tanah. Bakteri ini memiliki suhu optimal untuk pertumbuhan pada 25oC dan pH 8-9.
Streptomyces jarang bersifat patogen, tetapi beberapa spesies seperti S. somaliensis dan S. sudanensis dapat menyebabkan mycetoma serta dapat menyebabkan penyakit scabies pada tanaman disebabkan oleh S. caviscabies dan S. scabies.
Taksonomi
Streptomyces merupakan salah satu genus dari famili Streptomycetaceae hingga saat ini mencakup hampir 576 spesies dengan jumlah yang masih terus meningkat setiap tahun. Strain yang asidofil dan asam-toleran pada awalnya diklasifikasikan di bawah genus ini sebelum akhirnya dipindahkan ke Kitasatospora (1997) dan Streptacidiphilus (2003). Nomenklatur spesies umumnya diberikan berdasarkan pada warna hifa dan spora.
Morfologi
Genus
Streptomyces termasuk bakteri aerob, Gram-positif, berfilamen yang menghasilkan hifa vegetatif yang berkembang dengan baik (diameter antara 0,5-2,0 µm) dan bercabang. Bakteri pada genus ini membentuk substrat miselium kompleks yang membantu dalam mengambil senyawa organik dari substrat. Meskipun miselia dan hifa aerial yang muncul bersifat amotil, mobilitas dilakukan dengan penyebaran spora. Permukaan spora memiliki tekstur yang berserabut, berkerut, lembut, dan berduri. Pada beberapa spesies, hifa aerial terdiri dari filamen yang panjang dan lurus, mengandung 50 atau lebih spora pada interval yang kurang lebih teratur, tersusun dalam ulir (verticilis). Masing-masing percabangan dari produksi vertikal, pada puncaknya, sebuah umbel, yang membawa dua hingga beberapa rantai spherical menjadi ellipsoidal, dengan spora yang lembut atau berkerut. Beberapa galur membentuk rantai pendek dari spora pada hifa substrat. Struktur mirip sclerotia-, pycnidia-, sporangia-, dan synnemata- diproduksi oleh beberapa galur.
Bakteri Patogen Tanaman
Sejauh ini, terdapat 10 spesies dalam genus ini yang ditemukan sebagai patogen tanaman:
S. scabies, merupakan agen penyebab utama potato scab disease.
S. acidiscabies, merupakan agen penyebab utama potato scab disease pada kondisi lingkungan tertentu.
S. europaeiscabiei, merupakan spesies penghasil melanin dan menjadi penyebab potato scab disease, pertama kali dideskripsikan di Prancis dan sering ditemukan di Eropa dan juga Amerika Utara.
S. luridiscabiei, merupakan spesies dengan spora berwarna kuning pucat hingga putih yang menjadi agen penyebab utama potato scab disease di Korea.
S. niveiscabiei, merupakan spesies dengan spora berwarna putih yang menjadi agen penyebab utama potato scab disease di Korea.
S. puniciscabiei, merupakan spesies dengan spora berwarna oranye pucat yang menjadi agen penyebab utama potato scab disease di Korea.
S. reticuliscabiei, merupakan spesies yang diidentifikasi sebagai penghasil netted scab di Prancis.
S. turgidiscabies, merupakan agen penyebab utama potato scab disease di negara-negara Nordik, Jepang, Amerika Utara dan bagian lain dunia.
S. ipomoeae, merupakan spesies yang memiliki aktivitas ligninolitik yang tinggi, melarutkan lignin saat tumbuh dalam kondisi fermentasi keadaan padat pada jerami gandum.
S. stelliscabiei
Manfaat
Diketahui pula bahwa
Streptomyces adalah sumber utama senyawa antibiotik dewasa ini. Saat ini,
Streptomyces memproduksi lebih dari dua pertiga antibiotik alami yang berguna secara klinis. Streptomycin adalah salah satu contoh antibiotik terkenal yang berasal dari
Streptomyces. Antibiotik primer tersebut dapat diaplikasikan pada manusia (sebagai obat antikanker, immunoregulator) atau digunakan sebagai herbisida, agen anti-parasit, dan penghasil beberapa enzim penting untuk industri makanan dan industri lainnya.
Streptomyces dikenal karena kemampuannya untuk mensintesis senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain, antara lain Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, Vibrio cholerae, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus, dan Shigella dysenteriae.
Antibiotik yang dihasilkan oleh
Streptomyces sangat banyak, antara lain neomisin dan kloramfenikol. Selain itu antibiotik streptomisin juga dinamakan berdasarkan bakteri penghasilnya, yaitu
Streptomyces griseus.
Antibiotik yang dihasilkan oleh genus ini antara lain nystatin dari S. noursei, amphotericin B dari S. nodosus, natamycin dari S. natalensis, erythromycin dari S. erythreus, neomycin dari S. fradiae, streptomycin dari S. griseus, tetrasiklin dari S. rimosus, vancomycin dari S. orientalis, rifamycin dari S. mediterranei, chloramphenicol dari S. venezuelae, puromycin dari S. alboniger dan lincomycin dari S. lincolnensis.
Senyawa Obat yang Dihasilkan
Streptomyces merupakan genus penghasil antibiotik terbesar, yang dapat memproduksi obat-obatan antibakteri, antijamur, dan antiparasit, dan juga berbagai senyawa bioaktif lainnya, seperti imunosupresan.
Daptomycin adalah antibiotik lipopeptida siklik yang diproduksi oleh
Streptomyces roseosporus NRRL 11379. Daptomycin memiliki aktivitas antibakteri yang kuat secara in vitro terhadap patogen Gram-positif, termasuk Staphylococcus aureus yang resisten terhadap vankomisin, S. aureus resisten methicillin (MRSA), serta strain yang tahan antibiotik lainnya.
Fosfomycin merupakan metabolit sekunder yang diisolasi dari
Streptomyces fradiae, yang menunjukkan aktivitas antibiotik terhadap stafilokokus, pneumokokus, dan bakteri Gram-negatif.
Lincomycin yang menargetkan ribosom secara efektif menginduksi ekspresi gen yang terlibat dalam metabolisme sekunder pada strain
Streptomyces ketika ditambahkan ke media kultur pada konsentrasi di bawah minimum inhibitory concentration (MIC). Salah satu strain yang dapat menghasilkan lincomycin sebagai hasil metabolism sekundernya yaitu
Streptomyces lividans 66.
Neomycin adalah antibakteri topikal dengan toksisitas rendah. Antibiotik ini digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri termasuk penyakit kulit, luka-luka, dan tuberkulosis. Neomisin adalah senyawa bakteriostatik yang aktif melawan bakteri Gram-positif, Gram-negatif, dan tahan asam. Pertama kali diisolasi dari
Streptomyces fradiae, ditetapkan menjadi strain terbaik untuk produksi neomycin.
Puromycin merupakan antibiotik sekaligus agen antitumor yang dapat menghambat sintesis protein, dihasilkan oleh
Streptomyces alboniger.
Streptomisin adalah antibiotik aminoglikosida yang diproduksi oleh kelompok aktinomiset tanah yaitu
Streptomyces griseus. Antibiotik ini bekerja dengan mengikat subunit ribosom 30S dari organisme yang rentan dan mengganggu langkah inisiasi serta elongasi dalam sintesis protein. Streptomycin bersifat bakterisidal.
Tetracycline merupakan antibiotik yang dihasilkan oleh
Streptomyces aureofaciens terutama di lingkungan dengan kandungan ion klorida yang rendah.
Oleandomycin merupakan antibiotik yang disekresikan oleh
Streptomyces antibioticus yang dimediasi oleh transporter OleB ABC.
Tunicamycin merupakan antibiotik asil nukleosida lemak yang diproduksi oleh beberapa aktinomiset, kebanyakan
Streptomyces, salah satunya
Streptomyces chartreusis. Antibiotik ini terdiri dari inti 11-karbon unik (tunikamin) dihiasi dengan urasil, N-asetilglukosamin (GlcNAc) dan variabel lemak asil moieties yang dapat menghambat biosintesis dinding sel pada bakteri Gram-positif dan juga menghambat protein N-glikosilasi pada eukariot.
Mycangimycin merupakan antibiotik poliena peroksida yang menunjukkan peran ekologis, secara selektif menghambat antagonis jamur kumbang, Ophiostoma minus. Antibiotik ini dihasilkan oleh
Streptomyces sp. SPB74.
Boromisin adalah antibiotik polieter makrolida tua yang diisolasi dari
Streptomyces antibioticus. Boromycin produk alami pertama dan antibiotik pertama yang ditemukan mengandung unsur boron.
Bambermycin (moenomycin, flavophospholipol) merupakan antimikroba fosfoglikolipid yang diproduksi oleh berbagai strain
Streptomyces. Antibiotik ini aktif terutama dalam melawan bakteri Gram-positif karena dapat menghambat transglikosilase, dengan demikian dapat menghambat sintesis dinding sel.
= Antifungal
=
Streptomycetes menghasilkan banyak senyawa antijamur yang penting untuk pengobatan, termasuk nistatin (dari S. noursei), amfoterisin B (dari S. nodosus), dan natamycin (dari S. natalensis).
Referensi