Surat Yakobus adalah salah satu kitab dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Digolongkan ke dalam "
Surat-
Surat umum" (bahasa Yunani: Katholike Epistole) bersama dengan
Surat Yudas,
Surat 1 Petrus,
Surat 2 Petrus, dan ketiga
Surat Yohanes, sejak zaman Eusebius sekitar tahun 260-340 Masehi. Inti dari keseluruhan
Surat ini adalah menguraikan berbagai pokok pandangan Kristen seperti misalnya kekayaan dan kemiskinan, godaan, kelakuan yang baik, prasangka, iman dan perbuatan, ucapan-ucapan mulut, kebijaksanaan, pertengkaran, keangkuhan dan kerendahan hati, hal menyalahkan orang lain, membual, kesabaran, dan doa.
Surat ini juga menekankan bahwa dalam menjalankan agama Kristen, iman harus disertai perbuatan.
Penulis
Yakobus adalah sebuah nama yang sangat biasa di kalangan orang Yahudi, tetapi
Yakobus yang diperkenalkan dalam
Yakobus 1:1 bukanlah orang yang sembarangan. Dalam Perjanjian Baru beberapa kali sempat muncul nama
Yakobus, tetapi
Yakobus ayah rasul Yudas dan Rasul
Yakobus bin Zebedeus bukanlah orang-orang yang menulis
Surat Yakobus. Banyak bukti menunjuk kepada
Yakobus, saudara laki-laki Yesus Kristus sebagai penulisnya, yang pernah bertemu secara khusus dengan Yesus setelah kebangkitan dan mempunyai peran penting di antara murid-murid meskipun tidak termasuk keduabelas murid. (Matius 13:55; Kisah Para Rasul 21:15–25; 1 Korintus 15:7; Galatia 1:19; Galatia 2:9) Penulis sendiri hanya mencantumkan keterangan dirinya sebagai “hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus,” (
Yakobus 1:1) seperti Yudas yang memulai suratnya dengan menyebut dirinya “hamba Yesus Kristus dan saudara
Yakobus.” (Yudas 1:1) Lagipula, kalimat pembuka
Surat Yakobus ini berisi kata: "Salam!" seperti
Surat mengenai sunat yang dikirimkan dari Yerusalem, di mana
Yakobus, saudara Yesus, berperan penting dalam persidangan yang dihadiri “rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat” di Yerusalem (Kisah Para Rasul 15:13,22,23). Hal ini diakui oleh bapa-bapa gereja mula-mula dari
Surat-
Surat mereka.
Waktu penulisan
Surat Yakobus diperkirakan ditulis sebelum tahun 62 Masehi, karena
Yakobus meninggal pada tahun itu. Robinson menyakini
Surat ini ditulis pada tahun 47-48 M.
Pengedaran
Surat ini sendiri diduga dilakukan agak lama setelah
Yakobus meninggal. Ada keraguan mengenai waktu penulisan ini karena dalam (
Yakobus 2:21–24,
Yakobus sepertinya menentang pikiran Paulus yang tertulis dalam Roma 4:2; Roma 3:28; Gal 2;16, di mana
Yakobus menjelaskan bahwa orang dibenarkan karena perbuatan dan bukan karena iman belaka, sedangkan Paulus tampaknya menegaskan bahwa manusia dibenarkan karena iman saja, bukan karena pekerjaan atau perbuatan. Namun, Paulus sebenarnya menyetujui pandangan
Yakobus, di mana "iman bekerja oleh kasih" (Galatia 5:6). Jadi, hanya berbeda konteks penulisan saja.
Ayat-ayat terkenal
Yakobus 1:13–14: Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
Yakobus 1:12: Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barang siapa yang mengasihi Dia
Yakobus 1:19–20: Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.
Yakobus 2:26: Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
Yakobus 4:3: Kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
Yakobus 5:12: Tetapi yang terutama, saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman.
Tujuan
Surat ini ditujukan kepada orang Kristen Yahudi. Hal ini dikarenakan Yesus menampakkan diri pada
Yakobus dan memberikan kepadanya anugerah. Tujuan penulisan
Surat ini adalah untuk membimbing anggota jemaat keluar dari kesalahan menuju hidup yang benar.
Muatan Teologis
= Tentang Allah
=
Dalam
Surat ini, dengan tegas dinyatakan bahwa Allah itu esa. Allah juga dituliskan sebagai Bapa segala terang. Gambaran ini sebetulnya merujuk pada cerita penciptaan ketika Allah mengatakan jadilah terang (Kej 1:3). Namun, yang terpenting dalam hal ini adalah firman kebenaran yang dihubungkan dengan penciptaan menjadi salah satu perhatian. Secara implisit, penulis
Surat Yakobus berpegang pada keyakinan bahwa manusia diciptakan sebagai gambar Allah, dan sebagai gambar Allah orang percaya diberi roh yang ditempatkan dalam dirinya (Yak 4:5).
= Etika
=
Surat ini memiliki kemiripan dengan ajaran moral para nabi, khususnya mengenai etika sosial. Etika dalam
Yakobus hampir sama dengan etika Yahudi. Dalam sebuah perikop (Yak 3:13-18)
Yakobus mengungkapkan sifat hikmat yang dapat dihubungkan dengan Yesus yaitu murni, pendamai,peramah, penurut, dan belas kasihan.
Isi
Pembagian isi dalam Terjemahan Baru adalah:
Pendahuluan 1:1
Iman dan kebijaksanaan 1:2-8
Kemiskinan dan kekayaan 1:9-11
Cobaan dan godaan 1:12-18
Mendengar dan berbuat 1:19-27
Peringatan supaya tidak membeda-bedakan orang 2:1-13
Iman dan perbuatan 2:14-26
Orang Kristen dan ucapan-ucapan mulutnya 3:1-18
Orang Kristen dan dunia 4:1--5:6
Berbagai-bagai petunjuk 5:7-20
Lihat pula
Surat Yudas
Surat-
Surat Am
Yakobus yang Adil
Referensi