Susu formula (American English: infant
formula, baby
formula,
formula; British English: baby milk, infant milk first milk) adalah produk pangan pengganti air
Susu ibu (ASI) yang dibuat dan dirancang khusus untuk memberi nutrisi pada bayi usia di bawah 12 bulan.
Susu formula biasanya berbentuk bubuk (dilarutkan dengan air) atau cair (dengan atau tanpa tambahan air), kemudian disiapkan dalam botol
Susu untuk bayi.
Susu formula dapat dibuat dari
Susu sapi atau
Susu kedelai dan komposisinya dirancang sehingga memiliki kandungan nutrisi serupa dengan ASI. Bahan baku
Susu formula biasanya meliputi whey dan kasein
Susu murni sebagai sumber protein, campuran minyak nabati sebagai sumber lemak, laktosa sebagai sumber karbohidrat, campuran vitamin dan mineral, dan bahan-bahan lainnya sesuai produsen
Susu.
Sejarah
Susu formula dibuat pertama kali pada abad ke-19 oleh seorang ahli kimia Jerman bernama Von Liebig dan mulai dipasarkan pada tahun 1867.
Susu formula ini dibuat dari campuran
Susu sapi, tepung terigu, dan tepung malt. Campuran ini dimasak dengan sedikit kalium dan karbohidrat untuk mengurangi rasa asam. Setelah itu, perkembangan
Susu formula sangat pesat dan semakin sempurna dari waktu ke waktu.
Latar Belakang
Latar belakang pembuatan
Susu formula ialah banyaknya ibu-ibu yang tidak dapat atau tidak mampu menyusui bayinya secara penuh. Alasannya mungkin karena si Ibu terinfeksi HIV/AIDS sehingga dikhawatirkan bayinya akan tertular setelah minum ASI atau juga karena si Ibu sebagai wanita karier yang sibuk sehingga mengharuskan bayinya mendapat tambahan
Susu formula atau makanan bayi lainnya.
Perkembangan
Cara modern pembuatan
Susu formula dimulai tahun 1915 yang menghasilkan pembuatan
Susu formula dengan kandungan lemak hampir mendekati ASI.
Susu formula ini mengandung 4,6% lemak, 6,5% karbohidrat, dan 0,9% protein. Saat ini
Susu formula mempunyai rasa yang bervariasi.
Susu formula yang beredar saat ini umumnya terdiri dari campuran emulsi lemak, protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Bahan utamanya pun tidak harus
Susu sapi, tetapi dapat pula dari kedelai atau dari protein hidrolisa.
Susu formula dari
Susu sapi menggunakan
Susu sapi yang terbebas dari kandungan lemak.
Susu formula juga ditambahkan minyak tumbuh-tumbuhan untuk menyediakan lemak yang diabsorpsi oleh bayi. Supaya susunan gizinya mendekati ASI,
Susu formula ditambahakan dengan whey protein. Untuk mencapai kecukupan gizi,
Susu formula juga ditambahkan vitamin dan mineral.
Susu formula yang berbahan dasar kedelai dibuat dengan menggunakan isolate protein dari kedelai. Kemudian di dalamnya ditambahkan minyak nabati untuk melengkapi kandungan lemaknya dan sirup jagung atau sukrosa untuk melengkapi kandungan karbohidratnya. Untuk mencapai kecukupan gizi,
Susu formula ini ditambahkan (difortifikasi) dengan zat besi. Selain itu, ditambahkan pula vitamin dan mineral. Bagi bayi yang mempunyai alergi terhadap
Susu sapi atau
Susu kedelai,
Susu formula yang tepat yaitu
Susu formula yang berbahan baku dari protein terhidrolisa.
Susu formula ini terdiri dari kasein hidrolisa, sukrosa, dan tapioka sebagai sumber karbohidrat. Kemudian ditambahkan dengan zat lain sehingga komposisi gizinya mendekati komposisi gizi ASI.
Referensi