Berikut adalah
Tangguh-
Tangguh keris Jawa beserta beberapa empu terpandangnya menurut Wirasoekadga, pandai besi dari Karaton Surakarta Hadiningrat. Beberapa nama mungkin digolongkan pada
Tangguh yang berbeda menurut rujukan lain.
Pajajaran, dengan empu-empu sebagai berikut.
Tuban
Madura
Majapahit (tidak sama dengan "
keris majapahit"!)
Sedayu (sekarang dekat Bantul)
Pangeran Sedayu (alias Empu Supa)
murid-murid Pangeran Sedayu
Jenu (dekat Jipang, Kabupaten Blora)
Adipati Jenu (Jaka Sura)
Tirisdayu
Ki Siki
Setrabanyu di Matesih
Ki Setra
Madiun
Ki Kodhok ("Ki Supa Anom")
sahabat-sahabat Ki Kodhok
Demak
Cirebon
Kudus
Pajang
Ki Umyang
sahabat-sahabat Ki Umyang
Pajang–Mataram (dikenal juga sebagai Mataram Senopatèn)
Ki Arya Japan
Mataram (dari era Sultan Agung dan seterusnya)
Ki Umayi
Ki Legi
Ki Guling
Ki Nom
Pangeran Sendhang
Ngentha-entha
Kartasura
Ki Lujuguna
Ki Macan
Surakarta (dibagi menjadi lima zaman: Pakubuwana IV (PB IV), PB V, Mangkubumen, PB IX, dan PB X, dengan empu masing-masing).
keris-
keris dari luar Jawa juga memiliki gaya masing-masing. Keterbatasan rujukan membuat khazanah variasi
keris Nusantara luar Jawa belum dapat dipaparkan secara layak.
Di Sumatra dikenal berbagai gaya pembuatan
keris. Beberapa sentra
keris yang ada di Sumatra yang memiliki kekhasan adalah sebagai berikut.
Aceh/Gayo
Minang
Riau/Bangkinang
Palembang
Bangka Belitung
Lampung
keris Semenanjung Malaya dan Brunei juga memiliki langgam tersendiri.
Di Sulawesi
keris umumnya berasal dari kawasan barat daya pulau, yang terkenal adalah
keris gaya Bugis. Dari Nusa Tenggara dikenal
keris gaya Bali dan Sumbawa.
Yang paling berbeda adalah
keris Moro/Filipina. Wujudnya sangat mudah dibedakan dari
keris Nusantara lainnya.
Referensi