Teater Koma adalah sebuah kelompok seni
Teater yang berdiri pada 1 Maret 1977 di Jakarta. Sebagai kelompok
Teater yang sudah cukup tua,
Teater Koma memiliki reputasi yang cukup bagus di kancah perteateran Indonesia. Tercatat sudah ada 111 repertoar (naskah drama) yang pernah dimainkan, baik di layar televisi maupun di panggung konvensional. Mereka sering melakukan kiprah kreatifnya di Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki, TVRI, Gedung Kesenian Jakarta, dan kota-kota lain yang berada di luar Jakarta.
Teater Koma merupakan perkumpulan kesenian yang bersifat nonprofit. Saat ini, kelompok tersebut telah didukung oleh 30 orang anggota aktif dan 50 orang anggota yang dapat bergabung dengan menyesuaikan waktu mereka. Tokoh sentral dalam tubuh
Teater Koma adalah N. Riantiarno. Selain menjadi pimpinan, dia lebih sering bertindak sebagai sutradara dan penulis skenario. Naskah-naskah Nano bahkan sering dimainkan oleh kelompok
Teater lain dan menjadi pemateri atau narasumber festival
Teater di daerah-daerah.
Pendiri
Yang disebut dengan Angkatan Pendiri adalah 12 orang pekerja
Teater yang kali pertama mendirikan
Teater Koma, terdiri dari:
N. Riantiarno
Ratna Madjid
Rima Melati
Rudjito
Jajang Pamontjak
Titi Qadarsih
Syaeful Anwar
Cini Goenarwan
Jimi B. Ardi
Otong Lenon
Zaenal Bungsu
Agung Dauhanadalah
Teater Koma merupakan kelompok
Teater independen dan bekerja lewat berbagai pentas yang mengkritik situasi-kondisi sosial-politik di tanah air. Sebagai akibatnya,
Teater Koma harus menghadapi pelarangan pentas serta pencekalan dari pihak yang berwewenang. Berbagai upaya juga dilakukan lewat ‘program apresiasi’ (Pastojak, Pasar Tontonan Jakarta, yang digelar selama sebulan penuh di PKJ-TIM, Agustus 1997, diikuti oleh 24 kelompok kesenian dari dalam dan luar negeri). Kelompok tersebut senantiasa berupaya bersikap optimististis, berharap
Teater berkembang dengan sehat, bebas dari interes politik praktis dan menjadi tontonan yang dibutuhkan berbagai kalangan masyarakat.
Teater Koma memiliki keyakinan untuk menjadi salah satu jembatan menuju suatu keseimbangan batin dan jalan bagi terciptanya kebahagiaan yang manusiawi. Dengan sifat dan pembawaan yang jujur, konsisten, serta produktif
Teater Koma telah memiliki penonton setia yang dibuktikan dengan pentas-pentasnya yang digelar dan dinikmati selama lebih dari 14 hari.
Repertoar
Teater Koma banyak mementaskan karya-karya N. Riantiarno antara lain;
Rumah Kertas
Maaf.Maaf.Maaf
J.J, Kontes 1980
Trilogi Opera Kecoa (Bom Waktu, Opera Kecoa, Opera Julini)
Opera Primadona
Sampek Engtay
Banci Gugat
Konglomerat Burisrawa
Pialang Segi Tiga Emas
Suksesi
RSJ atau Rumah Sakit Jiwa
Semar Gugat
Opera Ular Putih
Opera Sembelit
Samson Delila
Presiden Burung-Burung
Republik Bagong
Juga menggelar karya para dramawan kelas dunia, yaitu :
The Comedy of Error dan Romeo Juliet (William Shakespeare)
Woyzeck (Georg Buchner)
The Three Penny Opera dan The Good Person of Shechzwan (Bertolt Brecht)
Orang Kaya Baru-Kena Tipu-Doea Dara-Si Bakil-Tartuffe (Moliere)
Women in Parliament (Aristophanes)
The Government Inspector (Nikolai Gogol)
The Crucible (Arthur Miller)
The Marriage of Figaro (Beaumarchaise)
Animal Farm (George Orwell)
Ubu Roi (Alfred Jarre)
The Robber (Friedrich Schiller)
Rujukan
Pranala luar
situs resmi
Teater Koma
Antara
Liputan6 SCTV
Kapanlagi
Suara Merdeka Diarsipkan 2008-12-03 di Wayback Machine.
Sinar Harapan Diarsipkan 2008-06-06 di Wayback Machine.