Terpentin (Bahasa Inggris: turpentine) adalah cairan lengket berwarna kuning muda hingga coklat yang diperoleh dari olahan getah berbagai pohon pinus (P. halepensis, maritima, cembra, palustris, dan lainnya). Di Indonesia, getah tersebut diperoleh dari pohon tusam (Pinaceae merkusii). berbentuk cairan lengket berwarna kekuningan berbau balsem. Getah tersebut bila disuling akan menghasilkan minyak atsiri (dicampur dengan air dalam proses penyulingan) dan juga dapat menghasilkan residu lain, misalnya resin. Cara umum di Indonesia untuk memisahkan minyak
Terpentin dan gondorukem ialah dengan cara distilasi uap (disuling), yaitu dengan cara mengeluarkan minyak
Terpentin bersama uap air, sisanya itulah yang disebut gondorukem.
Minyak
Terpentin dalam perdagangan cat sering disebut
Terpentin, mengandung sejumlah terpena (berupa pelarut baik untuk resin dan karet) misalnya pinena, silvestrena, dan dipentena.
Terpentin Cina diperoleh dari Pistacia terebinthus.
Di Indonesia, pohon pinus sebagai produsen getah
Terpentin dibudidayakan oleh pemerintah, bidang kehutanan. Pohon pinus tersebut banyak dijumpai di daerah Aceh, Toba, dan Jawa Tengah. Penyadapan pohon pinus juga dilakukan di bawah pengawasan pemerintah. Manfaat
Terpentin banyak dipakai sebagai bahan pembuat cat minyak, mutu paling murni dipakai untuk kepentingan farmasi, dan sisanya dipakai untuk resin atau gondorukem.
Referensi