Hasil Pencarian:
- The Fame
- The Fame Monster
- Lady Gaga
- The Fame Ball Tour
- Daftar hall dan walk of fame
- Fame
- Helen Keller
- The Remix (album Lady Gaga)
- Hollywood Walk of Fame
- Automotive Hall of Fame
- Songwriters Hall of Fame
- Lady Gaga: Queen of Pop
- Robot Hall of Fame
- Diskografi Lady Gaga
- California Hall of Fame
- Memphis Music Hall of Fame
- Eh, Eh (Nothing Else I Can Say)
- Daftar penghargaan dan nominasi yang diterima oleh Lady Gaga
- Monster (lagu Lady Gaga)
- Hitmixes
Artikel: The Fame
Latar belakang dan pengembangan
Ketika membangun eksistensinya sebagai seorang artis dan berusaha meniti karier dari klub-klub underground New York, Gaga merilis album studio pertamanya, The Fame. Mengenai judul dan konsep album ini, Gaga menjelaskan, "The Fame adalah tentang bagaimana semua orang bisa merasa terkenal. [...] Budaya pop adalah seni. Tidaklah keren jika Anda membenci budaya pop, jadi saya menerimanya dan Anda dapat mendengarnya di seluruh isi The Fame. Tapi, ketenaran itu dapat dibagi. Saya ingin mengajak Anda semua ke dalam pesta ini. Saya ingin orang merasakan sebagian gaya hidup ini." Gaga menyatakan dalam sebuah wawancara dengan MTV Inggris bahwa dia mengerjakan album ini selama dua setengah tahun dan menyelesaikan setengahnya selama minggu pertama Januari 2008. Selain menulis lirik dan melodinya, Gaga memainkan sendiri sejumlah besar bagian synthesizer album ini, dengan bantuan produser rekaman RedOne. Menurut Gaga, lagu pertama "Just Dance" adalah sesuatu yang menggembirakan dan berbicara mengenai isi hati. "LoveGame", lagu kedua, terinspirasi oleh ketertarikan seksual Gaga dengan seseorang di sebuah klub malam dan dia berkata, "I wanna ride on your disco stick" ('Aku ingin mengendarai tongkat diskomu'). Lagu ini ditulis dalam waktu empat menit berdasarkan lirik tentang "tongkat disko" itu. Dalam sebuah wawancara dengan About.com, Gaga menjelaskan bahwa "Paparazzi", lagu berikutnya di album ini, terinspirasi oleh perjuangan dan kehausannya akan ketenaran dan cinta. Lagu ini pada dasarnya adalah lagu cinta yang menggoda media massa seraya bertanya, apakah kita dapat memiliki sekaligus ketenaran dan cinta. "Poker Face" terinspirasi oleh pacar-pacar Gaga yang suka berjudi dan pengalaman pribadi biseksualitasnya, yaitu fantasinya tentang wanita saat berhubungan seks dengan laki-laki, seperti seorang pemain poker yang wajahnya sulit dibaca. "Boys, Boys, Boys" terinspirasi oleh lagu berjudul mirip, yaitu lagu Mötley Crüe, "Girls, Girls, Girls". Gaga menjelaskan bahwa dia menginginkan versi perempuan dari lagu tersebut yang akan disukai juga oleh para rocker. "Beautiful, Dirty, Rich" menggambarkan masa pencarian jati dirinya, tinggal di Lower East Side serta berkecimpung dalam obat-obatan dan pesta pora. "Eh, Eh (Nothing Else I Can Say)" adalah tentang putus dengan pacar dan menemukan seseorang yang baru. "Brown Eyes" terinspirasi oleh grup Queen dan, menurut Gaga, adalah lagu yang paling "rentan" pada album ini. Gaga lanjut mengklarifikasi ide di balik The Fame, serta inspirasi dan visinya untuk album ini. Dia percaya bahwa hal yang paling penting yang hilang dari musik pop kontemporer adalah kombinasi penggambaran visual artis dengan musiknya. Gaga memasukkan aksi teatris dalam pertunjukan langsung lagu-lagu album ini. Oleh karena itu, dia berharap orang akan memperhatikan seni pertunjukan yang ia coba munculkan kembali dengan album dan musiknya; menurutnya, musik menempatkan gaya hidup di depannya. "Saya hanya merasa bahwa [album] rekaman ini benar-benar berbeda—ada lagu untuk para pencinta klub, lagu glam rock 70-an, lagu dari pencipta sekaligus penyanyinya, sampai lagu rock. [...] The Fame bukan tentang siapa Anda, tetapi tentang bagaimana semua orang ingin tahu siapa Anda! Beli dan dengarkanlah sebelum Anda pergi keluar atau di dalam mobil! [...] Saya pikir kita harus benar-benar membiarkan kreativitas artis untuk meresap terlebih dahulu. Butuh waktu, tapi setelah benar-benar menggali ke dalam diri saya, saya akhirnya berhasil. Saya puas sekali akan hal itu. Ini bukan hanya sebuah rekaman. Ini adalah gerakan seni pop secara keseluruhan. Ini bukan hanya tentang satu lagu."Komposisi
Ditinjau dari segi musiknya, album ini menarik pengaruh-pengaruh dari musisi glam rock 1970-an seperti David Bowie dan Queen. Gaga memasukkan musik glam rock ke dalam album sementara merancang melodi musik pop serta bagian lagu yang mudah diingat pada lagu-lagunya untuk menciptakan apa yang ia telah juluki, "teater pop". Lagu-lagu seperti "Poker Face", "Just Dance" dan "LoveGame" merupakan lagu-lagu dance dengan tempo cepat, dengan contohnya lagu "Poker Face" yang membawa nuansa gelap dengan vokal jelas pada bagian refrainnya serta memiliki bagian lagu yang mudah diingat. "Just Dance" adalah lagu berbasis synthesizer sementara "LoveGame" memiliki lebih banyak orientasi ketukan dance, dan "Money Honey" memiliki alur musik techno dengan kecepatan sedang. Seluruh lagu merupakan gabungan ketukan berbasis synthesizer yang rapi, elektronik yang menggergaji dan berisi "infus"-R&B yang ringan. "Paparazzi" berisi ketukan musik yang "gerah" dan "panas" sementara "Summerboy" menarik pengaruh dari musik Blondie. "Eh, Eh" dikreditkan sebagai suatu balada dibandingkan dengan sisa lagu dance dari The Fame. Lagu ini memiliki perasaan synthpop tahun delapan puluhan, dan memasukkan bagian lagu yang mudah diingat "Eh, Eh" dari singel Rihanna "Umbrella" (2007). Ditinjau dari segi liriknya, lagu-lagu di dalam The Fame berbicara tentang menjadi terkenal dan mencapai popularitas; "Poker Face" menceritakan tentang hasrat seksual. Gaga menjelaskan dalam sebuah wawancara dengan Daily Star bahwa lirik membawa sedikit nada kebingungan tentang cinta dan seks. Menurut BBC, bagian lagu yang mudah diingat "Mum-mum-mum-mah" yang digunakan dalam lagu tersebut disalin dari lagu hit tahun 1977 "Ma Baker" karya Boney M. "Just Dance" berbicara tentang menjadi mabuk di sebuah pesta, dengan lirik seperti "What's going on on the floor? / I love this record, baby but I can't see straight anymore." ("Apa yang terjadi di lantai [disko]? / Aku cinta lagu ini, tetapi aku sudah tidak bisa melihat dengan jelas.") "LoveGame" menggambarkan pesan tentang cinta, ketenaran dan seksualitas yang hampir sama dengan tema sentral album. "Paparazzi" menggambarkan seorang penguntit yang mengikuti seseorang dan menjadi penggemar pria/wanita terbesarnya. Liriknya juga menggambarkan keinginan menangkap perhatian kamera serta mencapai ketenaran. Gaga menjelaskan bahwa, "Gagasan Fame berjalan terus dan terus. Dasarnya, jika Anda tidak punya apa-apa—tidak ada uang, tidak ada ketenaran—-Anda masih bisa merasa cantik dan kaya raya. Ini adalah tentang membuat pilihan, dan mengambil referensi-referensi—hal-hal yang Anda tarik dari kehidupan Anda dan yang Anda yakini. Ini adalah tentang penemuan diri dan menjadi kreatif. Rekaman ini sedikit fokus, tetapi juga eklektik [...] Musik ini dimaksudkan untuk menginspirasi orang-orang agar mereka dapat merasakan cara dan jalan tertentu tentang mereka sendiri, sehingga mereka dapat menjaringnya, dalam kehidupan mereka sendiri, sebuah rasa ketenaran batin yang dapat mereka proyeksikan untuk dunia, serta alam riang dari album adalah refleksi dari aura itu. Saya ingin menyalurkan ide-ide menarik ke seluruh dunia melalui lensa musik pop."Penerimaan kritik
Album ini mendapat tinjauan yang umumnya positif. Album ini mendapatkan skor kolektif sebesar 71/100 dari Metacritic. Nicole Powers dari URB memuji pengaruh "disko 70-an dan elektropop 80-an" dalam album dan "ironinya-penulisan lirik, disampaikan dengan gaya yang berutang sesuatu sedikit untuk Gwen Stefani," serta menambahkan bahwa "Gaga menulis kompilasi lagu-lagu pendek yang memaksa pendengar untuk harus berdansa." Alexis Pretidis dari The Guardian memuji Gaga karena ahli dalam menciptakan melodi. Menurutnya "The Fame merupakan kemasan melodi yang sangat adiktif dengan bagian lagu yang mudah diingat yang sulit dilupakan, secara virtual seluruhnya terdengar seperti singel terkenal lainnya [...] Album The Fame kedengarannya dapat menjadi album besar." Evan Sawdey dari PopMatters menulis tinjauan negatif kepada trek "Eh Eh", "Paper Gangsta", dan "Brown Eyes", tetapi akhirnya menyebutnya "sebuah album dance yang solid," seraya mencatat bahwa "banyak keberhasilan album dapat dikaitkan dengan produser klub meningkat RedOne." Joey Guerra dari Houston Chronicle berkomentar bahwa meskipun lagu-lagu yang hadir dalam album tidak inovatif, Gaga pantas mendapat kredit untuk membawa musik dance nyata kepada massa. Genevieve Koski dari The A.V. Club dan Sal Cinquemani dari Slant Magazine membandingkan vokal Gaga dengan Gwen Stefani. Cinquemani mengatakan bahwa "Lirik Gaga bergantian antara murahan [...] dan masuk akal dan omong kosong [...], vokalnya tidak menampilkan yang terbaik [...] lagu-lagu yang baik, hanya seperti "Poker Face", "Starstruck", "Paper Gangsta" dan "Summerboy"—sisanya hampir semata-mata hanya produksi asal-asalan dengan bagian lagu yang mudah diingat yang dapat dinyanyikan." Freedom du Lac dari The Washington Post mengkritik album untuk kurang orisinalitas. Kritikus Robert Christgau mengatakan bahwa album ini "dangkal pada prinsip utamanya." Daniel Brockman dari The Phoenix, mencatat bahwa dalam album "Gaga sangat ahli dalam hal penulisan lagu catchy." The Fame mengumpulkan lima nominasi Grammy di Grammy Awards ke-52 pada tanggal 2 Desember, 2009. Album itu sendiri dinominasikan untuk Album Terbaik Tahun Ini dan album memenangkan Album Elektronik/Dansa Terbaik.Performa pada tangga album
Di Amerika Serikat, The Fame memulai debutnya pada peringkat tujuh belas di Billboard 200 dengan penjualan 24.000 pada edisi tanggal 15 November, 2008. Setelah beberapa lama akhirnya posisi album turun, yakni mencapai nomor sepuluh pada edisi tanggal 7 Maret, 2009. Album ini kemudian mencapai puncak nomor empat pada tangga album. Album ini juga menduduki tangga album Billboard Dance/Electronic Albums; album telah mencapai nomor satu untuk lebih dari 100 minggu non-konsekutif. Pada Maret 2010, album ini bersertifikat tiga kali platinum untuk pengiriman tiga juta kopi, diberikan oleh Recording Industry Association of America (RIAA). The Fame telah terjual lebih dari 4,4 juta kopi di Amerika Serikat dan merupakan album digital terlaris kedua, menjual 961.000 kopi digital. Dengan rilis The Fame Monster, yang juga dikombinasikan dengan The Fame sebagai edisi deluxe, album melompat dari peringkat tiga puluh empat ke peringkat enam di Billboard 200 dengan penjualan 151.000. Pada edisi tanggal 16 Januari, 2010, The Fame akhirnya memuncak pada peringkat dua di Billboard 200 setelah berada pada grafik selama enam puluh dua minggu. Di Kanada, album ini mencapai nomor satu, dan telah disertifikasi tujuh kali platinum oleh Canadian Recording Industry Association (CRIA) untuk pengiriman sebanyak 560.000 kopi, dan menjual 390.000 kopi per Desember 2009. Album memulai debutnya pada peringkat di nomor enam, dan memuncak pada nomor dua di Selandia Baru serta menjadi bersertifikat platinum ganda. Di Australia, album memulai debutnya pada peringkat dua belas dan memuncak pada peringkat tiga. Album ini telah disertifikasi tiga kali platinum di Australia, oleh Australian Recording Industry Association (ARIA) untuk pengiriman sebanyak 210.000 eksemplar. The Fame memulai debutnya di Inggris pada peringkat tiga. Setelah menghabiskan sepuluh minggu di sepuluh besar, akhirnya The Fame menggeser album Ronan Keating Songs for My Mother untuk peringkat teratas. Sejak itu, album menghabiskan empat minggu berturut-turut pada peringkat satu. Album telah disertifikasi empat kali platinum oleh British Phonographic Industry (BPI), dan telah terjual 2.630.000 kopi pada Juni 2011. Album ini juga menjadi album pertama untuk mencapai sertifikasi platinum berdasarkan penjualan digital setelah menjual 300.000 unit di Inggris. Di Irlandia, album masuk tangga album pada peringkat delapan, dan pada minggu kelima naik menjadi peringkat satu selama dua minggu berturut-turut. Di daratan Eropa, album memuncak di nomor satu di Tangga Album Eropa, Tangga Album Austria, dan Tangga Album Jerman. Album ini juga mencapai peringkat dua puluh besar di Meksiko, Belgia, Republik Ceko, Denmark, Finlandia, Yunani, Hungaria, Italia, Belanda, Norwegia, Polandia, Rusia, dan Swiss. Di seluruh dunia, album ini telah terjual 14 juta kopi.Singel
"Just Dance" dirilis sebagai singel utama album secara komersial di seluruh dunia pada tanggal 17 Juni 2008, melalui distribusi digital. Lagu ini secara kritis dihargai dengan banyak kritikus memuji sifat klub lagu dan synthpop yang terkait dengannya. Lagu ini mencapai sukses komersial dengan memuncak pada tangga lagu di Amerika Serikat, Australia, Kanada, Republik Irlandia, Belanda dan Inggris, serta mencapai sepuluh besar di banyak negara lain. Lagu ini menerima nominasi Grammy dalam kategori Rekaman Dansa Terbaik namun kalah dengan duo elektronik Daft Punk untuk lagu mereka "Harder, Better, Faster, Stronger". "Poker Face" dirilis sebagai singel kedua dari album. Singel juga diterima dengan baik oleh kritikus, yang sebagian besar telah memuji nuansa robotik pada bagian lagu yang mudah diingat dan refrain lagu. Singel ini mencapai sukses yang lebih besar dari "Just Dance" dengan memuncak pada tangga lagu hampir di semua negara-negara tempat singel dirilis. "Poker Face" menjadi singel nomor satu kedua Gaga berturut-turut di Hot 100. Pada tanggal 2 Desember 2009, "Poker Face" menerima tiga nominasi Grammy dalam kategori Lagu Terbaik Tahun Ini, Rekaman Terbaik Tahun Ini, dan memenangkan pernghargaan untuk Rekaman Dansa Terbaik. "Eh, Eh (Nothing Else I Can Say)" adalah singel ketiga album di Australia, Selandia Baru, Swedia dan Denmark dan keempat di Prancis. Lagu menerima tinjauan yang beragam. Beberapa kritikus membandingkannya dengan genre europop 1990an sementara beberapa kritikus mengkritik bahwa lagu ini membuat sifat pesta dari album berhenti secara tiba-tiba dan dengan demikian menjadi suatu keburukan untuk album. Singel gagal untuk meniru keberhasilan singel sebelumnya di Australia dan Selandia Baru dengan mencapai nomor lima belas dan sembilan masing-masing. Lagu ini memuncak pada nomor dua di Swedia dan tujuh di Prancis. "LoveGame" dirilis sebagai singel ketiga di Amerika Serikat, Kanada dan beberapa negara Eropa. Lagu ini adalah singel keempat di Australia, Selandia Baru, dan Inggris. Lagu ini secara kritis dihargai karena nada catchy-nya dan bagian lagu yang mudah diingat "I wanna take a ride on your disco stick" ("Aku ingin naik tongkat diskomu"). Lagu ini telah mencapai sepuluh besar di tangga lagu negara-negara seperti Amerika Serikat, Australia dan Kanada dan puncak dua puluh di negara lain. "Paparazzi" diumumkan sebagai singel ketiga di Inggris dan Irlandia pada 6 Juli 2009, singel keempat di Amerika Serikat, dan secara keseluruhan singel kelima. Lagu ini telah mencapai lima besar di Australia, Kanada, Irlandia dan Inggris. Lagu ini juga mencapai sepuluh besar di Amerika Serikat. Lagu ini telah dihargai karena tema penuh-kesenangan, cocok dengan klub dan dianggap lagu paling berkesan dan berpesan dari album. Video musik terkait untuk lagu dipotret sebagai film mini dengan Gaga membintangi video sebagai artis yang hampir dibunuh oleh pacarnya, tetapi pada akhirnya membalas dendam dan mengambil kembali ketenaran dan popularitasnya.Promosi
Untuk mempromosikan album, Gaga melakukan beberapa penampilan di seluruh dunia. Penampilan pertamanya di televisi yaitu pada acara penghargaan di stasiun TV Logo, NewNowNext Awards pada 7 Juni 2008. Ia juga tampil di So You Think You Can Dance, Jimmy Kimmel Live!, The Tonight Show with Jay Leno, dan juga di Vietnam untuk kontes kecantikan Miss Universe 2008 saat kompetisi baju renang. Pada tanggal 31 Januari 2009, ia tampil di televisi Irlandia RTÉ One di acara Tubridy Tonight. Tiga lagu dari The Fame digunakan dalam musim kedua Gossip Girl pada channel The CW: "Paparazzi" dalam episode "Summer, Kind of Wonderful", "Poker Face" dalam "The Serena Also Rises", dan "Money Honey" dalam "Remains of the J". Gaga juga menampilkan "Poker Face" di American Idol pada 1 April 2009. Untuk merayakan peluncuran acara Dirty Sexy Money, ABC membuat video musik dari lagu Gaga "Beautiful, Dirty, Rich", disutradarai oleh Melina Matsoukas. Awalnya diumumkan sebagai singel kedua Gaga, tetapi "Poker Face" lebih dipilih. Ada dua video yang dirilis untuk lagu—yang pertama yaitu video klip dari Dirty Sexy Money, dan yang kedua adalah video musik sebenarnya. Lagu masuk ke dalam Tangga Lagu Britania Raya karena banyaknya unduhan digital dan memuncak di nomor delapan puluh tiga. Album ini mendapat promosi lebih lanjut dari tur konser pertamanya The Fame Ball Tour, yang dimulai yang dimulai pada 12 Maret 2009 di San Diego, California. Ini merupakan tur konser pertama Gaga di Amerika Utara pada bulan Maret, diikuti dengan tanggal di Oceania dan perjalanan solo yang melalui Eropa. Tanggal di Asia segera diikuti, serta dua pertunjukan di V Festival di Inggris dan dua pertunjukkan di Amerika Utara yang telah ditunda sejak April. Gaga menggambarkan tur sebagai tampilan museum bepergian yang menggabungkan konsep seni penampilan artis pop Andy Warhol. Tiket dibagikan untuk amal juga. Versi alternatif acara dengan variasi lain yang minimal telah direncanakan oleh Gaga untuk mengakomodasi tempat yang berbeda. Acara ini terdiri dari empat segmen, dengan masing-masing segmen diikuti dengan selingan video ke segmen berikutnya, dan acara berakhir dengan sebuah encore. Daftar acara terdiri dari lagu-lagu dari The Fame saja. Gaga muncul di panggung dengan kostum baru termasuk sebuah gaun inovatif yang seluruhnya terbuat dari gelembung dan menayangkan sebuah lagu yang belum pernah dirilis berjudul "Future Love". Sebuah daftar acara alternatif dengan perubahan kecil dilakukan untuk tanggal Eropa. Acara ini mendapat apresiasi kritik positif dengan kritikus memuji kejelasan vokal, selera gayanya, serta kemampuan cara bermain teaternya yang seperti artis profesional. Tur kedua Gaga, The Monster Ball Tour juga menampilkan sebagian besar lagu-lagu pada album The Fame, selain lagu-lagu dari album mininya The Fame Monster.The Fame Monster
Walaupun sebenarnya diniati sebagai perilisan kembali The Fame dengan delapan lagu tambahan, Gaga dan label rekamannya mengumumkan bahwa The Fame Monster akan menjadi album sendiri dengan delapan lagu baru. Edisi deluxe dari album berisi lagu The Fame serta lagu The Fame Monster. Albumnya berurusan dengan sisi gelap dari ketenaran, seperti pengalaman pribadinya saat ia berkeliling dunia, dan diungkapkan melalui metafora monster. Gaga membandingkan nuansa album debutnya dan The Fame Monster dengan konsep Yin dan Yang. Sampul album dirancang oleh Hedi Slimane dan memiliki tampilan gothic di mana Gaga harus meyakinkan perusahaan rekamannya agar memperbolehkan Gaga untuk "menembak" (membuat keberhasilan) dengan gaya barunya. Komposisi album mengambil inspirasi dari musik gothic dan pertunjukan fesyen. Kritikus kontemporer memberikan tinjauan positif kepada album, dengan mayoritas dari mereka memuji lagu "Bad Romance", "Telephone", dan "Dance in the Dark". Pada beberapa negara album masuk tangga album bersama The Fame sedangkan di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Kanada dan Jepang, album masuk tangga album secara terpisah. Album mencapai sepuluh besar di beberapa pasar besar. Dia mengumumkan The Monster Ball Tour untuk mendukung albumnya, yang dimulai pada 27 November, 2009, dan berlanjut sampai musim semi tahun 2011.Daftar lagu
(*) menunjukkan co-produserPersonil
Sumber:Tangga album dan sertifikasi
= Grafik presesi dan suksesi
=Riwayat rilis
Referensi
the fame
The Crime Is Mine (2023)
No More Posts Available.
No more pages to load.