Toe loop jump (bahasa Indonesia: lompatan
Toe loop) adalah lompatan paling sederhana dalam olahraga seluncur indah. Lompatan
Toe loop ditemukan pada tahun 1920 oleh Bruce Mapes, seorang peseluncur indah profesional Amerika.. Lompatan
Toe loop dilakukan dengan pendekatan ke depan di tepi bagian dalam mata pisau sepatu seluncur; peseluncur kemudian beralih ke posisi menghadap ke belakang sebelum lepas landas yang dilakukan dari tepi mata pisau luar sepatu seluncur bagian kanan belakang peseluncur dan gerigi
Toe-pick sepatu seluncur sebelah kiri. Lompatan keluar dari tepi mata pisau seluncur bagian luar belakang kaki yang sama. Lompatan
Toe loop merupakan lompatan kedua yang paling umum dilakukan dalam kombinasi gerakan lompat di seluncur indah dan sering ditambahkan ke lompatan yang lebih sulit dalam gerakan kombinasi. Lompatan
Toe loop adalah lompatan yang paling sering dicoba oleh peseluncur.
Sejarah
Lompatan
Toe loop merupakan lompatan yang paling sederhana dari enam lompatan yang ada di seluncur indah. Bruce Mapes yang merupakan peseluncur profesional dari Amerika Serikat merupakan penemu lompatan
Toe loop di tahun 1920. Mapes juga kemungkinan menemukan lompatan flip. Dalam kompetisi seluncur indah, poin dasar dari lompatan
Toe loop tunggal adalah 0.40; poin dasar dari lompatan
Toe loop ganda adalah 1.30; poin dasar dari triple lompatan
Toe loop (lompatan
Toe loop yang dilakukan sebanyak tiga kali) adalah 4.20; dan poin dasar dari quadruple lompatan dasar adalah 9.50.
= Daftar yang melakukan lompatan Lutz terbaik
=
Teknik
Lompatan
Toe loop dianggap sebagai lompatan paling sederhana di seluncur indah karena peseluncur tidak hanya menggunakan gerigi
Toe-picks sepatu seluncur mereka untuk mengeksekusinya, tetapi pinggul mereka juga sudah menghadap ke arah mana mereka akan berputar. Lepas landas lompatan
Toe loop menggunakan gerigi
Toe-pick yang dapat menambahkan kekuatan lompatan untuk melakukan putaran di udara. Peseluncur dapat memutar tubuhnya ke kaki yang membantu saat lepas landas untuk mengurangi rotasi yang diperlukan di udara. Lompatan
Toe loop merupakan lompatan kedua yang paling umum dilakukan dalam kombinasi gerakan lompat di seluncur indah dan sering ditambahkan ke lompatan yang lebih sulit dalam gerakan kombinasi. Lompatan
Toe loop juga merupakan lompatan yang paling sering dicoba oleh peseluncur dan "yang paling sering dicurangi saat melakukan lepas landas", atau lompatan di mana putaran pertama dimulai di atas es daripada di udara. Menambahkan
Toe loop ke lompatan kombinasi tidak menambah kesulitan dalam program segmen seluncur indah pendek atau segmen seluncur indah bebas.
Deborah King yang merupakan peneliti seluncur indah bersama rekan-rekannya membagi lompatan
Toe loop menjadi empat gerakan utama dan tiga fase. Gerakan kuncinya adalah:
Toe-pick, atau saat peseluncur menempatkan gerigi
Toe-pick sepatu seluncurnya ke dalam es; lepas landas, atau kontak terakhir yang dilakukan peseluncur dengan es; tinggi maksimum lompatan; dan pendaratan, atau saat peseluncur kembali ke es. Tiga fase tersebut adalah: pendekatan, yang dimulai saat pemain seluncur indah memulai tiga putaran saat memasuki lompatan dan berakhir saat dia memulai tendangan kaki; propulsi, yang dimulai pada gerigi
Toe-pick sepatu seluncur dan berakhir pada lepas landas; dan lompatan, yang dimulai saat lepas landas dan berakhir saat mendarat.
Peseluncur memulai gerakan
Toe loop dengan pendekatan depan di tepi mata pisau sepatu luncur bagian dalam, lalu sebelum lepas landas beralih ke posisi menghadap ke belakang yang dilakukan dari tepi mata pisau sepatu seluncur bagian belakang kanan peseluncur dan gerigi
Toe-pick sepatu seluncur bagian kiri. Lompatan keluar dari tepi mata pisau sepatu seluncur bagian belakang kaki yang sama. peseluncur mendekati bagian kanan belakang tepi mata pisau sepatu seluncur dari pendaratan lompatan sebelumnya bila dilakukan dengan kombinasi, dari tepi luar mata pisau sepatu seluncur bagian kanan ke belakang ke kenan di luar 3 turn atau dari kiri ke depan di luar-belakang kiri di dalam 3 turn diikuti dengan pergantian kaki. Setelah menyelesaikan 3 turn, peseluncur mencapai kaki yang bebas di belakang dan sedikit di luar arah yang mereka tuju, seperti pelompat galah. Kemudian peseluncur akan memposisikan gerigi
Toe-pick sepatu seluncur bagian kiri di permukaan es dengan kaki yang berlawanan yang akan mereka gunakan untuk melakukan pendaratan dan melompat sambil menarik kaki kanan ke belakang dan kek kiri serta menjangkau ke depan dan sekitar dengan bahu dan lengan kanan sehingga peseluncur mencapai putaran. peseluncur menarik lengannya ke dalam tubuh untuk mencapai jumlah putaran yang peseluncur inginkan. peseluncur harus menghadap ke depan dengan kaki yang bebas yang kira-kira sejajar dengan kaki yang digunakan dalam lepas landas dan dengan lengan yang sedekat mungkin dengan tubuh yang membuat kaki dan lengan peseluncur tetap dekat dengan tubuh dan dalam posisi berputar saat lepas landas yang membantu peseluncur mencapai putaran yang lebih cepat di udara.
Ketika King dan rekan-rekannya mempelajari quadruple lompatan
Toe loop di Olimpiade Musim Dingin 2002 di Salt Lake City, Utah, mereka menghitung 71 percobaan quadruple lompatan
Toe loop atau lompatan kombinasi quadruple
Toe loop. Dari jumlah tersebut, ada 33 quadruple lompatan
Toe loop dilakukan tanpa kombinasi dengan lompatan lainnya, 13 di antaranya mendarat dengan mulus, tanpa jatuh, tanpa tangan peseluncur menyentuh es, atau tanpa melangkah keluar dari pendaratan ke kaki lainnya. Mereka juga menemukan bahwa "aspek yang paling signifikan" untuk menyelesaikan lompatan lompatan
Toe loop adalah kemampuan untuk meningkatkan kecepatan putaran saat berada di udara. Mereka menemukan bahwa peseluncur tidak harus meluncur lebih cepat ke lompatan quadruple. Kebanyakan peseluncur "sebenarnya cenderung untuk meluncur lebih lambat ke lompatan quadruple mereka dibandingkan dengan lompatan triple", meskipun perbedaan dalam kecepatan di mana mereka mendekati lompatan triple dan quadruple kecil. King menduga bahwa memperlambat pendekatan mereka ke dalam lompatan adalah karena "kepercayaan diri dan perasaan kontrol dan waktu lompatan" para peseluncur daripada perbedaan dalam cara mereka mengeksekusinya. Kecepatan lepas landas vertikal lebih tinggi untuk quadruple lompatan
Toe loop dan triple lompatan
Toe loop sehingga menghasilkan "lompatan yang lebih tinggi dan lebih banyak waktu di udara untuk menyelesaikan putaran ekstra untuk quadruple
Toe loop". King juga menemukan bahwa peseluncur yang melakukan quadruple
Toe-
loop memulai putaran bahu lebih awal sehingga pinggul dan bahu peseluncur lebih sejajar dengan sumbu yang memanjang. Akibatnya bahu dan pinggul peseluncur berputar lebih seragam.
Catatan
Referensi