Vokal depan ialah jenis
Vokal yang diucapkan dengan letak lidah lebih
depan daripada letak tetapnya. Namun, letaknya itu tak menganggu keluar masuknya udara sehingga tak menciptakan bunyi konsonan.
Vokal depan juga disebut
Vokal cerah karena ia menghasilkan bunyi yang terdengar lebih jernih maupun "cerah" daripada
Vokal belakang.
Pada dasarnya,
Vokal hampir
depan ialah jenis
Vokal depan; meski tiada bahasa yang diketahui membedakan
Vokal depan dan hampir
depan berdasarkan pada letak lidah saja.
Vokal depan yang dibulatkan biasanya diucapkan dengan posisi lidah agak ke tengah (madya). Inilah salah satu alasan mengapa ia ditulis sebelah kanan
Vokal depan takbulat di tabel
Vokal Alfabet Fonetik Internasional (AFI).
Artikulasi
Dalam artikulasi,
Vokal depan, yaitu
Vokal yang diucapkan dengan lidah lebih
depan dari letak tetapnya, berbeda jelas dengan
Vokal ternaik dan
Vokal tertarik. Dalam pengartian ini,
Vokal yang didepankan adalah jenis
Vokal yang pengategoriannya lebih luas daripada yang didaftarkan pada tabel IPA, termasuk [ɪ ʏ], [ɨ ʉ], dan (terkadang)
Vokal tengah madya. Terbukanya maupun tertutupnya suatu
Vokal tak ditentukan melalui letak lidah, melainkan keterbukaan rahang saat mengucapkannya.
Vokal bernaik dan bertarik yang fonemik (yaitu pembedaannya penting dengan
Vokal lain) bisa saja didepankan pengucapannya karena adanya pengaruh konsonan tertentu, misalnya konsonan lelangit dan di beberapa bahasa yaitu konsonan hulu kerongkongan. Misalnya, /a/ bisa saja didepankan pengucapannya menjadi [æ] setelah konsonan /j/ maupun /ħ/.
Daftar ini hanya berisi
Vokal depan yang umum dijumpai pada transkripsi AFI.
= Yang mempunyai simbol tersendiri
=
Vokal depan yang mempunyai simbol tersendiri pada tabel AFI ialah:
Vokal takbulat tertutup
depan [i]
Vokal bulat tertutup
depan [y]
Vokal takbulat hampir tertutup
depan [ɪ]
Vokal bulat hampir tertutup
depan [ʏ]
Vokal takbulat setengah tertutup
depan [e]
Vokal bulat setengah tertutup
depan [ø]
Vokal takbulat setengah terbuka
depan [ɛ]
Vokal bulat setengah terbuka
depan [œ]
Vokal takbulat hampir terbuka
depan [æ]
Vokal takbulat terbuka
depan [a]
Vokal bulat terbuka
depan [ɶ]
= Yang tak mempunyai simbol tersendiri
=
Sedangkan yang lumayan sering dijumpai dalam transkripsi AFI ataupun ada dalam tabel AFI, tapi tak mempunyai simbol tersendiri ialah:
voka tertonjol tertutup
depan [yʷ]
Vokal tertonjol hampir tertutup
depan [ʏʷ]
Vokal tertonjol setengah tertutup
depan [øʷ]
Vokal takbulat tengah
depan [e̞] atau [ɛ̝]
Vokal bulat tengah
depan [ø̞] or [œ̝]
Vokal terkempa tengah
depan [ø̞ʷ] atau [œ̝ʷ]
Vokal terkempa setengah terbuka
depan [œʷ]
Seperti yang ada di atas, pengucapan suatu
Vokal depan dapat ditunjukkan melalui penambahan tanda baca di atas huruf (diakritik), misalnya ⟨i̞⟩, ⟨e̝⟩ atau ⟨ɪ̟⟩ dapat digunakan untuk
Vokal takbulat hampir tertutup
depan.
Pengaruhnya pada konsonan sebelumnya
Dalam sejarah banyak bahasa, misalnya bahasa Prancis dan Jepang,
Vokal depan mereka telah mengubah pengucapan beberapa konsonan mereka menjadi konsonan lelangit atau lebih dekat dengannya. Perubahannya bisa saja bersifat alofonik (tidak begitu penting) ataupun fonemik (yaitu pembedaan atau kejelasan pengucapannya dengan konsonan yang mirip sangatlah penting dan dapat mengubah arti suatu kata jika salah diucapkan).
Pelelangitan ini tampak pada beberapa bahasa Eropa dari sistem ejaan huruf mereka, misalnya pengucapan ⟨c⟩ dan ⟨g⟩ pada hampir semua bahasa Roman, pengucapan ⟨k⟩ dan ⟨g⟩ pada bahasa Norwegia, Swedia, Faroe dan Islandia, dan pengucapan ⟨κ⟩, ⟨γ⟩ dan ⟨χ⟩ pada bahasa Yunani Modern. Terkadang, konsonan yang tak dilelangitkan atau bukan lelangit disebut konsonan keras, sedangkan yang dilelangitkan atau lelangit disebut konsonan lembut.
Berikut ini adalah contoh pelelangitan konsonan karena terpengaruhi
Vokal depan.
Lihat pula
Vokal madya
Vokal belakang
artikulasi relatif
Rujukan