Yeremia 6 (disingkat Yer
6) adalah pasal keenam Kitab
Yeremia dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi
Yeremia bin Hilkia, tentang Yehuda dan Yerusalem, yang hidup pada zaman raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-7 SM.
Teks
Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
Pasal ini dibagi atas 30 ayat.
Berfokus pada nubuat kehancuran Yerusalem yand diawali dengan peringatan bagi orang-orang Benyamin, tetangga
Yeremia, orang Lewi yang tinggal di tanah milik suku Benyamin:
Larilah mengungsi, hai orang-orang Benyamin, dari tengah-tengah Yerusalem! Tiuplah sangkakala di Tekoa, dan naikkanlah asap sebagai tanda di atas Bet-Kerem! Sebab malapetaka telah mengintai dari utara, yakni suatu kehancuran besar.
Naskah sumber utama
Bahasa Ibrani:
Masoretik (abad ke-10 M)
Gulungan Laut Mati: (akhir abad ke-2 SM)
4QJera (4Q70): terlestarikan: ayat 30
Bahasa Yunani:
Septuaginta (abad ke-3 SM)
Versi Theodotion (~180 M)
Struktur
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
Yeremia 6:1–26 = Malapetaka yang akan menimpa Yerusalem dan Yehuda
Yeremia 6:27–30 =
Yeremia menjadi penguji umat
Ayat 1
Larilah mengungsi, hai orang-orang Benyamin, dari tengah-tengah Yerusalem ! Tiuplah sangkakala di Tekoa, dan naikkanlah asap sebagai tanda di atas Bet-Kerem! Sebab malapetaka telah mengintai dari utara, yakni suatu kehancuran besar. (TB)
Ayat 4
"Persiapkanlah perang melawan dia; ayo, marilah kita maju menyerang pada tengah hari!" "Celakalah kita, sebab matahari sudah lingsir, bayang-bayang senja hari sudah memanjang!" (TB)
Ayat 16
Beginilah firman TUHAN: "Ambillah tempatmu di jalan-jalan dan lihatlah, tanyakanlah jalan-jalan yang dahulu kala, di manakah jalan yang baik, tempuhlah itu, dengan demikian jiwamu mendapat ketenangan. Tetapi mereka berkata: Kami tidak mau menempuhnya! (TB)
Umat Allah telah menyimpang dari jalan kebenaran ke penyembahan berhala dan kefasikan, dan Ia memanggil mereka kembali kepada jalan-jalan yang sebelumnya dari perjanjian dan hukum Musa. Demikian pula, gereja harus senantiasa mawas diri untuk melihat apakah telah meninggalkan jalan kuasa Roh dan kebenaran yang diberitakan dalam Perjanjian Baru. Berkat Allah yang penuh akan dinikmati hanya oleh mereka yang meminta, mencari, dan mengetuk memohon yang terbaik dari Allah (bandingkan Lukas 11:5–13) dan yang berkomitmen untuk hidup sesuai dengan pola yang diberikan dalam Perjanjian Baru (lihat Kisah Para Rasul 7:44).
Lihat pula
Bet-Kerem
Tekoa
Bagian Alkitab yang berkaitan: Lukas 11, Kisah Para Rasul 7
Referensi
Pranala luar
(Indonesia) Teks
Yeremia 6 dari Alkitab SABDA
(Indonesia) Audio
Yeremia 6
(Indonesia) Referensi silang
Yeremia 6
(Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk
Yeremia 6
(Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk
Yeremia 6