aturan trapesium rekursif

    Aturan Trapesium Rekursif GudangMovies21 Rebahinxxi LK21

    Aturan Trapesium Rekursif merupakan suatu metode pengintegralan dalam analisis numerik. Di dalam Kalkulus, integral tentu didefinisikan sebagai sebuah limit jumlah Riemann. Selanjutnya, menurut Teorema Dasar Kalkulus integral tersebut dapat dihitung dengan rumus,







    a


    b


    f
    (
    x
    )

    d
    x
    =
    F
    (
    b
    )

    F
    (
    a
    )


    {\displaystyle \int _{a}^{b}f(x)\,dx=F(b)-F(a)}


    Dengan F(x) adalah antiderivatif f(x) (yakni F’(x)=f(x)). Banyak integral tentu yang dapat dihitung dengan rumus tesebut, namun demikian, tidak sedikit integral tentu yang tidak dapat dihitung dengan rumus di atas, hal itu dikarenakan integran f(x)tidak mempunyai antiderivatif yang dapat dinyatakan dalam fungsi-fungsi elementer. Dalam hal ini perhitungan yang dapat dilakukan adalah secara numerik.
    Integrasi numerik merupakan suatu alat utama yang digunakan para ilmuwan untuk mendapatkan nilai-nilai hampiran untuk integral tentu yang tidak dapat diselesaikan secara analitik. Dalam mendapatkan nilai-nilai hampiran integral tentu, digunakan banyak metode, salah satu metode yang dapat digunakan adalah Aturan Trapesium Rekursif. Berikut akan dijelaskan penghitungan integral tentu menggunakan Aturan Trapesium Rekursif.


    Aturan Trapesium Rekursif


    Misalkan



    f


    {\displaystyle f}


    adalah suatu fungsi yang terdefinisi pada



    [
    a
    ,
    b
    ]


    {\displaystyle [a,b]}

    . Misalkan




    a
    =

    x

    0


    <

    x

    1


    <

    x

    2


    <
    .
    .
    .
    <

    x

    n




    {\displaystyle a=x_{0}
    suatu
    partisi sedemikian seihngga




    x

    k


    =

    x

    0


    +
    k
    h


    {\displaystyle x_{k}=x_{0}+kh}


    dengan



    h
    =
    (
    b

    a
    )

    /

    n


    {\displaystyle h=(b-a)/n}

    untuk




    k
    =
    0
    ,
    1
    ,
    2
    ,
    3
    ,
    .
    .
    .
    n


    {\displaystyle k=0,1,2,3,...n}

    . Perhatikan aturan trapesium
    untuk fungsi




    f


    {\displaystyle f}

    terhadap partisi di atas (untuk keperluan
    pembahasan pada bagian ini, kita gunakan notasi kuadratur dengan
    menyertakan cacah dan lebar subinterval),






    T

    n


    (
    f
    ,
    h
    )
    =


    h
    2


    (

    f

    0


    +
    2

    f

    1


    +
    2

    f

    2


    +
    .
    .
    .
    .
    +
    2

    f

    n

    1


    +

    f

    n


    )


    {\displaystyle \ T_{n}(f,h)={\frac {h}{2}}(f_{0}+2f_{1}+2f_{2}+....+2f_{n-1}+f_{n})}





    =


    h
    2


    (

    f

    0


    +

    f

    n


    )
    +
    h
    (

    f

    1


    +

    f

    2


    +
    .
    .
    .
    .
    +

    f

    (


    n

    1
    )
    )


    {\displaystyle ={\frac {h}{2}}(f_{0}+f_{n})+h(f_{1}+f_{2}+....+f_{(}n-1))}





    =


    h
    2


    (

    f

    0


    +

    f

    n


    )
    +
    h



    k
    =
    1


    n

    1



    f

    k




    {\displaystyle ={\frac {h}{2}}(f_{0}+f_{n})+h\sum _{k=1}^{n-1}f_{k}}

    ...................(1)
    Jika lebar setiap subinterval diperkecil separonya, maka didapat






    T

    2
    n


    (
    f
    ,


    h
    2


    )
    =


    h
    4


    (

    f

    0


    +

    f

    2
    n


    )
    +


    h
    2





    k
    =
    1


    2
    n

    1



    f

    k




    {\displaystyle \ T_{2n}(f,{\frac {h}{2}})={\frac {h}{4}}(f_{0}+f_{2n})+{\frac {h}{2}}\sum _{k=1}^{2n-1}f_{k}}





    =


    h
    4


    (

    f

    0


    +

    f

    2
    n


    )
    +


    h
    2





    j
    =
    1


    n

    1



    f

    2
    j


    +


    h
    2





    j
    =
    1


    n



    f

    2
    j

    1




    {\displaystyle ={\frac {h}{4}}(f_{0}+f_{2n})+{\frac {h}{2}}\sum _{j=1}^{n-1}f_{2j}+{\frac {h}{2}}\sum _{j=1}^{n}f_{2j-1}}

    ...................(2)






    T

    2
    n


    (
    f
    ,


    h
    2


    )
    =




    T

    n


    (
    f
    ,
    h

    2


    +


    h
    2





    j
    =
    1


    n



    f

    2
    j

    1




    {\displaystyle \ T_{2n}(f,{\frac {h}{2}})={\frac {T_{n}(f,h}{2}}+{\frac {h}{2}}\sum _{j=1}^{n}f_{2j-1}}

    ...................(3)
    Pada (1) berlaku




    f

    k


    =
    f
    (

    x

    0


    +
    k
    h
    )


    {\displaystyle f_{k}=f(x_{0}+kh)}

    , sedangkan pada
    (2) berlaku




    f

    k


    =
    f
    (

    x

    0


    +
    k
    h

    /

    2


    {\displaystyle f_{k}=f(x_{0}+kh/2}

    ,
    sehingga




    f

    2
    k




    {\displaystyle f_{2k}}

    , pada (2) sama
    dengan




    f

    k




    {\displaystyle f_{k}}

    pada (1). Rumus (3) disebut rumus
    trapesium rekursif. Rumus ini
    memungkinkan penggunaan aturan trapesium majemuk secara efisien, tanpa
    harus menghitung ulang nilai-nilai fungsi di beberapa absis yang sudah
    dihitung sebelumnya. Untuk



    h
    =
    (
    b

    a
    )


    {\displaystyle h=(b-a)}

    , dan




    n
    =
    1
    ,
    2
    ,
    4
    ,
    8
    ,
    16.......


    {\displaystyle n=1,2,4,8,16.......}

    atau




    n
    =

    2

    0


    ,

    2

    1


    ,

    2

    2


    ,

    2

    3


    ,

    2

    4


    ,
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    ,

    2

    k


    .
    .
    .
    .
    .
    .


    {\displaystyle n=2^{0},2^{1},2^{2},2^{3},2^{4},......,2^{k}......}

    Kita
    akan mendapatkan barisan aturan trapesium




    T

    0


    ,

    T

    1


    ,

    T

    2


    ,

    T

    3


    ,
    .
    .
    .
    .
    .

    T

    k


    ,
    .
    .
    .
    .


    {\displaystyle T_{0},T_{1},T_{2},T_{3},.....T_{k},....}

    dengan,





    T

    0


    =

    T

    1


    (
    f
    ,
    h
    )
    =


    h
    2


    (
    f
    (
    a
    )
    +
    f
    (
    b
    )
    )


    {\displaystyle T_{0}=T_{1}(f,h)={\frac {h}{2}}(f(a)+f(b))}


    dan,




    T

    k


    =

    T


    2

    k




    (
    f
    ,


    h

    2

    k




    )


    {\displaystyle T_{k}=T_{2^{k}}(f,{\frac {h}{2^{k}}})}

    , k=1,2,3,...
    yang memenuhi hubungan




    T

    k
    +
    1


    =



    T

    k


    2


    +


    h

    2

    k
    +
    1







    j
    =
    1



    2

    k





    f

    2
    j

    1




    {\displaystyle T_{k+1}={\frac {T_{k}}{2}}+{\frac {h}{2^{k+1}}}\sum _{j=1}^{2^{k}}f_{2j-1}}

    ,
    dengan




    f

    1


    =
    f
    (
    a
    +
    i
    (


    h

    2

    k
    +
    1




    )


    {\displaystyle f_{1}=f(a+i({\frac {h}{2^{k+1}}})}

    ............... (4)


    Langkah-langkah Aturan Trapesium Rekursif


    Dalam menghitung hampiran






    a


    b


    f
    (
    x
    )

    d
    x


    {\displaystyle \int _{a}^{b}f(x)\,dx}

    dengan aturan trapesium rekursif, kita lakukan langkah-langkah sebagai berikut;




    h
    =
    b

    a


    {\displaystyle h=b-a}






    T

    0


    =


    h
    2


    (
    f
    (
    a
    )
    +
    f
    (
    b
    )
    )


    {\displaystyle T_{0}={\frac {h}{2}}(f(a)+f(b))}






    T

    1


    =



    T

    0


    2


    +


    h
    2



    f

    1




    {\displaystyle T_{1}={\frac {T_{0}}{2}}+{\frac {h}{2}}f_{1}}






    T

    2


    =



    T

    1


    2


    +


    h
    4


    (

    f

    1


    +

    f

    3


    )


    {\displaystyle T_{2}={\frac {T_{1}}{2}}+{\frac {h}{4}}(f_{1}+f_{3})}






    T

    3


    =



    T

    2


    2


    +


    h
    8


    (

    f

    1


    +

    f

    3


    +

    f

    5


    )


    {\displaystyle T_{3}={\frac {T_{2}}{2}}+{\frac {h}{8}}(f_{1}+f_{3}+f_{5})}


    .
    .
    .
    dst


    Contoh Penghitungan Integral Menggunakan MATLAB


    Misalkan kita akan menghitung integral






    1


    5


    f
    (
    x
    )

    d
    x


    {\displaystyle \int _{1}^{5}f(x)\,dx}

    ,dengan menggunakan Aturan Trapesium Rekursif. Untuk lebih memudahkan penghitungan dalam MATLAB, telebih dahulu kita buat fungsi dalam M file, berikut fungsinya

    function Tn=trapesiumrekursif(f,n,a,b)
    h=b-a;
    if n==0, Tn=h*(f(a)+f(b))/2;
    else if n>0,

    index=[1:2:2^n-1];

    x=a+h*index/(2^n);

    F=f(x);

    Jf=sum(F);

    Tn=trapesiumrekursif(f,n-1,a,b)/2+Jf*h/(2^n);

    end

    end

    Kita simpan fungsi ini dalam file trapesiumrekursi.m
    untuk menghitung integral yang dimaksud, kita tinggal memasukan fungsinya dalam command window MATLAB, berikut caranya;
    >> f=inline(‘exp(x)’)
    kemudian akan munncul hasil sebagai berikut
    f =

    Inline function:
    f(x) = exp(x)

    selanjutnya kita panggil fungsi fungsi trapesiumrekursif,
    >> T=[];
    >> for n=0:10,
    Tn=trapesiumrekursif(f,n,1,5);
    T=[T;n Tn];
    end
    Selanjutnya kita tampilkan nilai T
    >> T
    kemudian akan muncul hasil sebagai berikut,
    T =

    0 302.2629
    1.0000 191.3025
    2.0000 157.6385
    3.0000 148.7176
    4.0000 146.4529
    5.0000 145.8845
    6.0000 145.7423
    7.0000 145.7067
    8.0000 145.6978
    9.0000 145.6956
    10.0000 145.6951

    Maksud dari tabel penghitungan MATLAB di atas adalah, kolom pertama menyatakan nilai-nilai n, dan kolom kedua menyatakan Tn.


    Daftar Pustaka


    Sahid. 2005. Pengantar Komputasi Numerik dengan MATLAB. ANDI, Yogyakarta

Kata Kunci Pencarian: aturan trapesium rekursif