1 Korintus 14 (atau "I
Korintus 14", disingkat "1Kor
14") adalah bagian surat rasul Paulus yang pertama kepada jemaat di
Korintus dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Dikarang oleh rasul Paulus dan Sostenes di Efesus.
Teks
Surat aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
Sejumlah naskah kuno tertua terlestarikan yang memuat salinan pasal ini antara lain:
Codex Vaticanus (~325-350 M)
Codex Sinaiticus (~330-360 M)
Papirus 123 (abad ke-4; terlestarikan: ayat 31-34)
Codex Alexandrinus (~400-440 M)
Codex Freerianus (~450 M; terlestarikan: ayat 12-13, 22, 32-33)
Codex Claromontanus (~550 M)
Pasal ini dibagi atas 40 ayat.
Berisi pengajaran mengenai karunia roh.
Struktur
Pembagian isi pasal:
1 Korintus 14:
1–25 = Sekali lagi tentang karunia Roh
1 Korintus 14:26–40 = Peraturan dalam pertemuan Jemaat
Ayat 2
"Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia."
Jemaat
Korintus telah melebih-lebihkan kepentingan karunia bahasa roh dalam ibadah umum sehingga mereka mementingkannya lebih dari karunia yang lain. Apa lagi, mereka menjalankannya tanpa penafsiran. Paulus berusaha membenahi penyalahgunaan ini dengan jalan menunjukkan bahwa bahasa roh tanpa penafsiran sama sekali tidak menguntungkan dalam ibadah umum. Garis besar pasal ini adalah sebagai berikut:
Nubuat lebih membangun jemaat daripada bahasa roh yang tidak ditafsirkan (
1 Korintus 14:
1–4).
Nubuat dan bahasa roh dengan penafsiran sama pentingnya bagi jemaat (
1 Korintus 14:5).
Berkata-kata dengan bahasa roh tanpa penafsiran dalam kebaktian tidak menguntungkan orang lain (
1 Korintus 14:6–12).
Mereka yang berkata-kata atau berdoa dengan bahasa roh dalam jemaat harus berusaha untuk membangun jemaat dengan berdoa agar diberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu (
1 Korintus 14:13).
Dalam kehidupan pribadi Paulus, berkata-kata dengan bahasa roh kepada Allah merupakan suatu sarana yang penting dalam penyembahan dan pertumbuhan rohani (
1 Korintus 14:
14–19).
Nubuat lebih berguna daripada bahasa roh yang tidak ditafsirkan karena nubuat menimbulkan keinsafan akan dosa dan pengetahuan akan kehadiran Allah (
1 Korintus 14:20–25).
Berkata-kata dengan bahasa roh dan bernubuat harus diatur supaya ketertiban terpelihara dalam jemaat (
1 Korintus 14:26–40).
Pada dasarnya ada dua cara untuk memahami ayat ini:
Beberapa orang percaya bahwa ayat ini menunjukkan bahwa penggunaan utama bahasa roh, baik dalam jemaat maupun secara pribadi, adalah terutama untuk berbicara kepada Allah dan bukan kepada manusia. Ketika bahasa roh ditujukan kepada Allah, maka pembicara itu sedang berhubungan dengan Allah oleh Roh Kudus dalam bentuk doa, pujian, nyanyian, ucapan berkat, dan ucapan syukur. Yang diucapkan itu adalah "hal-hal yang rahasia", yaitu hal-hal yang tidak dapat dipahami oleh pembicara itu dan oleh para pendengar (
1 Korintus 14:2,13–17). Penafsiran ucapan (
1 Korintus 14:5,13) dalam bahasa roh itu mengizinkan jemaat untuk masuk ke dalam manifestasi dari penyembahan yang dipimpin Roh sehingga mereka dapat berkata "Amin" (
1 Korintus 14:16) kepada doa atau pujian yang diilhami Roh (
1 Korintus 14:16; juga
1 Korintus 14:6).
Pada pihak lain, pernyataan Paulus itu bisa berarti bahwa hanya Allah yang mengerti bahasa roh kecuali itu ditafsirkan (
1 Korintus 14:5). Implikasinya adalah bahwa bahasa roh, bila ditafsirkan, diarahkan kepada manusia. Pandangan ini didukung oleh pernyataan Paulus yang menyatakan bahwa berkata-kata dengan bahasa roh tidak diucapkan kepada manusia karena "tidak ada seorang pun yang mengerti" (
1 Korintus 14:6).
Lihat pula
Glossolalia
Penafsiran bahasa roh
Bagian Alkitab lain yang berkaitan:
1 Korintus 12,
1 Korintus 13
Referensi
Pranala luar
(Indonesia) Teks
1 Korintus 14 dari Alkitab SABDA
(Indonesia) Audio
1 Korintus 14
(Indonesia) Referensi silang
1 Korintus 14
(Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk
1 Korintus 14
(Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk
1 Korintus 14