Drs. H.
Abdurrahman Sayoeti gelar Ratuintan Noto Menggolo (5 Mei 1933 – 22 Mei 2011) adalah Gubernur Jambi dua periode sejak 1989 hingga 1999. Sebelumnya, Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jambi dua periode sejak 1979 hingga 1989.
Latar belakang
Abdurrahman Sayoeti lahir di kelurahan Mudung Laut, Pelayangan, Jambi, 5 Mei 1933. Rumah bertiang kayu dan berdinding papan dengan gaya arsitektur khas Jambi, yang dimiliki warga Seberang kebanyakan, disanalah tempat
Sayoeti kecil tumbuh. Hingga kini rumah yang bersejarah itu masih berdiri kokoh, tepat dibelakang sanggar batik Jambi.
Sayoeti adalah anak seorang Ulama, dan tokoh kharismatik yang cukup disegani. Ayahnya bernama H. Muhammad Jakfar yang akrab di panggil hoof penghulu jabatan yang diberikan oleh Hindia Belanda untuk seorang ulama islam sebagai wali hakim, dan termasuk dalam urusan menentukan rukyatul hilal. Sedangkan ibunya bernama Hj. Mahani.O
Sayoeti kecil adalah anak kedua, dari tujuh bersaudara yakni Ahmad Rifa’i,
Abdurrahman Sayoeti, Siti Khodijah, Muhammad Zaki, Siti Amna, Siti Zinab, dan si bungsu Fachruddin Razi.
Sejak kecil,
Sayoeti dididik dengan ketat, tentang pemahaman agama, terutama hal yang berkaitan tentang Al-qur’an, membaca dan memahami isi yang terkandung dalam kitab suci umat Islam, namun tak lantas orang tuanya mengabaikan
Sayoeti untuk menuntut ilmu dunia. Ketika pagi
Sayoeti kecil menuntut ilmu di Sekolah Rakyat (SR) kelurahan Olak Kemang, dan sore harinya ia mengaji di Madarasah Nurul Iman.
Sayoeti kecil lebih suka hidup sederhana meski kedua orangtuanya dikenal sebagai orang yang berkecukupan secara ekonomi waktu itu. Bahkan masa kecil
Sayoeti bersekolah dulu , saat itu masa-masa sulit, ia bersekolah dengan pakaian celana karung. Sejak kecil
Sayoeti tidak ingin hidup berpangku tangan kepada orang tuanya, jiwanya lebih memilih untuk hidup sederhana.
Sayoeti dibesarkan dalam basis sosial keagamaan, ia dibesarkan dalam pendidikan agama yang luas, sang ayah, tidak saja dikenal sebagai seorang yang alim, juga sebagai seorang pembimbing agama yang modern, dan tokoh masyarakat yang disegani, termasuk penjajah Belanda waktu itu.
Riwayat pendidikan
Sekolah Rakyat (SR) Jambi
Hollandsch-Indische School (HIS) (sekolah Belanda untuk bumiputera)
SMEA Yogyakarta (1954)
Diploma Satu (D-I) jurusan bahasa di Yogyakarta
S1 Universitas Indonesia (UI) jurusan Ekonomi Koperasi (1964)
Riwayat pekerjaan
Sekretaris Wilayah Daerah tingkat I Jambi (1969)
Wakil Gubernur Jambi (1979–1984)
Wakil Gubernur Jambi (1984–1989)
Gubernur Jambi (1989–1994)
Gubernur Jambi (1994–1999)
Penghargaan
Bintang Mahaputera Utama (14 Agustus 1997)
Referensi