Dalam Kekristenan, istilah "
Air Hidup" (bahasa Yunani: ὕδωρ ζωῆς hydōr zōēs) secara spesifik muncul dalam Kitab Wahyu (Wahyu 21:6 dan Wahyu 22:1), serta Injil Yohanes. Dalam referensi tersebut, istilah
Air Hidup merujuk kepada Roh Kudus.
Firman yang terdapat pada Yohanes 4:10–26 terkadang disebut sebagai Amanat
Air Hidup. Referensi dalam Injil Yohanes tersebut juga diinterpretasikan sebagai
Air Hidup.
Istilah tersebut juga digunakan ketika
Air dituangkan saat doa Pembaptisan, yakni doa yang ditujukan kepada Roh Kudus, misalnya: "Berilah daya untuk menjadi
Air Hidup".
Kitab Wahyu
Rujukan untuk
Air Hidup dalam Wahyu 21:6 muncul dalam konteks Yerusalem Baru dan berbunyi:
"Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata
Air kehidupan." Wahyu 22:1 kemudian menyatakan: "Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai
Air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu."
Referensi Wahyu tersebut diinterpretasikan sebagai Roh Kudus. Katekismus Gereja Katolik, item 1137, menganggap perkataan tersebut sebagai "salah satu lambang terindah dari Roh Kudus".
Lihat pula
Amanat Roti
Hidup
Hidup abadi (Kekristenan)
Amanat Perpisahan
Kehidupan Yesus dalam Perjanjian Baru
Tujuh Roh Allah
Air kehidupan
Referensi
SHPAVTRBHU dalam translate kalimat menunjukkan : Kitab Suci - Bait suci - Tempat suci - Mata
Air -
Air mengalir - Musim semi - Roh Kudus. Merujuk dalam terjemahan Hindi.