- Source: Aktor pemeran Soekarno
Di kancah perfilman, hiburan televisi, dan panggung teater Indonesia, ada beberapa aktor pemeran Bung Karno. Semua aktor tersebut, tentu saja bermain dalam film dan panggung pertunjukan yang berbeda. Kebanyakan aktor itu, ketika mendapatkan tawaran merasa bangga karena memerankan tokoh besar, pahlawan proklamator, bapak pendiri bangsa, sekaligus presiden pertama Republik Indonesia.
Latar belakang
Karakter Bung Karno yang begitu kuat dan karismatik membuatnya sangat menarik untuk diangkat ke dalam sebuah karya seni, terutama lewat media film. Bahkan tak hanya di film-film Indonesia, beberapa film luar negeri pun pernah menampilkan karakter Bung Karno. Namun demikian, bukan hal mudah untuk memerankan sosok Bung Karno. Ada banyak pertimbangan yang harus dilakukan untuk memilih pemeran Soekarno. Selain kemampuan akting atau ada persamaan fisik, terkadang izin dari pihak keluarga Soekarno juga masuk dalam pertimbangan. Namun ada juga aktor yang belum sempat mendapat persetujuan dari keluarga, tapi tetap ditunjuk sebagai pemeran Bung Karno.
Para pemeran
Umar Kayam, dua kali tampil sebagai Soekarno. Pertama pada film Pengkhianatan G 30 S/PKI yang rilis tahun 1984, selanjutnya pada film Djakarta 1966. Keterlibatan Umar di dua film ini di bawah arahan sutradara Arifin C. Noer. Secara fisik, Umar tidak terlalu mirip dengan Bung Karno, namun karena memiliki pengalaman di dunia keaktoran, budayawan dan sastrawan ini mampu menampilkan dengan cukup baik.
Baim Wong, dua kali memerankan sebagai Bung Karno dalam film televisi Ketika Bung di Ende (2013) yang hanya ditayangkan di TVRI, Jenderal Soedirman (2015) yang dibintangi Adipati Dolken. Di film kedua ini, karakter Bung Karno bukan sebagai pemeran pendukung.
Soultan Saladin, tampil sebagai Bung Karno dalam film Gie (2005), disutradarai oleh Riri Riza.
Imam Wibowo, tampil berperan sebagai Soekarno dalam film Soegija arahan Garin Nugroho, Ruma Maida, dan Sang Kiai.
Ario Bayu, Setelah tampil sekilas di beberapa film, Soekarno kemudian 'bersolo karier'. Aktor Ario Bayu terpilih untuk melakoni peran sebagai proklamtor kemedekaan tersebut. Namun sayang, akting Ario justru menuai kritikan. Bahkan nama Anjasmara muncul sebagai saingan yang disebut-sebut lebih cocok untuk berperan sebagai Soekarno.
Tio Pakusadewo, dalam film Pantja Sila: Cita-Cita & Realita. Dalam film berdurasi sekitar 78 menit, ini hanya diisi dengan akting Tio berpidato dengan gaya orasi sang Founding Father.
Anjasmara. Beda dengan pemeran Soekarno lainnya, Anjasmara punya hubungan cukup dekat dengan keluarga Bung Karno. Anjas adalah anak tiri Rachmawati Soekarnoputri, salah seorang putri dari Bung Karno. Anjas pun termasuk aktor yang paling sering memerankan Bung Karno. Setidaknya tiga kali membawakan peran Bung Karno. Yang pertama, di sebuah FTV yang disutradarai Garin Nugroho dan ikut dibintangi David Chalik sebagai pemeran Bung Hatta. Yang kedua, Anjas tampil dalam sebuah pertunjukkan wayang pada tahun 2011 sebagai Bung Karno. Setahun kemudian, Anjas kembali berperan sebagai Bung Karno di panggung teater. Pergelaran yang memadukan seni drama, tari dan musik itu digagas dan diproduseri oleh Rachmawati Soekarnoputri. Mungkin karena itu, Rachmawati memprotes keputusan Hanung Bramantyo yang memilih Ario Bayu untuk memerankan ayahnya di film Soekarno (2013), bukan memilih Anjasmara. Pada tahun 2023, Anjasmara kembali tampil sebagai Bung Karno dalam film biopik Buya Hamka.
Mike Emperio dalam The Year of Living Dangerously (1982). Salah satu kemunculan paling awal tokoh Presiden Soekarno di film fiksi ternyata ada dalam sebuah film produksi kolaborasi Australia dan Hollywood. The Year of Living Dangerously karya Peter Weir ini mengisahkan tentang seorang wartawan Australia yang ditugaskan meliput di Jakarta ketika terjadi gejolak politik di Indonesia tahun 1965. Tokoh Sukarno yang menjabat Presiden RI pada era tersebut dimainkan oleh aktor asal Filipina, Mike Emperio, yang hanya muncul sebentar dalam dua adegan tanpa dialog.
Martin Schwab dalam film Soekarno Blues (1999). Soekarno Blues adalah film fiksi karya Hans Hylkema yang tayang perdana di televisi Belanda. Tokoh Soekarno dalam film ini dimainkan oleh aktor Belanda keturunan Indonesia, Martin Schwab, yang sebelumnya juga pernah memerankan peran orang Indonesia zaman kemerdekaan di film Oeroeg.
Donny Damara dalam film Tjinta Fatma (2007). Aktor dan mantan model, Donny Damara, juga pernah memerankan tokoh Soekarno. Donny mendapat peran tersebut dalam sebuah film televisi berjudul Tjinta Fatma yang tayang di Trans 7 pada tahun 2007, yang turut digarap oleh salah satu putra Soekarno, Guruh Soekarnoputra. Film ini mengisahkan tentang masa pembuangan Soekarno di Bengkulu, khususnya tentang prahara cinta antara Soekarno dengan istrinya, Inggit Ganarsih, dan gadis yang kemudian jadi istri keduanya, Fatmawati.
Emir Mahera dalam film Soekarno(film), sebagai Soekarno kecil ketika masih bernama Kusno.
Rachmat Kartolo dalam drama yang diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki, tentang kehidupan Soekarno dari mulai kecil sampai dewasa.
Eddy Sud. Pada tahun 1970-an, seorang produser ingin mengangkat kisah cinta Sukarno dan Inggit Garnasih ke layar lebar. Untuk memerankan tokoh Sukarno, dipilihlah aktor senior dan pelawak Eddy Sud. Dari segi fisik, akting dan tampilan, Eddy Sud memang mirip dengan mantan presiden Indonesia ini. Namun sayang, film ini tidak bisa diangkat ke layar lebar karena ada kendala teknis dan politik. Eddy Sud yang menjadi pilihan utama tidak bisa bermain karena produksi terpaksa dibatalkan.
Deva Mahenra mengambarkan Soekarno pada film produksi tahun 2015, Guru Bangsa: Tjokroaminoto, sebuah film biografi Oemar Said Tjokroaminoto, seorang nasionalis yang dianggat sebagai mentor bagi para pemimpin dalam perjuangan bangsa menuju kemerdekaan, termasuk Soekarno sendiri.
Lihat pula
Soekarno
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Aktor pemeran Soekarno
- Soekarno M. Noor
- Soekarno
- Jeje Soekarno
- Pemeran
- Soekarno (film)
- Nadia Soekarno
- Suti Karno
- Tino Karno
- Rano Karno
- Citra Award for Best Actor
- Suharto
- 2018 in Indonesia