Provinsi
Jambi, terdapat 7 jenis
Bahasa yang digunakan oleh penduduknya, yaitu
Bahasa Bajau Tungkal Satu, Banjar, Bugis, Jawa, Kerinci, Melayu, dan Minangkabau. Tidak menutup kemungkinan bahwa masih terdapat
Bahasa yang belum terpetakan karena melihat dari luas wilayah, batas wilayah, sejarah, hingga perkembangan Provinsi
Jambi.
Bahasa-
Bahasa yang ada
di daerah
Jambi sejalan dengan penyebaran penduduknya, sehingga bahasanya ditemukan pada daerah tertentu dan memiliki ciri khas dialeknya masing-masing.
Dari sekian banyak
Bahasa,
Bahasa Melayu merupakan
Bahasa asli provinsi
Jambi.
Bahasa Melayu yang dominan digunakan masyarakat provinsi
Jambi adalah
Bahasa Melayu
Jambi.
Bahasa Melayu
Jambi juga sebagai pemersatu dialek
Bahasa Melayu
di daerah setiap kabupaten/kota dan juga digunakan untuk berinteraksi antar suku yang ada
di Provinsi
Jambi
Bahasa Bajau Tungkal Satu
Bahasa Bajau Tungkal Satu merupakan
Bahasa yang dituturkan
di Desa Tungkal Satu, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Dari hasil hitungan dialektometri, isolek
Bahasa ini memiliki persentase 81 hingga 100 persen jika dibandingkan dengan
Bahasa Kerinci.
Bahasa Bajau Tungkal Satu ini juga berbeda jika dibandingkan dengan
Bahasa Bajo yang ada
di Pulau Sulawesi dengan persentase perbedaannya sebesar 85,5 persen.
Bahasa Banjar yang ada
di Provinsi
Jambi dituturkan
di Desa Parit Pudin, Kecamatan Pangabuan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat; Desa Pembengis, Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat; serta Desa Sungairambut, Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Bahasa Banjar ini memiliki tiga dialek yang digunakan oleh masyarakat, yaitu dialek Paritpudin, dialek Pembengis, dan dialek Sungairambut. Jika dilihat dari hasil perhitungan dialektometri, ketiga dialek tersebut memiliki perbedaan sekitar 53,75 hingga 56 persen. Sedangkan, perbedaan
Bahasa Banjar yang ada
di Kalimantan Selatan dan yang ada
di Jambi sekitar 72,75 persen.
Masyarakat yang ada
di Provinsi
Jambi juga menggunakan
Bahasa Bugis untuk kesehariannya.
Bahasa ini ditemukan
di Desa Sungai Jambat, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur; Kelurahan Kampunglaut, Kecamatan Kuala
Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur; serta Desa Tangkit, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro
Jambi. Persentase perbedaan
Bahasa Bugis dengan
Bahasa Bajau Tungkal Satu, Kerinci, maupun Melayu adalah 81 hingga 100 persen.
Masyarakat
Jambi juga menggunakan
Bahasa Jawa pada beberapa daerah seperti Kelurahan Senyerang, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat; Desa Rantau Jaya, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur; Desa Pematang Kancil, Pemenang, Kabupaten Merangin; Desa Semaran, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun. Dilihat dari jumlah daerah yang menggunakan
Bahasa Jawa, dialek yang digunakan
di setiap daerah tersebut berbeda-beda. Terdapat lima dialek yang digunakan yaitu dialek Senyerang, dialek Rantau Jaya, dialek Pematang Kancil, Kuala Tungkal, serta dialek Semarandan.
Sesuai dengan namanya,
Bahasa Kerinci ini digunakan oleh masyarakat yang tinggal
di Kabupaten Kerinci, meliputi Desa Pengasih Lama, Kecamatan Bukitkerman; Desa Koto Tuo Ujung Pasir; Desa Seleman, Kecamatan Danau Kerinci; Desa Hiang Tinggi, Kecamatan Sitinjau Laut; Desa Koto Lebu dan Desa Koto Loko, Kecamatan Pondong Tinggi; Desa Sungaiabu, Kecamatan Kerinci; Desa Belui, Kecamatan Air Hangat Timur; serta Desa Mukai Tinggi dan Desa Sung Betung Ilir, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci. Terdapat tujuh dialek
Bahasa Kerinci yang digunakan, yaitu dialek Gunung Raya, dialek Danau Kerinci, dialek Sitinjau Laut, dialek Sungai Penuh, dialek Pembantu Sungai Tutung, dialek Belui Air Hangat, serta dialek Gunung Kerinci. Perbedaan dari ketujuh dialek ini sekitar 51 hingga 65,5 persen dan memiliki perbedaan sebesar 81 hingga 100 persen jika dibandingkan dengan
Bahasa Bengkulu dan
Bahasa Minangkabau.
Bahasa Melayu
Jambi merupakan
Bahasa asli Provinsi
Jambi dan memiliki delapan dialek meliputi dialek Tanjung Jabung Timur, dialek Kota
Jambi, dialek Muaro
Jambi, dialek Batanghari, dialek Tebo, dialek Bungo, dialek Sarolangun, serta dialek Merangin.
Bahasa Melayu ini digunakan untuk berinteraksi antar suku yang ada
di Provinsi
Jambi. Perbedaan setiap dialek dalam
Bahasa Melayu adalah 51 hingga 80 persen.
Provinsi
Jambi merupakan daerah yang berbatasan dengan daerah Sumatera Barat, sehingga terdapat
Bahasa Minangkabau yang digunakan masyarakat.
Bahasa ini digunakan oleh masyarakat yang berada
di Desa Pelawan, Kecamatan Pelawan; Desa Tanjung Raden, Kecamatan Danau Teluk; serta Desa Rantau Panjang, Kecamatan Batang Asai Kabupaten Sarolangun. Perbedaan dialek
Bahasa yang digunakan oleh masyarakat
Jambi dengan masyarakat Sumatera Barat mencapai 62,25 persen, sehingga menandakan bahwa
Bahasa yang digunakan memiliki dialek yang berbeda dengan masyarakat Sumatera Barat.
Khusus daerah Tanjung Jabung
Pada daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat terdapat beberapa suku pendatang, yakni suku Banjar, Jawa, Bajau, dan Bugis. Sedangkan untuk Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdapat tiga suku pendatang, yakni suku Bugis, Jawa, dan Banjar.
Referensi