Andrea Pirlo (pelafalan dalam bahasa Italia: [anˈdrɛːa ˈ
Pirlo]; lahir 19 Mei 1979) adalah pelatih dan mantan pemain sepak bola profesional Italia yang sekarang menjadi pelatih kepala klub Serie B, Sampdoria. Ia dianggap sebagai salah satu deep-lying playmaker terhebat yang pernah ada,
Pirlo terkenal karena visi, kontrol bola, teknik, kreativitas, operan, dan kemampuan tendangan bebasnya.
Pirlo memulai karier klubnya pada tahun 1995 sebagai gelandang serang dengan klub Brescia, menjuarai Serie B pada tahun 1997. Ia menandatangani kontrak dengan klub Serie A, Inter Milan setahun kemudian, tetapi karena waktu bermain yang ia dapatkan terbatas dan sempat dipinjamkan ke beberapa klub membuat dirinya pindah menyeberang ke klub rival sekota AC Milan pada tahun 2001. Di sana,
Pirlo matang menjadi pemain kelas dunia, dan ia kemudian memenangkan dua gelar Serie A, dua Liga Champions UEFA, dua Piala Super UEFA, satu Piala Dunia Antarklub FIFA, satu Coppa Italia, dan satu gelar Supercoppa Italiana. Ia pindah ke Juventus pada 2011, di mana ia berhasil memenangkan empat gelar Serie A berturut-turut, dua gelar Supercoppa Italiana, dan satu Coppa Italia. Pada 2015,
Pirlo bergabung dengan klub Liga Utama Sepak Bola Amerika Serikat (MLS) New York City FC, di mana ia bermain selama dua tahun sebelum akhirnya pensiun pada 2017.
Pada level internasional,
Pirlo bermain dalam 116 pertandingan untuk tim nasional sepak bola Italia, merupakan penampilan kelima terbanyak sepanjang masa. Ia membuat debut seniornya pada tahun 2002, dan menjadi kapten bagi negaranya saat meraih medali perunggu di Olimpiade 2004.
Pirlo berperan penting dalam kemenangan Italia pada Piala Dunia FIFA 2006, ia meraih Bola Perunggu dan terpilih masuk ke dalam Tim Terbaik Turnamen. Ia mengulangi kesuksesan yang sama saat ia memimpin Italia ke final Kejuaraan Eropa UEFA 2012.
Pirlo juga mewakili negaranya pada Kejuaraan Eropa UEFA 2004 dan 2008, Piala Dunia FIFA 2010 dan 2014, serta Piala Konfederasi FIFA 2009 dan 2013.
Pirlo berada diurutan keempat sebanyak lima kali dalam penghargaan Playmaker Terbaik Dunia IFFHS antara tahun 2006 hingga 2015. Ia menempati posisi keempat pada Penghargaan Pemain Terbaik UEFA di Eropa tahun 2011, dan posisi ketujuh pada tahun 2015. Ia dinobatkan sebagai Serie A Footballer of the Year sebanyak tiga kali dan terpilih masuk ke dalam Serie A Team of the Year sebanyak empat kali.
Pirlo terpilih masuk ke dalam UEFA Team of the Year pada 2012, Skuad Terbaik Liga Champions UEFA pada 2015, dan merupakan bagian dari FIFPro World XI pada 2006. Ia juga menempati posisi ketujuh 2007 FIFA World Player, finis sepuluh besar sebanyak tiga kali pada penghargaan Ballon d'Or, dan dinobatkan sebagai MLS All-Star pada 2016. Pada 2019, namanya masuk ke dalam Italian Football Hall of Fame.
Setelah pensiun,
Pirlo ditunjuk sebagai pelatih kepala di klub Serie C, Juventus U-23 pada 30 Juli 2020. Ia dipercayakan untuk melatih Juventus sembilan hari kemudian, dan berhasil memenangkan Coppa Italia dan Supercoppa Italiana di musim debutnya, sebelum akhirnya dipecat pada 2021.
Karier klub
= Tahun awal
=
Pada tahun 1995, pada usia 16,
Pirlo melakukan debut untuk Brescia melawan Reggina. Setelah menembus tim utama Brescia,
Pirlo telah dibeli oleh pelatih Inter Milan, Mircea Lucescu.
Pirlo tidak mampu untuk masuk ke skuat pertama, bagaimanapun, dan Inter finis di posisi kedelapan pada musim Serie A 1998–99. Inter meminjamkan
Pirlo ke Reggina untuk musim 1999-2000. Setelah musim yang mengesankan, ia kembali ke Inter, tapi sekali lagi tidak dapat masuk ke tim pertama, ia hanya membuat empat kali penampilan di liga dan menghabiskan paruh kedua musim itu dengan dipinjamkan ke mantan klubnya, Brescia.
= AC Milan
=
Setelah tiga musim di Inter,
Pirlo dijual ke tim rival, AC Milan seharga 33 juta lira Italia (€ 17.043.078) pada 30 Juni 2001. Biaya transfernya sebagian didanai oleh pergerakan Dražen Brnčić yang ditransfer dari Milan ke Inter untuk biaya yang tidak diungkapkan.
Di Milan ia membuat langkah besar dalam perkembangannya untuk menjadi pemain kelas dunia, dan salah satu deep-lying playmaker yang terbaik dan spesialis set-piece di dunia. Bersama Milan, ia memenangkan dua gelar Serie A dan merupakan bagian integral dari lini tengah Rossoneri; ia juga memenangkan dua Liga Champions pada 2003 dan 2007 (memberi assist untuk gol pertama Filippo Inzaghi) di bawah pelatih Carlo Ancelotti, dan juga mencapai final pada tahun 2005. Selama periode ini, Milan juga finis sebagai runner up di Serie A di musim 2004-05 dan musim 2005-06 (sebelum pengurangan 30 poin karena keterlibatan mereka dalam skandal Calciopoli 2006), serta menjadi runner-up Supercoppa Italiana 2003, di mana
Pirlo mencetak gol penalti pada perpanjangan waktu dan pada babak adu penalti. Dalam turnamen Liga Champions 2004-05,
Pirlo menjadi salah satu pengumpan gol kedua tertinggi dengan empat assist. Ia juga memenangkan Coppa Italia, satu Supercoppa Italiana dan dua Piala Super UEFA selama waktunya dengan Milan antara 2003 dan 2007, serta gelar pertama mereka di Piala Dunia Antarklub FIFA pada tahun 2007. Insiden yang paling tidak bisa dilupakan adalah ketika ia gagal mencetak gol lewat titik penalti pada Final Liga Champions UEFA 2005, tendangannya diselamatkan oleh Jerzy Dudek, mereka kalah dalam adu penalti atas Liverpool, setelah sebelumnya Liverpool sukses mencetak tiga gol penyeimbang kedudukan di babak kedua waktu normal. Padahal
Pirlo sebelumnya, memberi assist bagi gol pembuka Paolo Maldini di laga final, setelah 50 detik pertandingan belangsung lewat umpan dari tendangan bebasnya.
Pirlo memulai kariernya sebagai gelandang bertahan sampai pelatih Carlo Mazzone memberinya peran sebagai playmaker di Brescia, bersama Roberto Baggio yang menjadi gelandang serang. Sebuah momen penting dalam kariernya di Brescia adalah ketika umpan panjangnya membantu gol penyeimbang dari Baggio saat melawan Juventus di Stadion delle Alpi, pada tahun 2001. Fatih Terim dan Carlo Ancelotti mengembangkan lebih lanjut peran ini di Milan, memungkinkan
Pirlo bermain bersama gelandang serang berbakat lainnya, seperti Rivaldo, Rui Costa dan akhirnya Kaka, menggantikan kekosongan yang ditinggalkan oleh legenda Milan Demetrio Albertini di lini tengah. Dia membentuk kemitraan yang tangguh dengan Gennaro Gattuso (serta dengan Clarence Seedorf dan Massimo Ambrosini, yang juga mendukung peran playmaker nya) di lini tengah dan dia diberi julukan metronom untuk caranya mengatur ritme tim. Pada bulan Oktober 2007, ia masuk nominasi penghargaan Pemain Terbaik Dunia FIFA 2007 dan Playmaker Terbaik Dunia 2007 tetapi dua penghargaan itu jatuh kepada rekan setimnya di Milan, Kaká. Setelah Kaká dan Ancelotti meninggalkan Milan pada musim panas tahun 2009, Chelsea menguji tekad Milan dengan melakukan penawaran $ 12 juta beserta Claudio Pizarro untuk ditukarkan dengan
Pirlo. Klub menolak tawaran itu dan
Pirlo dikatakan merenungkan permintaan transfer itu. Pada 5 Agustus, pemilik klub Silvio Berlusconi memutuskan untuk tidak menjual
Pirlo, yang mengatakan bahwa ia sangat gembira dan ingin mengakhiri kariernya di Milan. Pada 21 Oktober 2009,
Pirlo mencetak gol penting dari jarak 30 meter dalam kemenangan 3-2 Milan atas Real Madrid. Milan menyelesaikan musim 2008-09 di peringkat ketiga dibawah tempat kedua Juventus dalam kompetisi Serie A.
Milan menjadi tuan rumah bagi Genoa pada 25 September 2010,
Pirlo memberikan umpan bola atas kepada striker Zlatan Ibrahimović yang bebas untuk mencetak gol. Pada 2 Oktober,
Pirlo mencetak gol dari jarak 40 yard ketika melawan Parma untuk memberikan Milan kemenangan tandang pertama mereka di musim 2010-11. Pada 14 Mei 2011,
Pirlo tampil dalam pertandingan terakhirnya untuk Milan, datang sebagai pengganti dari Massimo Ambrosini, ia merayakan pencapaian titel klub dengan memenangkan laga 4-1 atas Cagliari. Empat hari kemudian,
Pirlo menegaskan bahwa ia akan meninggalkan Milan pada akhir musim 2010-11, setelah Milan tidak memperpanjang kontraknya. Di musim terakhirnya bersama Milan,
Pirlo tampil di liga hanya 17 kali, mencetak hanya satu gol dan tiga assist.
= Juventus
=
Pada tahun 2011, Juventus mendatangkan
Pirlo dengan status bebas transfer dan dikontrak hingga 2014. Debutnya bersama Juventus adalah dalam laga persahabatan melawan Sporting Clube de Portugal, namun mereka kalah 2-1. Pertandingan kompetitif pertamanya dengan La Vecchia Signora adalah pertandingan pembukaan Serie A melawan Parma di kandang dan ia memberikan dua assist, untuk Stephan Lichtsteiner dan Claudio Marchisio, dalam kemenangan 4-1. Antonio Conte memainkannya bersama gelandang muda Marchisio dan pemain yang baru dikontrak Arturo Vidal di lini tengah yang terdiri dari tiga orang. Gol pertamanya untuk Juventus adalah tendangan bebas saat melawan Catania pada 18 Februari 2012 mengamankan kemenangan 3-1 untuk Bianconeri dan menempatkan klub kembali di bagian atas tabel Serie A, diatas mantan timnya, Milan. Pada 18 Maret,
Pirlo mencetak gol dalam kemenangan 5-0 atas Fiorentina dan setelah pertandingan, kemenangan itu didedikasikan untuk Fabrice Muamba, yang menderita serangan jantung saat bermain untuk Bolton Wanderers selama pertandingan melawan Tottenham Hotspur pada hari yang sama.
Pirlo menyelesaikan musim dengan memenangkan gelar Serie A 2011–12, setelah membantu Juventus untuk mengamankan kemenangan 2-0 atas Cagliari. Dia membuat assist paling banyak di Serie A musim itu, dengan 13 assist.
Pirlo mengirimkan 2.643 passing musim itu, dengan tingkat keberhasilan passing 87%, menyelesaikan 500 passing lebih banyak dari pemain lain di Serie A; satu-satunya pemain di dunia yang menyelesaikan passing lebih banyak dari dia musim itu adalah Xavi. Karena penampilannya sepanjang musim, dan peran kunci dalam memimpin Juventus untuk merengkuh titel Serie A pertama mereka dalam sembilan tahun terakhir, ia masuk dalam "Serie A Team of the Year", bersama dengan rekan gelandangnya di Juventus Arturo Vidal.
Pirlo dan Juventus juga runner up Coppa Italia akhir musim itu, mereka kalah dari Napoli. Pada musim 2011-12, ia memimpin Juventus meraih gelar liga, Supercoppa Italiana dan mencapai final Coppa Italia, serta memimpin Italia ke final Euro 2012, dia menjadi nominasi dalam Penghargaan Pemain Terbaik UEFA di Eropa 2012, di mana ia berada dalam urutan ke-4. Dia juga terpilih menjadi bagian dari ESM 2012 Team of the Year dan UEFA Team of the Year 2012.
Kehidupan pribadi
Pirlo lahir di Flero, dekat Brescia, Lombardia, dan memulai karier profesionalnya dengan klub raksasa di provinsi itu, Brescia Calcio. Saudaranya, Ivan, bermain untuk klub Serie C2 di Brescia.
Andrea Pirlo dan istrinya Deborah Roversi menikah pada 2001 dan memiliki dua anak: anak putra bernama Niccolò (lahir 2003) dan anak perempuannya bernama Angela (lahir 2006).
Ayah
Pirlo mendirikan sebuah perusahaan perdagangan logam di Brescia pada tahun 1982 disebut Elg Steel, yang saat ini memiliki omzet sekitar 70 juta Euro.
Andrea Pirlo sendiri tetap memiliki saham di bisnis keluarganya. Sehubungan dengan kekayaannya dari bisnis keluarganya dan karier sepak bola,
Pirlo menyatakan dalam sebuah wawancara dengan majalah Italia Vanity Fair bahwa ia tidak pernah berbicara tentang uang.
Pirlo yang dikenal sebagai seorang ahli anggur dan ia juga menjalankan usaha kebun anggurnya sendiri di Italia, yang memproduksi sekitar 15.000-20.000 botol per tahun. Pada 2013,
Pirlo telah menulis sebuah autobiografi, Penso Quindi Gioco (Saya pikir, karena itu saya bermain).
Statistik karier
= Klub
=
= Tim nasional
=
Skor dan hasil mencantumkan penghitungan gol Italia terlebih dahulu, kolom skor menunjukkan skor setelah setiap gol
Pirlo.
Gelar
= Sebagai pemain
=
Brescia
Serie B: 1996–97
AC Milan
Serie A: 2003–04, 2010–11
Piala Italia: 2002–03
Piala Super Italia: 2004
Liga Champions UEFA: 2002–03, 2006–07
Piala Super UEFA: 2003, 2007
Piala Dunia Antarklub FIFA: 2007
Juventus
Serie A: 2011–12, 2012–13, 2013–14, 2014–15
Piala Italia: 2014–15
Piala Super Italia: 2012, 2013
Italia
Piala Dunia FIFA: 2006
Kejuaraan Eropa U-21 UEFA: 2000
Medali Perunggu Olimpiade: 2004
Runner-up Kejuaraan Eropa UEFA: 2012
Tempat ketiga Piala Konfederasi FIFA: 2013
Individu
Pemain Emas Kejuaraan Eropa U-21 UEFA: 2000
Pencetak Gol Terbanyak Kejuaraan Eropa U-21 UEFA: 2000
Piala Dunia FIFA 2006: Tim Terbaik
Piala Dunia FIFA 2006: Bola Perunggu
Piala Dunia FIFA 2006: Pengumpan Gol Terbanyak
Final Piala Dunia FIFA 2006: Pemain Terbaik
Playmaker Terbaik Dunia IFFHS: posisi ke-3 pada tahun 2006, posisi ke-2 pada tahun 2007, posisi ke-9 pada tahun 2009, posisi ke-4 pada tahun 2012, posisi ke-3 pada tahun 2013, posisi ke-3 pada tahun 2015
FIFPro World XI: 2006
Ballon d'Or: 2006 (posisi ke-9), 2007 (posisi ke-5), 2012 (posisi ke-7)
Pemain Terbaik Dunia FIFA: 2007 (posisi ke-7)
Pemain Terbaik Piala Super UEFA: 2007
= Sebagai pelatih
=
Juventus
Coppa Italia: 2020–21
Piala Super Italia: 2020
= Tanda kehormatan
=
Cavaliere Ordine al Merito della Repubblica Italiana: 2004
Ufficiale Ordine al Merito della Repubblica Italiana: 2006
Kerah Emas Penghargaan Olahraga CONI: 2006
Catatan
Referensi